Selasa, 18 Desember 2018

TF (TETRALOGI FALLOT)

TF (TETRALOGI FALLOT)
Disadur o/ dr. Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia jilid 1, 2009
TF adalah PJB Sianotik TERSERING
5-8% dari SELURUH PJB
Terjadi karena Kegagalan perkembangan infundibulum
Sindrom ini 4 kelainan: 1.Defek septum ventrikel
                                  2.Stenosis Pulmonal
                                  3.Overriding aorta
                                  4.Hipertrofi Ventrikel Kanan
Kelainan penting secara fisiologis: -Stenosis pulmonal
                                                 -Defek septum ventrikel
Defek septum ventrikel HAMPIR SELALU besar (Lebih kurang sama dengan diameter pangkal aorta)
Makin berat Stenosis Pulmonal, makin berat derajat TF
Diagnosis
Anamnesis
Terdapat: -Sianosis
               -Napas cepat
               -Dyspnea d'effort
Squatting (jongkok) SERING terjadi setelah anak dapat berjalan
Riwayat serangan sianotik
Pemeriksaan Fisis
-Tampak Sianosis
-Tampak Right ventricular tap sepanjang tepi sternum
-Getaran bising dapat teraba pada bagian atas dan tengah tepi kiri sternum
-Terdengar bunyi jantung 2 Tunggal, Mengeras
  Bising ejeksi sistolik di daerah pulmonal
-Jari tabuh
Pemeriksaan Penunjang
Darah
Kenaikan jumlah Eritrosit & Ht (Hematokrit) sesuai derajat Desaturasi & Stenosis
TF dengan Hb & Ht Normal/ Rendah mungkin Defisiensi besi
CXR
Clog-like: -Jantung berbentuk sepatu
               -Apex terangkat
Konus pulmonaris cekung
Vaskularisasi paru menurun
EKG
EKG TF neonatus = anak normal
Gelombang T positif di VI
Deviasi sumbu ke kanan
HiperTrofi Ventrikel kanan yang dapat disertai Strain
P Pulmonal (Gelombang P di hantaran II tinggi)
Kadang gelombang Q di VI
Ekokardiografi
Khas: -Defek Septum Ventrikel besar
         -Overriding aorta
Aorta besar
Arteri pulmonalis kecil
Katup pulmonal tidak selalu dapat dilihat jelas
Infundibulum sempit
Teknik Doppler untuk: -Melihat arus dari ventrikel kanan ke aorta
                                  -Perkirakan perbedaan tekanan antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis
Dapat terjadi stenosis pada cabang arteri pulmonalis
Tata Laksana
Serangan Sianotik
Yaitu Keadaan serangan biru tiba-biru
BIASAnya: -Anak tampak lebih biru
                  -Pernafasan cepat
                  -Gelisah
                  -Kesadaran menurun
                  -Kadang kejang
Karena Peningkatan tiba-tiba pirau ka-ki sehingga berkurangnya aliran darah ke paru menyebabkan hipOksemia berat
Pencetus: -Menangis
               -BAB
               -Demam
               -Aktivitas meningkat
Berlangsung 15-30'
BIASAnya teratasi spontan
BILA hebat dapat koma, mati
Usia: 2-12bulan TERSERING 6-12bulan
JUGA dapat terjadi pada penderita Stenosis atau Atresia Pulmonal disertai komunikasi intraventrikular dan pirau ka-ki (dari kanan ke kiri) pada tingkat ventrikel
Tata Laksana Serangan Sianotik
Posisi Lutut ke Dada: -Penekukan arteri femoralis meningkatkan afterload aorta
                                 -Sehingga meningkatkan aliran darah ke paru
Morfin sulfat 0,1-0,2mkd SK, IM, IV: -Tekan pusat pernafasan
                                                           -Atasi TakiPne
Bikarbonas natrikus: -1mEq/kg IV
                               -Atasi asidosis
                               -Ulangi dosis sama 10-15'
BILA masih TakiPne, Sianosis, Gelisah:
-Propanolol: -IV 0,01-0,25mkd (Rerata 0,05mkd) 
                   -Dewasa: dosis standar 1mg IV
                   -Dosis total dilarutkan dalam 10ml cairan dalam spuit
                     Separuhnya sebagai dosis awal IV bolus
                     JIKA belum teratasi, sisanya perlahan 5-10'
                   -BILA overdosis: Isoproterenol
-Ketamin: 1-3mkd (Rerata 2mkd)
                IV perlahan 60"
                Kerja: -Tingkatkan resistensi vaskular sistemik
                          -Sedatif
-Fenilefrin: -IV 0,02mkd
                 -Vasokonstriktor sistemik
-Cairan IV: Volume darah: -Pengaruhi tingkat obstruksi
                                       -Tingkatkan curah jantung meningkatkan aliran ke paru & sistemik
Bayi dengan riwayat serangan sianosis
Propanolol: -PO 2-6mkD 2-3x1sampai operasi
                  -Untuk: -Kurangi spasme otot infundibular
                              -Turunkan frekuensi serangan
Perbaiki keadaan pasien: -Koreksi anemia termasuk defisiensi besi
                                     -Hindari dehidrasi/ infeksi
Segera operasi: -BILA: -Serangan sianotik tak teratasi
                                -ATAU Sering berulang
                                -ATAU Keadaan umum memburuk
                       -Usia: <6bulan: -Operasi paliatif BTS (Blalock-Taussig Shunt)
                                              -Sementara menunggu lebih besar atau Keadaan umum lebih baik
                                 >6bulan: -Operasi definitif (Koreksi total)
                                                Tutup lubang VSD
                                                Pembebasan alur keluar ventrikel kanan yg menyempit
Operasi koreksi total usia 1 tahun BILA: -Serangan sianotik terkendali
                                                           -Kondisi bayi cukup baik menunggu
Bayi tanpa riwayat serangan sianotik
Operasi usia 1tahun
Kateterisasi jantung untuk nilai kondisi kedua arteri pulmonalis
Usia >1tahun
SECEPATNYA kateterisasi jantung
Nilai Diameter arteri pulmonalis dan cabang-cabangnya
BILA ukuran arteri pulmonalis kecil maka HARUS dilakukan operasi BTS dulu

*****dr. Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 18 Desember 2018*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar