ALERGI
OBAT
Ditulis ulang o/
dr. Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia jilid 1, 2009
Mrpk salah satu rx
simpang obat yg diperantarai oleh mekanisme imunologi: Rx hipersensitivitas tipe
1, 2, 3, 4
BUTUH: Paparan
sblmnya dg obat SAMA
Rx
silang
Dx alergi obat
SULIT krn SULIT melakukan tes kulit pd anak
SERING sebabkan
OVERDIAGNOSIS
PADAHAL bila sudah
di"label" sebabkan penghindaran obat ttt seumur hidup
Prevalens alergi
obat pd anak: 2,8 - 7,5%
Proporsi rawat inap
akibat alergi obat: 2,1% (39,3% ancam jiwa)
Insidens rx simpang
obat pd px: Rawat Inap: 9,5%
Rawat
Jalan: 1,5%
Faktor
risiko
FR TERPENTING a/
Riw Alergi sblmnya dg obat yg sama
Pemberian
parenteral DAN topikal LEBIH sering sebabkan sensitisasi
Dosis tunggal besar
LEBIH jarang menimbulkan sensitisasi drpd pemberian sering dan lama
Usia dws muda LEBIH
mudah bereaksi drpd bayi atau usia tua
Predisposisi atopi
TDK meningkatkan kemungkinan terjadinya alergi obat TAPI dpt sebabkan rx alergi
yg LEBIH berat
Inf virus ttt spt
HIV, Herpes, EBV, CMV meningkatkan kemungkinan terjadinya alergi obat
Diagnosis
Anamnesis
Obat:
Formulasi
Dosis
Rute
Waktu
pemberian
Gx:
Perjalanan
Awitan
Hilangnya
Catatan medik &
keperawatan: konfirmasi hubungan antara obat dg gx
Riw alergi thd obat
sama/ satu golongan
Informasi
penting yg dibutuhkan pd anak yg dicurigai mengalami alergi obat
Gbrn terperinci gx
rx obat: Lama & urutan gx
Tx
yg tlh diberikan
Outcome
Hubungan antara
waktu pemberian obat & gx: Apakah px pernah dpt obat sama sblm tx
sekarang?
Berapa lama px dpt obat sblm munculnya rx
Kapan obat dihentikan
Apa efeknya?
Keterangan keluarga
atau dokter yg merawat
Apakah ada foto
pasien saat mengalami rx?
Apakah ada py lain
yg menyertai?
Daftar obat yg
diminum pd waktu yg sama
Riw sblmnya
Rx obat
lainnya
Alergi
lainnya
Py lainnya
PF
Dpt sistemik atau
mengenai 1/ bbrp organ
Kulit mrpk organ yg
SERING terkena
Manifestasi
klinis rx obat
Rx sistemik:
Anafilaksis
Serum sickness
SLE like
Sclerodermalike
Microscopic polyangiitis
DRESS (Drug rash with eosinophilia systemic symptoms)
NET (Nekrolisis epidermal toksik)
SSJ (Sindrom Steven Johnson)
Rx spesifik pd
organ: Kulit: Urtikaria/ Angio-edema
Pemphigus
Purpura
Ruam makula papular
Dermatitis kontak
Foto dermatitis
AGEP (Acute generalized exanthematous pustulosis)
Fixed drug eruption (FDE)
Erythema multiforme
Nephrogenic systemic fibrosis
Paru:
Asma
Batuk
Pneumonitis interstisial
Organizing
pneumonia (Timbul jar. granulasi pd sal napas distal)
Hati: Cholestatic hepatitis
Hepato-cellular hepatitis
Ginjal: Interstitial nephritis
Membranous nephritis
Darah: Anemia hemolitik
Trombositopenia
Netropenia
Jantung: Valvular disease
Musculo-skeletal/ neurological: Polymyositis
Myastenia
gravis
Aseptic meningitis
Pemeriksaan
penunjang
Tes kulit dpt
memberikan bukti adanya sensitisasi obat TERUTAMA yg didasari rx tipe 1 (IgE
mediated)
MAYORITAS obat
(kecuali Penisilin) TDK diketahui imunogen yg relevan shd nilai prediktif tes
kulit TDK dpt ditentukan
Tes kulit: SPT
(Skin Prick Test)
Tes
intradermal (LEBIH sensitif TAPI kurang spesifik)
Tes penunjang lain:
IgE spesifik
Triptase serum
CAST (Cellular Allergen Stimulation TEst)
Tes
Kulit
Pengenceran yg TDK
menimbulkan iritasi (Non irritating Concentration)
Tes kulit u/ dx
alergi obat TERUTAMA antibiotika TDK dianjutkan karena nilai prediksi
rendah
Kalau: (+) Masih
mungkin alergi
(-) Belum
tentu tidak alergi
Graded
Challenge
A/ tes provokasi dg
dosis yg ditingkatkan, dilakukan hati2 pd pasien diragukan alergi obat
BIASAnya po
Px yg jelas &
nyata menunjukkan rx berat stlh terpajan obat, TDK dilakukan tes ini
BIASAnya aman
dikerjakan
Tetap dg persiapan
u/ atasi rx anafilaksis
Mulai 1/10 sd 1/100
dosis penuh & dinaikkan 2 sd 5x lipat setiap 1/2j sd dosis penuh
BILA waktu
peningkatan dosis terjadi rx alergi maka stop tes & px ditatalaksana
prosedur atasi rx alergi
Dilakukan BILA tes
lain (-) DAN dx alergi obat masih meragukan
Tujuan: Eliminasi
sensitifitas thd obat
Tegakkan dx
alergi obat
Tata
Laksana
Stop obat
suspek
Obati rx yg terjadi
sesuai manifestasi klinik
Identifikasi dan
hindari potential cross-reacting drugs
Catat tepat rx yg
terjadi dan pengobatannya
JIKA mungkin,
identifikasi pilihan pengobatan lain yg aman
JIKA dibutuhkan,
pertimbangkan desensitisasi: Berikan alergen obat bertahap u/ mengurangi
reaktifitas sel efektor
HANYA pd px: Ber-antibodi IgE thd obat ttt
DAN TDK tersedia obat alternatif
HARUS di RS dg: Alat resusitasi lengkap
Konsultan alergi
dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 31 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar