Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
Kejang
1% dari seluruh
kunjungan emergensi
Merupakan tanda
awal penyakit serius
Dapat berkembang
menjadi status epileptikus
Status
Epileptikus
Kejang >30':
-Berulang tanpa pemulihan kesadaran di antara serangan kejang
-ATAU Berlangsung terus
10-12% status
epileptikus merupakan kejang pertama kali
Kejang
Refrakter
Kejang yang tidak
berespons dengan: -Diazepam
-Fenitoin
-Fenobarbital
ATAU Berlangsung
60' meski terapi adekuat
Etiologi: 52%
Infeksi dengan demam, seperti: -Kejang demam
-Ensefalitis
-Meningitis
39%
Kelainan SSP kronik, seperti: -Ensefalopati hipoksik iskemik
-Serebral palsi
21%
Penghentian obat anti kejang
<10% Lain-lain
Diagnosis
Anamnesis
Deskripsi kejang:
-Bentuk: Fokal atau Umum
-Lama
-Frekuensi
-Kesadaran saat kejang
-Dengan/ Tanpa demam
-Interval
-Pasca kejang: -Kesadaran
-Kelumpuhan
Etiologi:
-Demam?
-Trauma kepala?
-Sesak
napas?
-Diare?
-Muntah?
-Riwayat kejang/ Epilepsi. JIKA iya: makan obat teratur?
Riwayat keluarga:
Kejang/ Epilepsi
Pemeriksaan
Fisis
Kesadaran
Pemeriksaan fisis
umum yang menunjang ke arah etiologi kejang, seperti: -Demam
-Hemodinamik
-Tanda:
-Dehidrasi
-Hipoksia
Pemeriksaan
neurologi: -Kelainan bentuk kepala
-Ubun-ubun besar
-Tanda rangsang meningeal
-Nervus kranial
-Motorik
-Refleks: -Fisiologis
-Patologis
Pemeriksaan
Penunjang
Untuk cari Etiologi
& Komplikasi
-DPL, CSS, Gd/ Gula
darah, Ed/ Elektrolit darah, AGD
-EEG
-CT-Scan/ MRI
kepala
Tata
Laksana
Medikamentosa
Tujuan utama
pengobatan Status Epileptikus:
-Pertahankan fungsi vital (A, B, C)
-Identifikasi & terapi faktor: -Penyebab
-Presipitasi
-Menghentikan aktivitas kejang
Di rumah/
Prehospital:
Diazepam: PR (Per
Rektal) 0,3-0,5mg/kg
<10kg: 5mg
>10kg: 10mg
Max
2x Intv 5'
BILA kejang masih
berlanjut: Bawa ke Klinik/ RS terdekat
Di RS:
BILA belum
terpasang cairan IV: -Berikan Diazepam PR ulangan 1x
-Sambil cari akses vena
-Ambil sample DPL, Ed, Gd sebelum dipasang cairan
BILA terpasang:
-Fenitoin: 20mkd IV dalam NS 50mg/'
BILA kejang: -Belum teratasi, tambah 10mkd IV
-Teratasi, lanjutkan rumatan 5-7mkd setelah 12jam
BILA belum teratasi, berikan Fenobarbital: 15-20mkd 100mg/'
Awasi & Atasi kelainan metabolik yg ada
BILA teratasi, lanjutkan rumatan 4-5mkD setelah 12jam
Perawatan
Intensif:
BILA kejang belum
berhenti: intubasi
-Midazolam: -Bolus
0,2mkd perlahan
-Lanjut infus 0,01-0,02mg/kg/' 12-24jam
-Propofol: 1mkd
5'
Dilanjutkan 1-5mg/kg/jam
Diturunkan setelah 12-24jam
-Pentobarbital:
5-15mkd 1jam
Dilanjutkan 0,5-5mg/kg/jam
Terapi
Rumatan
JIKA berhenti
dengan diazepam:
-Tidak
perlu rumatan BILA disebabkan hal yang dapat dikoreksi cepat: hipoGlikemi
kelainan Elektrolit
hipOksia
-Rumatan
Fenobarbital: BILA: -Infeksi SSP: Ensefalitis
Meningitis
-Perdarahan intrakranial
Awal 8-10mkD BID 2hari
Dilanjutkan
4-5mkD sampai tidak ada risiko kejang berulang
-BILA
epilepsi, naikkan dosis obat AntiEpilepsi
JIKA berhenti
dengan: -Fenitoin, lanjutkan rumatan 5-7mkD 2x1
-Fenobarbital, lanjutkan rumatan 4-5mkD 2x1
Cara
pemberian obat antikonvulsan pada tata laksana kejang akut
Diazepam: -PR max
10mg 2x intv 5-10'
-Sediaan IV: -Tidak perlu diencerkan
-Max 10mg 2mg/' 2-3x intv 5'
Fenitoin: -Dosis
awal max 1000mg (30mkd)
-Sediaan IV diencerkan dengan NS 10mg/ 1cc NS 1mg/kg/' Max 50mg/'
-JANGAN dengan Dekstrose: menggumpal
-MAYORITAS berhenti dalam waktu 15-20' setelah pemberian
-Rumatan setelah 12-24 jam dosis awal
-Efek
samping: -Aritmia
-hipoTensi
-Kolaps kardiovaskuler pada pemberian IV yang terlalu cepat
Fenobarbital:
-Sediaan: IV & IM (tidak boleh untuk IV)
-Dosis awal Max 600mg (20mkd)
-1mg/kg/' Max 100mg/'
-Rumatan 12-24jam setelah dosis awal
-Efek samping: -hipoTensi
-Depresi napas TERUTAMA setelah pemberian Benzodiazepin
Protokol
penggunaan midazolam pada kejang refrakter:
-ICU, intubasi,
ventilasi
-Midazolam: -Bolus
0,2mg/kg (perlahan)
-Drip 0,02-0,4mg/kg/jam
-Turunkan dosis JIKA: -Ada gangguan kardiovaskuler
-12jam bebas kejang (bertahap)
-Rumatan Fenitoin
dan Fenobarbital tetap diberikan
Tata
Laksana Umum
-Pantau TD/ FN/ FJ/
Suhu/ EKG
-Pantau TIK:
-Kesadaran
-Doll's
eye movement
-Pupil
-Pola napas
-Edema papil
-Koreksi kelainan:
AGD, Darah tepi, Pembekuan darah, Fungsi hati dan ginjal
-Balans cairan
input - output
-Tata laksana
etiologi
-Edema serebri:
Manitol 0,5-1mg/kg/8jam
Pemantauan
dan prognosis
-Mati batang otak
(Brain Death): Angka kematian 5%
-Pantau: -CT scan/
MRI kepala
-EEG
-Brainstem: -Auditory Evoked Potential
-Visual Evoked Potential
-Gejala sisa:
-Delayed motorik
-Sindrom
ekstrapiramidal
-Retardasi mental
-Epilepsi
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 14 Desember 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar