TN (TETANUS NEONATORUM)
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
Penyebab UTAMA
kematian neonatus: -Asfiksia neonatorum
-Infeksi
-BBLR
Angka kematian TN:
>50%
SKRT 2001: Penyebab
kematian neonatal: -Dini: -Asfiksia neonatorum 33,6%
-Tetanus neonatorum 4,2%
-Lambat: -Asfiksia neonatorum 27%
-Tetanus 9,5%
Kejadian penyakit
ini SANGAT berhubungan dengan aspek pelayanan kesehatan neonatal TERUTAMA
pelayanan persalinan yang bersih dan aman, KHUSUSNYA perawatan tali pusat
Komplikasi atau
penyulit yg ditakutkan adalah Spasme otot diafragma
Diagnosis
Anamnesis
Persalinan yang
kurang higienis TERUTAMA ditolong tenaga NonMedis yang tidak terlatih
Perawatan tali
pusat yang tidak higienis, Pemberian zat pada tali pusat
Bayi sadar, SERING
spasme (kaku), TERUTAMA BILA Terangsang ATAU Tersentuh
Bayi malas
minum
Pemeriksaan
Fisis
Bayi sadar, terjadi
Spasme otot berulang
Carper Mouth (Mulut
mencucu seperti mulut ikan)
Trismus (Mulut
sukar dibuka)
Perut papan (Perut
teraba keras)
Opistotonus (Ada
sela antara punggung bayi dengan alas, saat bayi ditidurkan)
Tali pusat biasanya
kotor dan berbau
Boxing position
(Anggota gerak spastik)
Pemeriksaan
Penunjang
Tidak perlu
(Khas)
KECUALI untuk
Diagnosis Banding karena ragu
Bedakan TN dengan
Sepsis Neonatal/ Meningitis: -Pungsi Lumbal
-DPL, DH (Darah hapus), KS (Kultur Sensitivitas)
Tata
Laksana
Medikamentosa
Pasang jalur IV dan
beri cairan dosis rumatan
Berikan diazepam:
-10mkD IV 24jam
-Bolus IV 0,1-0,2mkd q3-6jam Max 40mkD
-BILA
jalur IV tidak terpasang, via: -Pipa Lambung
-PR
-BILA perlu, beri tambahan dosis 10mkd q6jam
-Stop walau spasme JIKA: -FN <30x/'
-Tidak tersedia ventilator
-JIKA Apne selama spasme ATAU Sianosis sentral setelah spasme:
-Berikan O2 aliran sedang
-BILA belum bernapas: Resusitasi
BILA belum berhasil: Rujuk NICU
-Setelah 5-7hari: Kurangi dosis bertahap 5-10mg/hari
Via rute OroGastrik
-BILA perlu kontrol
spasme: Vencuronium dengan Ventilator
-Human Tetanus
Immunoglobulin 500u IM ATAU AntiToksin Tetanus (Equine Serum) 5000u IM
Pada pemberian
antitoksin Tetanus, sebelumnya dilakukan tes kulit TT (Tetanus toksoid) 0,5mL IM
pada tempat yang berbeda
Setelah pemberian
Tetanus ImunoGlobulin: tunda imunisasi aktif dengan tetanus toksoid
-Lini 1:
Metronidazol 30mkD q6 PO/ Parenteral 7-10hari
-Lini 2: Penisilin
Procain 100.000u/kg IV dosis tunggal 7-10hari
JIKA
HiperSensitif dan usia >8tahun, berikan Tetrasikliln 50mkD
-BILA Sepsis/
Bronkopneumonia: AntiBiotik yang sesuai
-Terapi infeksi
lokal JIKA tali pusat: -Kemerahan kulit/ Bengkak sekitar pangkal
-Nanah dari permukaan
-Bau busuk
-Ibu: Imunisasi TT:
-0,5ml, lindungi: -Ibu
-Bayi berikut
-H0, H30
Suportif
Fisioterapi BILA
Spastisitas (kaku) menetap
Lain-lain
Rujuk NICU JIKA:
-Spasme berulang
-Apne
Bila perlu konsul
Neuro dan Rehab
Pemantauan
Terapi
Perawatan lanjut
bayi TN:
-Di
Ruang tenang, gelap (Kurangi rangsang tidak perlu)
-Lanjut cairan IV rumatan
-Lanjut Sefotaksim/ Metronidazol
-ASI perah via pipa lambung di antara periode spasme.
Mulai jumlah setengah kebutuhan per hari.
Naik perlahan sampai kebutuhan penuh dalam 2 hari
-Nilai kemampuan minum 2x/hari
Menyusu ASI secepatnya begitu terlihat bayi siap mengisap
-Pulang BILA: -Tidak spasme 2hari
-Dapat minum baik
-Tidak perlu dirawat di RS
Tumbuh
Kembang
-BILA bayi bertahan
hidup BIASAnya tidak akan mempunyai dampak penyakit di masa datang
-Pantau tumbuh
kembang untuk: -Asupan gizi seimbang
-Stimulai
mental
Langkah
Promotikf/ Preventif
-Pelaksanaan
Pelayanan Neonatal Esensial, TERUTAMA pemotongan tali pusat dengan alat
steril
-Perawatan
pascanatal: Tidak mengoles/ menabur yang tidak higienis pada tali pusat
-BILA sudah infeksi
tali pusat, berikan AntiBiotik lokal dan sistemik yg efektif JIKA perlu
Efektif terhadap:
-Staphylococcus aureus
-Escherichia coli
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 17 Desember 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar