Tidak memandang usia gestasi, periode neonatus dimulai saat
kelahiran dan sampai bulan pertama kehidupan.
Selama masa ini, transisi fisiologik bermakna terjadi di
semua sistem organ dan infant belajar untuk berespon terhadap berbagai bentuk
stimulus ekternal.
Karena infant bertumbuh secara fisik dan psikologis dalam
hubungan sosialnya.
PERAN ORANG TUA DALAM MOTHER – INFANT ATTACHEMENT
Menjadi orang tua neonatus membutuhkan dedikasi karena
kebutuhan neonatus urgent, terus-menerus, dan kadang tidak jelas.
Orang tua harus memperhatikan signal infant dan berespon
secara empati.
Banyak faktor yg mempengaruhi kemampuan orang tua dalam hal
ini.
FAKTOR PRENATAL
Kehamilan adalah periode persiapan psikologis untuk profound
demands of parenting.
Wanita dapat mengalami ambivalence, khususnya bila kehamilan
tidak direncanakan.
Bila financial worries, penyakit fisik, prior miscarriages
atau stillbirths, atau krisis lain yg interfere dengan persiapan psikologis,
the neonate may not be welcomed.
Untuk ibu remaja, the demand that they relinquish their own
developmental agenda, seperti kehidupan sosial aktif, may be especially
burdensome.
The early experience of being mothered may establish
unconsciously held expectation about nurturing relationship that permit mothers
to “tune in” to their infants.
Pengharapan ini berhubungan dengan kualitas later
infant-parent interactions.
Ibu yg early childhoods ditandai dengan traumatic
separations, abuse, atau neglect may find it especially sukar untuk provide
consistent, responsive care.
Instead, mereka mungkin reenact pengalaman masa kecil mereka
dengan infant mereka sendiri, as if unable to conceive of the mother-child
relationship in any other way.
Ikatan tersebut dapat adversely dipengaruhi oleh beberapa
faktor risiko selama kehamilan dan periode postpartum yg melandasi mother-child
relationship dan dapat mengancam the infant’s cognitive and emotional
development.
PRENATAL RISK FACTORS FOR ATTACHMENT
1.Recent death of a loved one.
2.Previous loss of or serious illness in another child.
3.Prior removal of a child.
4.History of depression or serious mental illness.
5.History of infertility or pregnancy loss
6.Troubled relationship with parents.
7.Financial stress or job loss.
8.Marital discord or poor relationship with the other
parent.
9.Recent move or no community ties.
10.No friends or social network.
11.Unwanted pregnancy.
12.No good parenting model.
13.Experience of poor parenting.
14.Drug and/ or alcohol abuse.
15.Extreme immaturity.
DUKUNGAN SOSIAL selama kehamilan, khususnya dukungan ayah
dan anggota keluarga dekat, juga penting.
Sebaliknya, konflik dengan atau abandonment oleh ayah selama
kehamilan dapat mengurangi kemampuan ibu to become absorbed with her infant.
Antisipasi of an early return to work dapat membuat beberapa
wanita reluctant untuk mencintai bayi mereka karena anticipated separation.
Kembali ke kerja harus ditunda minimal 6 minggu, by which
time feeding dan basic behavioral adjustments telah terbentuk.
Banyak keputusan harus dibuat orang tua mengantisipasi
kelahiran anak mereka.
Satu pilihan penting adalah bagaimana infant dapat diberikan
nutrisi.
Di antara keuntungan-keuntungan penting dari ASI adalah
kemampuannya untuk promotion of bonding.
Menyediakan pendidikan menyusui untuk orang tua saat
kunjugan prenatal oleh spesialis anak dan spesialis kandungan meningkatkan
kepercayaan diri ibu dalam menyusui setelah melahirkan dan mengurangi stress
selama periode neonatus.
PERIPARTUM DAN POSTPARTUM INFLUENCES
The continuous presence selama labor of seorang wanita
dilatih to offer friendly support dan encouragement (a DOULA) menghasilkan
shorter labor, komplikasi obstetric yang lebih sedikit (termasuk cesarean
section) dan berkurangnya postpartum hospital stays.
Early skin-to-skin contact antara ibu dan bayi segera
setelah kelahiran dapat berhubungan dengan meningkatnya rate dan longer
duration of breastfeeding.
Kebanyakan orang tua baru value even a brief period of uninterrupted time in which to get to know
anak mereka, dan meningkatnya mother-infant contact over the 1st days of life
dapat meningkatkan interaksi ibu-anak jangka panjang.
Nonetheless, early separaton, meski dapat diprediksi very
stressful, does not inevitably mengganggu kemampuan ibu untuk bond dengan
bayinya.
Early discharge home dari maternity ward dapat undermine
bonding, khususnya bila ibu baru is required to resume tanggungjawab penuh dari
tugas rumahtangga yg sibuk.
Depresi postpartum dapat terjadi pada minggu pertama
kehamilan sampai 6 bulan setelah kelahiran dan dapat adversely affect
pertumbuhan dan perkembangan neonatus.
Metode skrining digunakan selama kunjungan neonatus dan bayi
ke spesialis anak.
Referral for care akan sangat mempercepat penyembuhan.
PERAN BAYI DALAM MOTHER-INFANT ATTACHMENT
The in utero environment contributes besar tetapi not
completely ke future growth and development dari bayi.
Abnormalitas pada sirkulasi plasenta maternal-feal dan
metabolisme glukosa ibu atau adanya infeksi ibu yg dapat mengakibatkan
pertumbuhan fetal tidak normal.
Sebagai hasilnya bayi dapat kecil atau besar untuk masa
kehamilan.
Abnormalitas pola pertumbuhan tidak hanya predispose infant
to an increased requirement untuk intervensi medis tapi dapat mempengaruhi
kemampuan mereka berespon behaviorally terhadap orang tuanya.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan neonatus harus mencakup evaluasi pertumbuhan dan
observasi kelakuan.
Rata-rataberat badan term newborn adalah 3.4kg, laki sedikit
lebih berat daripada wanita.
Rerata berat bervariasi tergantung etnik dan status
sosioekonomi.
Spesifik growth charts untuk kondisi yang dihubungkan dengan
variasi pola pertumbuhan sudah dibuat.
Respon bayi berguna saat diperiksa berguna untuk menilai
vigor, alertness, dan tonenya.
Mengamati bagaimana orang tua menangani bayinya, their
comfort dan affection juga penting.
Urutkan pemeriksaan fisik mulai dari yang paling sedikit ke
yang paling banyak intrusive maneuver.
Menilai visual tracking dan respon terhadap suara dan
memperhatikan perubahan tone dengan level aktivitas dan alertness sangat
membantu.
Lakukan pemeriksaan ini dan bagikan impression dengan orang
tua sangat penting untuk memfasilitasi bonding.
KEMAMPUAN INTERAKSI
Segera setelah kelahiran, neonatus are alert dan siap untuk
berinteraksi dan nurse.
This first alert-awake period dapat dipengaruhi oleh
analgesik ibu dan anestetik dan fetal hypoxia.
Neonatus are nearsighted, fixed focal length of 8-12 inches,
kira-kira jarak dari payudara ke muka ibu, as well as an inborn visual
preference for faces.
Pendengaran juga well developed, dan bayi preferentially
turn toward a female voice.
These innate abilities dan predileksi meningkatkan
likelihood bila ibu gazes kepada bayinya, bayi pun akan gaze back.
Periode awal dari interaksi sosial, biasanya sekitar 40
menit, diikuti periode somnolence.
Setelah itu, periode singkat alertness atau excitation
alternate with sleep.
Bila ibu misses her baby’s first alert-awake period, ia may
not experience as long a period of social interaction untuk beberapa hari.
Hypothalamic – Midbrain – Limbic – Paralimbic – Cortical
circuit of the parents interact to support responses to the infants that are
critical for effective parenting (e.g., emotion, attention, motivation,
empathy, and decision making).
MODULATION OF AROUSAL
Adaptasi ke extrauterine life memerlukan rapid and profound
physiologic changes, termasuk Aeration of the lungs, Rerouting of the
circulation, and Activation of the intestinal tract.
Untuk Mendapatkan nourishment, untuk Menghindari hypo dan
hyperthermia, dan untuk Menjamin keamanan, neonatus harus bereaksi sesuai to an
expanded range of sensory stimuli.
Neonatus harus menjadi aroused dalam respon terhadap
stimulus, tapi tidak terlalu overaroused sehingga tingkah bayi menjadi
disorganized.
Underaroused infants tidak dapat makan dan interaksi;
Overaroused infants menandakan INSTABILITAS OTONOM termasuk Flushing atau
Mottling, Perioral pallor, Hiccupping, Vomiting, Uncontrolled limb movements,
dan Inconsolable crying.
BEHAVIORAL STATES
The organization dari kelakuan bayi menjadi discrete
behavioral states dapat merefleksikan infant’s inborn ability to regulate
arousal.
Six states telah described: Quiet sleep, Active Sleep,
Drowsy, Alert, Fussy, dan Crying.
Pada Alert state, bayi visually fixate pada objek atau muka
dan follow them horizontally dan dalam waktu sebulan vertikal; mereka juga
reliably turn toward a novel sound, as if searching for its source.
Ketika Overstimulated, mereka menenangkandiri sendiri dengan
melihat ke bawah, menguap, dan mengisap bibir dan tangannya, sehingga
meningkatkan aktivitas parasimpatik dan mengurangi sympathetic nervous
activity.
Behavioral state menentukan tonus otot bayi, gerakan
spontan, pola elektroensefalogram, dan respon terhadap stimulus.
Active sleep, bayi menunjukkan progressively less reaction
to a repeated heel stick (habituation) sedangkan Drowsy state, stimulus yg sama
dapat membuat bayi fussing or crying.
MUTUAL REGULATION
Orang tua berpartisipasi aktif dalam infant’s state
regulation, bergantian stimulating and soothing.
Pada gilirannya, mereka diatur oleh signal dari bayi,
berespon terhadap tangis kelaparan dengan letdown of milk (atau dengan botol).
Interaksi seperti ini contitute sebuah sistem directed
toward furthering the infant’s physiologic homeostasis dan pertumbuhan fisik.
Pada waktu yg bersamaan, mereka membentuk dasar untuk
emerging hubungan psikologik antara orang tua dan anak.
Bayi come untuk menghubungkan kehadiran orang tua dengan
pleasurable pengurangan ketegangan (seperti dalam proses feeding) dan
menunjukkan preferensi ini dengan lebih mudah tenang bila ada ibunya daripada
orang asing.
Response ini pada gilirannya, memperkuat mother’s sense of
efficacy dan hubungannya dengan bayinya.
IMPLIKASI UNTUK SPESIALIS ANAK
Spesialis anak dapat mendukung perkembangan sehat bayi dalam
beberapa cara.
PRAKTEK OPTIMAL
Kunjungan prenatal ke spesialis anak mengijinkan spesialis
anak menilai potensial ancaman terhadap bonding (a tense spousal relationship)
dan sumber dukungan sosial.
Kebijaksanaan Rumah Sakit yang mendukung termasuk Penggunaan
birthing rooms daripada kamar operasi dan delivery rooms; Encouragement untuk
ayah atau saudara atau teman yang dipercaya untuk menemani ibu selama
persalinan atau Penyediaan professional doula; the practice memberikan neonatus
ke ibu segera setelah dikeringkan dan a brief assessment; Penempatan neonatus
di ruang ibu daripada central nursery; dan Menghindari distribusi formula bayi
di RS.
Kebijakan “Baby Friendly Hospital” telah bermakna
meningkatkan angka breastfeeding.
Setelah pulang, kunjungan rumah oleh perawat dan konselor
laktasi dapat mengurangi masalah early feeding dan mengidentifikasi kondisi
medis yang muncul padaibu maupun bayi.
Bayi yg memerlukan transport ke rumah sakit lain, harus
dibawa untuk melihat ibu dahulu, kalau semua itu mungkin.
Pada saat pulang ke rumah, ayah dapat melindungi ibu dari
kunjungan-kunjungan dan telepon yang tidak perlu dan mengambil alih tugas rumah
tangga, allowing ibu dan bayi time to get to know each other without
distractions.
Kunjungan pertama sebaiknya dalam 2 minggu pertama setelah
pulang dari RS untuk menentukan kelancaran ibu dan anak membuat transisi ke
kehidupan di rumah.
Bayi yang dipulangkan dini, Mereka yang ASI, dan Mereka yang
berisiko jaundice harus dilihat dalam 1-3 hari setelah pulang.
MENILAI INTERAKSI ORANG TUA – BAYI
Selama a feeding atau bila bayi alert atau face-to-face
dengan orang tuanya, adalah normal untuk dyad
to appear absorbed in one another.
Bayi yg menjadi overstimulated oleh suara ibunya atau
aktivitas may turn away atau menutup matanya, mengakibatkan terminasi prematur
dari encounter.
Alternatively, bayi sudah siap untuk berinteraksi, tapi ibu
tampat preoccupied.
Tanyakan ibu baru tentang keadaan emosionalnya dan khususnya
riwayat depresi, Fasilitasi untuk rujukan untuk terapi, sehingga menyediakan keuntungan
jangka panjang bagi bayi.
Spesialis anak dapat mendeteksi depresi postparum
menggunakan EDINBURGH POSTNATAL DEPRESSION SCALE at wellchild visits during the
1st yr.
PENGAJARAN TENTANG KOMPETENSI INDIVIDUAL
The NEWBORN BEHAVIOR ASSESSMENT SCALE (NBAS) menyediakan
pengukuran formal tentang kompetensi neurodevelopmental bayi, termasuk State
control, Autonomic reactivity, Reflexes, Habituation, and Orientation toward
auditory and visual stimuli.
Pemeriksaan ini dapat juga digunakan untuk memperlihatkan
kepada orang tua tentang infant’s capabilities and vulnerabilities.
Orang tua dapat belajar bahwa mereka perlu menelanjangi bayi
mereka untuk meningkatkan level arousal atau untuk swaddle bayi untuk
mengurangi over-stimulation by containing random arm movements.
NBAS digunakan untuk mendukung perkembangan early
parent-infant relationships yg positif.
Demonstrasi NBAS ke orang tua pada minggu pertama kehidupan
telah memperlihatkan perbaikan dalam caretaking environment bulan-bulan
berikutnya.
========================================================================
Mau tahu tentang FM Indonesia, buruan supaya ngak nyesel,
segera klik
www.sahabat-wangi.com/index.php?id=drfreddy
WA 081808395318
BBM 5376DABF
Email federicomahora@outlook.com
http://freddyfragrance.blogspot.co.id/
Jangan lupa "Like" www.facebook.com/federicomahoraindonesia#
![]() |
Mau beli atau jualan parfum juga? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar