ASUHAN
NUTRISI PEDIATRI
Ditulis ulang
o/ dr. Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia jilid 1, 2009
3 asuhan
pelayanan: Asuhan medik: Obat
Bedah
Asuhan keperawatan: Ruang biasa
Ruang
intensif
Asuhan nutrisi: Zat gizi agar penuhi kebutuhan
px optimal
Asuhan
Nutrisi
Tujuan:
Memenuhi kebutuhan gizi px optimal
5 kegiatan
berurutan & berulang: Buat dx masalah nutrisi
Tentukan kebutuhan
nutrisi
Pilih alternatif cara
pemberian zat gizi
Pilih alternatif bentuk
sediaan zat gizi
Evaluasi respons
Dx
masalah nutrisi
A/ hasil
evaluasi status nutrisi ttg bgm status: Gizi px
Nutrien
ttt
Masalah nutrisi
dpt berkaitan dg: Ggn proses pencernaan
Metabolisme
Ekskresi nutrien pd berbagai
py
Masalah timbul:
Sblm px dirawat
Saat px dirawat
Masalah terjadi
karena: Kekurangan zat gizi: Deplesi
Defisiensi
Kelebihan
Keracunan
4 Cara
pengkajian status nutrisi: Pemeriksaan klinis
Analisis diet
Pemeriksaan antropometri
Pemeriksaan laboratorium
Penentuan
status gizi scr antropometris a/ berdsrkan persentase BB aktual thd BB ideal
(persentil-50 grafik tumbuh kembang) menurut tinggi badan (TB) saat
pemeriksaan
Status gizi
menurut klasifikasi Waterlow: Obesitas 120%
Overweight
110-120%
Gizi baik
90-110%
Gizi kurang
70-90%
Gizi buruk
<70%
Menentukan kebutuhan zat gizi
Bersifat
individual
TDK sama dg:
RDA (kecukupan gizi yg dibutuhkan)
RDI (kecukupan masukan gizi yg dianjurkan)
Kebutuhan zat
gizi a/ kebutuhan thd masing2 zat gizi yg perlu dipenuhi agar dpt mencakup 3
macam kebutuhan:
Kebutuhan
penggantian zat gizi yg kekurangan (deplesi-defisiensi)
Kebutuhan
rumat
Kebutuhan
tambahan: Karena kehilangan
Untuk pemulihan jaringan/ organ yg
sakit
Dokter wajib
membuat dx gizi u/ tentukan kebutuhan nutrisi yg berorientasi pd px (tgt jenis
py)
Resep nutrisi
diterjemahkan oleh: Dietisien ke dlm bentuk makanan
Ahli farmasi ke dlm bentuk
nutrisi: Parenteral
Suplemen
Perawat
mengawasi: Terjaminnya asupan dari nutrisi
Respons & toleransi px
Rumus:
Umur di mana TB
saat ini berada pd persentil-50 (lihat kurva TB/ U)
Persentil 50 BB
menurut TB saat ini (lihat kurva BB/ TB)
Kebutuhan
nutrisi anak sakit berdsrkan kondisi: Stres --> dukungan metabolik
Non stres
--> dukungan nutrisi
Selama periode
stres metabolik, pemberian nutrisi berlebihan (overfeeding) meningkatkan:
Kebutuhan metabolisme: Paru
Hati
Kematian
Komplikasi
overfeeding: Paru: Kelebihan produksi CO2 yg meningkatkan ventilasi
Edema paru & ggl nafas
Metabolisme: HiperGlikemia yg tingkatkan
kejadian inf
Lipogenesis karena
peningkatan produksi insulin
Imunosupresi
Hati: Perlemakan hati
Kolestasis intrahepatik
Kebutuhan
kalori & protein: Tentukan BEE (Basal Energy Expenditure/ kebutuhan energi
basal)
Tentukan Faktor stres
Kebutuhan kalori total = BEE x faktor
stres
Tentukan kebutuhan protein pasien
(RDA)
Kebutuhan protein toal = RDA x faktor
stres
Evaluasi & sesuaikan kebutuhan
berdasarkan hasil pemantauan
U/ Tumbuh kejar
(Catch-up growth), nilai kembali kebutuhan Kalori & Protein, stlh: Perbaikan
klinis
Lewat fase kritis (>h7-10)
Faktor stress:
Rumatan tanpa stres 1-1,2
Demam 12% per derajat >37C
Bedah rutin/ elektif, Sepsis minor 1,1 - 1,3
Ggl jtg: 1,25 - 1,5
Bedah mayor: 1,2 - 1,4
Sepsis: 1,4 - 1,5
Tumbuh kejar 1,5 - 2
Trauma atau cedera kepala 1,5 - 1,7
Alternatif cara pemberian zat gizi
Dukungan
nutrisi: Enteral
Parenteral
Nutrisi
enteral
Indikasi: JIKA
pemberian PO & keadaan lambung TDK memungkinkan/ TDK dpt memenuhi kebutuhan
gizi
Dan fungsi usus masih baik
Rute nutrisi
enteral dpt melalui: Oral
ATAU pipa makanan
Keuntungan:
Lebih: Aman
Mudah
Praktis
Bentuk fisiologis
Komposisi zat gizi lengkap
Meski hanya
diberikan 10-15% dari kebutuhan kalori total, nutrisi enteral dpt merumat:
struktur & fungsi intestinal (efek trofik)
Nutrisi
parenteral
JIKA nutrisi
enteral TDK memungkinkan.
Rute: Vena
perifer
Vena
sentral
Alternatif bentuk sediaan zat gizi
Zat gizi obat
(Medicinal nutrient) u/ melengkapai masukan zat gizi yg tdk dpt dipenuhi melalui
makanan: Mikronutrien (Vitamin & Mineral)
Makronutrien (Karbo, Lemak, Protein)
Air
Faktor: Px:
Umur
Dx
Masalah gizi terkait
Kebutuhan nutrisi
Fx gastrointestinal
Formula: Osmolalitas
RSL = Renal Solute Load
Kepekatan & kekentalan kalori
Komposisi zat gizi: Jenis & Jumlah:
Karbohidrat
Protein
Lemak
Ketersediaan produk
Harga
Formula enteral
pediatrik berdsr usia konsumen: Bayi: Prematur
Aterm
Anak:
t1-10
>t10
F. t1-10:
LEBIH: Tinggi kalori drpd F. bayi
Tinggi Fe, Zn, Ca, P, vit D drpd F. Dws
Rendah Prot, Na, K, Cl drpd F. Dws
JIKA terpaksa
pakai F. Dws u/ <t10: Suplementasi: Zn, Fe, Ca, P, Vit
Awasi ketat [Dehidrasi
karena keterbatasan ginjal u/ konsentrasi & ekskresi: Nutrien
Elektrolit
Metabolit yg tidak dimetabolisme (RSL)]
Batas atas
potensial RSL bayi = 33mOsm/100kkal formula
Akibat
HiperOsmolalitas berakibat tertariknya air ke dlm sal cerna: Diare
Mual
Kembung
Kram
AAP rekomendasi
F. bayi 460mOsm/L
Cairan
parenteral
<t2: Lar AA
(Asam Amino) khusus: Anak: Aminofusin Paed
Aminosteril
Bayi: Primene 5%
Aminosteril
infant
Dibanding ASI,
Neonatus yg dpt cairan nutrisi parenteral dws akan: Peningkatan konsentrasi:
Metionin
Fenilalanin
Glisin
Penurunan
konsentrasi: Tirosin
Sistein
Taurin
Cairan nutrisi
parenteral bayi/ anak, mengandung: Conditionally esensial: Sistein, Histidin,
Tirosin, Lisin, Taurin, Arginin
LEBIH
rendah drpd dws: Metionin, Fenilalanin, Glisin
Evaluasi respons
Respons jk
pendek: Daya terima makanan/ obat
Sal. cerna: Toleransi
Efek samping
Respons jk pj:
Kesembuhan py
Tumbuh kembang
Kegiatan
evaluasi: Pengamatan yg dicatat perawat
Pemeriksaan fisis o/ dokter
Analisis diet o/ ahli gizi
Pemeriksaan laboratorium
Antropometri
Penentuan
kebutuhan zat gizi & pemberiannya TDK diketahui pasti sd teruji dampaknya pd
px
Komplikasi
pemberian nutrisi: Enteral: Mekanis
GI
(GastroIntestinal)
Infeksi
Parenteral: Mekanis/ teknis
Infeksi: Sepsis
6-20%
Metabolik:
Kolestasis: TERSERING
TERUTAMA bayi yg dpt nutrisi parenteral >2m
Tata
Laksana komplikasi nutrisi enteral
Mual/ muntah:
Posisi kepala lebih tinggi
Obat prokinetik
Pemberian makan via pipa dg kec. rendah kemudian
ditingkatkan bertahap
Pertimbangkan rute makanan berselang-seling misalnya
duodenal/ jejunal
Konstipasi:
Tingkatkan asupan cairan
Disimpaksi manual
Pilih formula berserat ATAU tambahkan serat
Diare: Konsul
apoteker ttg kemungkinan efek samping obat & kemungkinan
penghentiannya
Label
obat: sorbitol
Pemberian makan kontinu, mulai lambat, bertahap dipercepat sesuai
toleransi
Kurangi kecepatan pemberian makan sd dpt ditoleransi
Komplikasi teknis berhubungan dg pemasangan kateter:
Pneumotoraks
Hematotoraks
Tamponade jtg
Malfungsi peralatan
Komplikasi sepsis
Dx & tx
dini SANGAT tentukan prognosis
SETIAP demam pd
nutrisi parenteral ditatalaksana sepsis sd terbukti bukan
REFEEDING SYNDROME
Komplikasi
metabolik pd malnutrisi berat, ditandai: hipoFosfatemia
hipoKalemia
hipoMagnesemia
Perubahan
sumber energi utama: Lemak (kelaparan) --> Karbo (dukungan nutrisi)
Shg terjadi:
Peningkatan insulin
Perpindahan elektrolit u/ metabolisme intraseluler
Klinis: KV:
Disritmia
Ggl jtg
Respiratory: Ggl napas akut
SSP:
Koma
Paralisis
Gjl:
Nefropati
Hati:
Disfx hati
dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 5 Juni 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar