Sabtu, 10 Oktober 2015

PII.II.3. JADWAL IMUNISASI TIDAK TERATUR

Artis saja pakai FM, masa Anda ngak?


PII.II.3. JADWAL IMUNISASI TIDAK TERATUR


Diketik ulang oleh Federico Mahora dari PANDUAN IMUNISASI DI INDONESIA bab II.3 karya dr. DAHLAN ALI MUSA, SpA (K)

Pada keadaan tertentu imunisasi tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yg sudah disepakati.
Keadaan ini bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi.
Vaksin yg sudah diterima tidak menjadi hilang manfaatnya tapi  tetap sudah menghasilkan respons imunologis sebagaimana yg diharapkan tapi belum mencapai hasil yg optimal.
Dengan perkataan lain, anak belum mempunyai antibodi yg optimal karena belum mendapat imunisasi yg lengkap sehingga kadar antibodi yg dihasilkan masih di bawah ambang kadar yg memberi perlindungan (protective level) atau belum mencapai kadar antibodi yg bisa memberikan perlindungan untuk kurun waktu yg panjang (life long immunity) sebagaimana bila imunisasinya lengkap.
Dengan demikian kita harus menyelesaikan jadwal imunisasi dengan melengkapi imunisasi yg belum selesai tadi.

VAKSIN SATU KALI ATAU VAKSIN DENGAN DAYA LINDUNG PANJANG
Untuk vaksin yg diberikan hanya satu kali saja atau vaksin yg daya perlindungannya panjang seperti vaksin BCG, campak, MMR, varisela, maka keterlambatan dari jadwal imunisasi yg sudah disepakati akan mengakibatkan meningkatnya risiko tertular oleh penyakit yg ingin dihindari.
Setelah vaksin diberikan maka risiko terkena penyakit yg dapat dicegah dg imunisasi tersebut akan rendah sekali.
Usia yg lebih tua pada saat menerima vaksin dapat menghasilkan kadar antibodi yg cukup tinggi karena sistem imunitas sudah lebih matang.

BELUM PERNAH MENDAPAT IMUNISASI
Anak yg belum pernah mendapat imunisasi terhadap penyakit tertentu, tidak mempunyai antibodi yg cukup untuk menghadapi penyakit tersebut.
Apabila usia anak sudah berada di luar usia yg tertera pada jadwal imunisasi dan dia belum pernah diimunisasi harus diberikan kapan saja, pada umur berapa saja sebelum anak terkena penyakit tersebut, karena seperti dikatakan tadi, dia sangat sedikit atau sama sekali belum mempunyai antibodi terhadap penyakit yg ingin dicegah tersebut.

IMUNISASI MULTIDOSIS DENGAN INTERVAL TERTENTU
Untuk imunisasi yg harus diberikan beberapa kali dengan interval waktu tertentu agar kadar antibodi yg diinginkan tercapai (di atas ambang perlindungan), contohnya seperti vaksin DPT, Polio, Hib, Pneumokok konjungasi, Hepatitis A atau Hepatitis B, keterlambatan atau memanjangnya interval tidak bermakna mempengaruhi respons imunologis dalam membentuk antibodi.
Jumlah pemberian imunisasi tetap harus dilengkapi supaya kadar ambang perlindungan bisa dicapai dan anak terlindung dari penyakit.
Keterlambatan akan menunda tercapainya ambang kadar antibodi yg memberikan perlindungan tersebut sehingga resiko tertular atau terkena penyakit yg ingin dicegah masih tetap tinggi.

Terdapat beberapa jenis vaksin (umumnya vaksin inaktif) yg daya perlindungannya terbatas hingga kurun waktu tertentu saja (setelah itu kadar antibodinya akan berada di bawah ambang perlindungan), sehingga membutuhkan imunisasi ulang untuk meningkatkan kembali kadar antibodinya (booster).
Bila imunisasi ulang terlambat atau tidak dilakukan, maka kadar antibodi yg sudah rendah itu (terutama pada anak-anak yg tidak pernah mendapat infeksi alamiah) akan meningkatkan risiko untuk tertular penyakit tersebut.

STATUS IMUNISASI TIDAK DIKETAHUI ATAU MERAGUKAN
Anak dengan status imunisasi yg tidak diketahui atau meragukan, misalnya dokumentasi imunisasi yg buruk atau hilang menyebabkan ketidakpastian tentang imunisasi yg sudah dan belum diberikan.
Pada keadaan ini, anak harus dianggap rentan (susceptible) dan harus diberikan imunisasi yg diperkirakan belum didapat tadi.
Tidak ada bukti yg menunjukkan bahwa pemberian vaksin MMR, Varisela, Hib, Hepatitis B, Campak, DPT atau polio yg berlebih akan merugikan penerima yg sudah imun.

Serial vaksin tidak memerlukan ulangan dari awal apabila terlambat, tidak perduli berapa waktu keterlambatan antar dosis pemberian vaksin.
Pergunakan petunjuk di bawah ini untuk melanjutkan imunisasi kapan saja anak bertemu vaksinator.
JADWAL IMUNISASI CATCH-UP UNTUK ANAK UMUR 4 BULAN – 18 TAHUN YG TERLAMBAT MEMULAI IMUNISASI ATAU YG TERTINGGAL DARI JADWAL LEBIH DARI 1 BULAN
4-18 BULAN
BCG
Umur minimal: 0-3 bulan.
Hanya 1x.
Bila umur <12 bulan, BCG boleh diberikan kapan saja.
Bila umur >12 bulan, boleh diberikan kapan saja, namun sebaiknya dilakukan dahulu uji tuberkulin.
Bila negatif berikan BCG 0,1ml intrakutan.

HepB
Umur minimal vaksinasi 1: Lahir – 12 jam
Vaksinasi 1à2: 4-8 minggu
Vaksinasi 2à3: 6-18 bulan atau kapan saja setelah umur 18 bulan.
Bila terlambat, jangan mengulang vaksinasi dari awal tetapi lanjutkan dan lengkapi vaksinasi seperti jadwal, tidak peduli berapapun jarak waktu/ interval dari pemberian sebelumnya.
Anak dan remaja yg belum pernah vaksinasi HepB pada masa bayi, bisa mendapat serial vaksinasi HepB kapan saja saat berkunjung.

DPT (DPwT/ DpaT)
Umur minimal vaksinasi1: 6 minggu.
Vaksinasi 1à2: 4 minggu.
Vaksinasi 2à3: 4 minggu.
Vaksinasi 3à4: 1 tahun.
Vaksinasi 4à5: 4½ tahun.
Bila vaksinasi sebelumnya dimulai dengan DPwT maka vaksinasi berikutnya boleh dilanjutkan dengan DPaT dan sebaliknya.
Bila pada umur < 12 bulan belum pernah imunisasi dasar, maka vaksinasi diberikan sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya.
Bila vaks4 sebelum ulang tahun ke-4, maka vaks5 secepat-cepatnya 6 bulan sesudahnya.
Bila vaks4 setelah berumur 4 tahun, maka vaks-5 tidak perlu lagi, selanjutnya nanti diberikan vaks6 (dT) pada umur 10 tahun.
Pada anak umur >7 tahun yg belum pernah mendapat DPT diberikan Td 2x dengan inverval 1-2 bulan, Td ke-3 diberikan dengan interval 6-12bulan.
Jangan diberikan DPwT atau DpaT walaupun vaksin tersedia.
Jika terlambat, jangan mengulangi vaksin dari awal tetapi lanjutkan dan lengkapi vaksinasi seperti jadwal, tidak peduli berapapun jarak waktu/ interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.

Campak/ MMR
Umur minimal vaks1: >9 bulan.
Bila anak berumur antara 9-12 bulan, vaksinasi Campak kapan saja saat bertemu.
Bila anak berumur >1 tahun, berikan vaksin MMR/ Campak.
Bila booster belum didapat setelah umur 6 tahun, maka vaksin MMR/ Campak diberikan kapan saja saat bertemu melengkapi jadwal.

Hib
Umur minimal vaks1: 2 bulan.

Vaks1 à 2:
-4 minggu bila vaks1 <12 bulan.
-8 minggu sebagai vaksinasi terakhir bila vaks1 diberikan pada umur 12-14 bulan
-Tidak vaksinasi lagi apabila vaks1 diberikan pada umur >15 bulan.

Vaks2 à 3:
-4 minggu bila umur saat ini <12 bulan.
-8 minggu sebagai vaksinasi terakhir, bila umur saat ini >12 bulan dan vaks1 pada <12 bulan dan vaks2 pada <15 bulan.
-Tidak vaksinasi lagi apabila vaksinasi sebelumnya diberikan pada umur >15 bulan.

Vaks3 à 4: 8 minggu
Hanya diperlukan untuk anak-anak umur 12-59 bulan yang sudah dapat vaksinasi 3x pada umur <12 bulan.

Hib tidak direkomendasikan untuk anak umur 5 tahun/ lebih.
Bila sudah dapat 2 vaksinasi sebelum umur 11 bulan, maka vaks3 adalah yg terakhir (final) dan diberikan pada umur 12-15 dengan jarak setidak-tidaknya 8 minggu setelah vaks2.
Bila umur 7-11 bulan baru dapat vaks1, maka vaks2 diberikan setidak-tidaknya 4 minggu setelah vaks1 dan vaksinasi terakhir pada umur 12-15 bulan.

PNEUMOKOKUS
Umur minimal vaks1: 6 minggu.

Vaks1 à 2:
-4 minggu bila vaks1 diberikan pada umur <12 bulan.
-8 minggu sebagai vaksinasi terakhir, bila vaks1 diberikan pada umur >12 bulan, atau umur saat ini 24-59 bulan.
-TIDAK ADA VAKSINASI LAGI UNTUK ANAK SEHAT apabila vaks1 diberikan pada umur >24 bulan.

Vaks2 à 3:
-4 minggu bila umur saat ini <12 bulan.
-8 minggu sebagai vaksinasi terakhir, bila umur saat ini >12 bulan.
-TIDAK ADA VAKSINASI LAGI UNTUK ANAK SEHAT apabila vaks1 diberikan pada umur >24 bulan.

Vaks3 à 4: 8 minggu sebagai vaksinasi terakhir.
Diperlukan hanya untuk anak berumur 12-59 bulan yg sudah dapat vaksinasi 3x pada umur <12 bulan.

INFLUENZA
Umur minimal vaks1: 2 tahun.
Tiap tahun sekali.

VARISELA
Umur minimal vaks1: 1 tahun.
Vaks1 à 2: 3 bulan.
Rutin pada umur 4-6 tahun.
Boleh diberikan pada umur 12 bulan – 12 tahun dengan interval minimal 3 bulan.

HepA
Umur minimal vaks1: 2 tahun.

Vaks1 à 2: 6-12 bulan
Kapan saja setelah berumur 2 tahun
CUKUP 2X PEMBERIAN

HPV
Umur minimal vaks1: 10 tahun.
Vaks1 à 2: minimal 4 minggu.
Vaks2 à 3: minimal 12 minggu.
Vaks3 à 4: minimal 24 minggu.


=============================================

Mau Beli Parfum atau Jualan Juga?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar