BAB 10
Perawatan Penunjang
(Disadur dr. Freddy Adiwinata dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO 2005)
10.1
Tatalaksana Pemberian Nutrisi
Kartu nasihat ibu
berisi nasihat & gambar --> dibawa pulang
10.1.1
Dukungan thd pemberian ASI
ASI u/ lindungi
bayi dari py & membantu penyembuhan
ASI eksklusif
diberikan mulai bayi lahir sd b6
Teruskan ASI, juga
makanan tambahan , mulai b6 sd >t2
Menilai
pemberian ASI
Tanya ibu ttg
pemberian ASI & perilaku bayinya
Amati ibu saat
menyusui anaknya: Cara bayi melekat pd payudara: ~Lebih banyak areola yg
terlihat di atas mulut bayi
~Mulut bayi terbuka lebar
~Bibir bawah bayi membuka keluar
~Dagu bayi menyentuh payudara
ibu
^Wajah bayi menghadap payudara ibu
^Tubuh
& kepala bayi berada pd 1 grs lurus
^Seluruh tubuh bayi harus tersangga
Cara ibu memegang payudara
Mengatasi
kesulitan dlm pemberian ASI
1. 'ASI
tidak cukup'
HAMPIR SEMUA ibu
dpt memproduksi cukup ASI u/ seorang BAHKAN 2 orang bayi sekaligus
Namun kadang bayi
tidak mendapatkan cukup ASI, ditandai: ~Pertumbuhan BB bayi lambat (<500g/b
ATAU <125g/m ATAU <BB saat lahir stlh 2m)
~Urin hanya sedikit & kental (<6x/h, kuning, bau tajam)
Sebab UMUM tidak
cukup dapat ASI: *Praktek menyusui kurang baik: -Perlekatan yg
salah (TERSERING)
-Terlambat memulai pemberian ASI
-Pemberian ASI dg waktu yg tetap
-Bayi tidak diberi ASI pd malam hari
-Bayi menyusu dg singkat
-Menggunakan botol, dot
-Memberikan makanan serta cairan selain ASI
*Faktor psikologis ibu: ~Tidak percaya diri
~Kuatir
~Stres
~Depresi
~Tdk suka menyusui
~Bayi menolak
~Kelelahan
*Kondisi
fisik ibu: ^Py kronik (mis: TB, Anemia berat, Py jtg rematik)
^Menggunakan pil KB
^Diuretik
^Hamil
^Gizi buruk
^Alkohol
^Merokok
^Sebag plasenta ada yg tertinggal (JARANG)
*Kondisi
bayi: *Bayi sakit
*Kelainan bawaan (Bibir sumbing atau PJB)
Ibu yg produksi
ASI-nya berkurang, perlu meningkatkannya
Ibu yg tlh berhenti
menyusui, perlu relaktasi
Bantu ibu u/
menyusui kembali dg cara: *Jaga agar bayi terus berada di dekatnya & tidak
berikan bayi kpd pengasuh lain
*Banyak lakukan kontak kulit-ke-kulit sepanjang waktu
*Memberikan payudara kpd bayinya kapanpun bayi ingin menyusu
*Bantu bayi mencapai payudara ibu dg memerah ASI ke mulut bayi
*Letakkan
bayi pd posisi yg tepat u/ melekat pd payudara ibu
Hindari penggunaan
botol, dot, atau alat lain. Jika perlu perah ASI dan minumkan kpd bayi
menggunakan cangkir. Jika hal ini tdk dpt dilakukan dapat diberikan minuman
buatan hingga persediaan ASI cukup
2.Cara
meningkatkan produksi ASI
Cara UTAMA u/
meningkatkan atau memulai kembali produksi ASI a/ bayi lebih sering mengisap u/
stimulasi payudara ibu
Beri minuman lain
menggunakan cangkir sambil menunggu ASI keluar
Jangan gunakan
botol atau alat bantu lainnya
Kurangi pemberian
susu formula sebanyak 30-60ml per hari ketika ASI ibu mulai banyak
Ikuti perkembangan
berat badan bayi
3.Penolakan
atau keengganan bayi u/ menyusu
Alasan UTAMA
mengapa bayi menolak menyusu: #Bayi sakit, alami nyeri ATAU dlm keadaan
sedasi
#Ada
kesulitan dlm teknik menyusui
#Adanya perubahan yg membuat bayi kesal
#Bayi sakit, alami nyeri ATAU dlm keadaan sedasi-JIKA bayi dpt mengisap, semangati ibu u/ menyusui bayinya lebih seringJIKA bayi sakit berat, ibu mungkin perlu memerah ASI & memberikannya dg sendok dan cangkir atau pipa sd bayi mampu menyusu lagi-Bantu ibu cari cara gendong bayinya tanpa menekan bagian tubuh yg sakit dari bayi-Jelaskan kpd ibu cara membersihkan hidung yg tersumbat. Usulkan u/ memberi ASI scr singkat namun lebih sering daripada biasanya selama bbrp hari
-Luka pd mulut mungkin disebabkan o/ inf kandida (thrush) atau bayi mulai tumbuh gigiObati inf dg lar. nistatin 100.000 unit/ml 1-2ml 4x/h 7hJIKA tidak tersedia, oleskan lar. gentian violet 1%Semangati ibu yg bayinya sedang mulai tumbuh gigi u/ sabar dan terus mencoba agar bayinya mau menyusu-JIKA ibu sedang dlm pengobatan yg membuatnya mengantuk/ sedasi, kurangi dosis obat ATAU pilih obat lain yg lebih sedikit menyebabkan rasa kantuk#Ada kesulitan dlm teknik menyusui-Bantu ibu dlm teknik menyusui: PASTIkan bayi berada pd posisi dan melekat dg benar tanpa ada tekanan pd kepala bayi atau gerakan payudara ibu-Minta ibu tidak menggunakan botol susu atau dot: JIKA perlu, gunakan cangkir-Bantu u/ kurangi produksi ASI yg berlebihJIKA bayi melekat dg tidak sempurna dan mengisap dg tidak efektif, mungkin bayi akan menyusu lebih sering atau lebih lama, yg akan menstimulasi payudara ibu memproduksi ASI lebih banyak drpd yg diperlukanKelebihan produksi ASI juga bisa terjadi jika ibu menyusui anaknya dg kedua payudaranya dlm 1x pemberian ASI-#Adanya perubahan yg membuat bayi kesalPerubahan yg terjadi seperti Pemisahan bayi dari ibu, Karir ibu yg baru, Penyakit ibu, Rutinitas keluarga, ATAU Bau tubuh ibu (Penggantian sabun mandi, Makanan, atau Menstruasi) dpt membuat bayi kesal dan menyebabkan ia menolak menyusu
BBLR (Bayi
Berat Lahir Rendah) dan Bayi sakit
Bayi dg berat lahir
di bwh 2,5kg perlu mendapatkan ASI lebih banyak dibandingkan dg bayi yg lebih
besar namun demikian, mereka sering tdk dpt menyusu segera stlh lahir terutama
jika mereka sangat kecil
Selama bbrp hari
pertama, bayi tsb mungkin tdk bisa minum karenanya harus diinfus
Mulai berikan minum
segera stlh bayi dpt menerimanya
Bayi dg umur
kehamilan m30-32 (ATAU kurang) biasanya perlu diberi minum menggunakan
NGT
Berikan ASI perah
dg menggunakan NGT
Ibu dpt membiarkan
bayinya mengisap jari ibu ketika bayi memakai NGT
Ini dpt
menstimulasi sal. pencernaan bayi dan membantu peningkatan berat badan
bayi
Bayi umur m30-32
bisa menerima minuman dari cangkir atau sendok
Bayi dg umur
kehamilan m32 (atau lebih) dpt mulai mengisap payudara ibu
Biarkan ibu
meletakkan bayinya pd payudara ibu segera stlh bayi cukup sehat
Teruskan pemberian
ASI perah dg cangkir atau NGT u/ memastikan bayi mendapatkan semua nutrisi yg
diperlukan
Bayi dg umur
kehamilan m34-36 (atau lebih) biasanya dpt mengisap langsung dari payudara
ibu sesuai kebutuhannya
Bayi yg tdk
dpt menyusu
Bayi yg tdk dpt
menyusu hrs mendptkan: ~ASI perah (lebih baik bila dari ibu kandungnya)
~SF (Susu Formula) yg dilarutkan dlm air bersih sesuai instruksi yg ada
ATAU JIKA mungkin formula cair siap minum
~Susu hewani: larutkan 50ml air ke dlm 100ml susu sapi dan tambahkan 10g gula dg
tambahan
mikronutrien
Jangan
berikan pd bayi kurang bulan
ASI perah mrpk
pilihan terbaik: >2,5kg: beri 150ml/kg/h 8x/h intv 3j
JIKA anak terlalu lemah u/ mengisap, pemberian minum dpt dilakukan menggunakan cangkir
Berikan dg NGT JIKA
anak letargis atau anoreksi berat
10.1.2
Tatalaksana nutrisi pd anak sakit
Prinsip memberi
makan bayi & anak kecil yg sakit a/:
^Teruskan pemberian
ASI
^Jangan
menghentikan pemberian makan
^Berikan suapan
sedikit-sedikit namun sering, tiap 2-3j
^Bujuk &
semangati anak & lakukan dg sabar
^Pasang NGT JIKA
anak anoreksi berat
^Kejar
ketertinggalan pertumbuhan stlh nafsu makan anak pulih
Makanan yg diberikan pd anak HARUS: *Enak (u/ anak)
*Mudah
dimakan (lunak atau cair)
*Mudah dicerna
*Bergizi,
Kaya energi, & nutrien
Prinsip dsr dlm
tatalaksana nutrisi a/ memberikan diet dg makanan yg mengandung cukup energi dan
protein kualitas tinggi
Makanan dg
kandungan tinggi minyak atau lemak juga dpt diberikan
Jumlah lemak yg dpt
diberikan dpt mencapai 30-40% kebutuhan kalori
Beri anak makan
sesering mungkin agar anak mendapatkan asupan energi yg tinggi
Jika masih perlu
tambahan zat gizi, berikan tambahan multivitamin dan mineral
Anak harus dibujuk
u/ makan dlm porsi kecil namun sering
JIKA anak dibiarkan
u/ makan sendiri ATAU harus makan bersaing dg saudaranya mungkin anak tidak akan
mendapatkan cukup makanan
Hidung tersumbat o/
lendir yg kering atau kental dpt ganggu pemberian makan
Berikan ttsn air
garam ke dlm hidung dg ujung kain yg tlh dibasahi u/ membantu melunakkan lendir
tsb
Pd sebagian kecil
anak yg tdk dpt minum/ makan selama bbrp hari karena kesadaran menurun atau ggn
respiratorik, berikan minuman menggunakan NGT
Risiko aspirasi dpt
dikurangi jika minuman diberikan dlm jumlah kecil namun sering
U/ mendukung
tatalaksana nutrisi anak di RS, pemberian makan/ minum harus ditingkatkan selama
anak dlm proses penyembuhan u/ mengganti berat badan anak yg hilang
Penting bagi ibu
atau pengasuh anak u/ lebih sering memberi anak makan lebih sering drpd biasanya
(sedikitnya 1 tambahan pemberian makanan dlm 1h) stlh nafsu makan anak
meningkat
Anjuran
pemberian makan selama anak sakit & sehat
Sd
b6
~ASI sesering
mungkin, sesuai keinginan anak, min 8x/h (pagi, siang, malam)
~JANGAN beri
makanan/ minuman lain selain ASI
~HANYA JIKA >b4
DAN terlihat haus stlh ASI DAN tidak bertambah BB, maka: Beri 2-3 sd makan
MP-ASI 1-2x/h stlh ASI
B6-9
~Teruskan ASI
sesuai keinginan anak
~Mulai MP-ASI spt
Bubur susu, Pisang, Pepaya lumat halus, Air jeruk, Air tomat saring
~Scr bertahap
sesuai pertambahan umur berikan Bubur tim lumat ditambah Kuning telur/ Ayam/
Ikan/ Tempe/ Tahu/ Daging sapi/ Wortel/ Bayam/ Kacang hijau/ Santan/
Minyak
~Setiap hari
berikan makan sbg berikut: b6: 2 x 6 sdm peres
b7: 2-3 x 7 sdm peres
b8: 3 x 8 sdm peres
B9-12
~Teruskan ASI
sesuai keinginan anak
~Berikan MP-ASI yg
lebih padat & kasar spt Bubur nasi, Nasi Tim, Nasi lembik
~Tambahkan Telur/
Ayam/ Ikan/ Tempe/ Tahu/ Daging sapi/ Wortel/ Bayam/ Santan/ Kacang hijau/
Minyak
~Setiap hari (pagi,
siang, malam) berikan makanan sbb: b9: 3 x 9 sdm peres
b10: 3 x 10 sdm peres
b 11: 3 x 11 sdm peres
~Berikan makanan
selingan 2x/h antara waktu makan (Buah, Biskuit, Kue)
T1-2
~Teruskan ASI
sesuai keinginan anak
~Berikan makanan
keluarga scr bertahap sesuai kemampuan anak
~Berikan 3x/h, 1/3
porsi makan dws terdiri dari Nasi, Lauk pauk, Sayur, Buah
~Berikan makanan
selingan kaya gizi 2x/h di antara waktu makan (biskuit, kue)
~Perhatikan variasi
makanan
>T2
~Berikan makanan
keluarga 3x/h, 1/3 - 1/2 porsi makan dws (Nasi, Lauk pauk, Sayur, Buah)
~Berikan makanan
selingan kaya gizi 2x/h di antara waktu makan
Catatan:
Diet harian yg
baik: Jumlah adekuat & Kaya energi
10.2
Tatalakasana Pemberian Cairan
Formula kebutuhan
total cairan per hari seorang anak: 100ml/kg u/ 10kg pertama; 50ml/kg u/ 10kg
kedua; 25ml/kg u/ setiap tambahan kg BB
JIKA demam
tambahkan cairan 10% setiap 1C demam
Memantau
Asupan Cairan
Pemberian cairan
SEBAIKnya diberikan po (mulut ATAU NGT)
Risiko pemberian
cairan IV --> kelebihan cairan: Gagal jtg, Edema otak
HARUS dipantau
ketat
JIKA tidak bisa
dipantau ketat, maka cairan IV HANYA u/ Dehidrasi berat; Syok Septik; Antibiotik
IV; Kontraindikasi bila diberikan po, misalnya Perforasi usus atau Masalah yg
perlu pembedahan)
Cairan rumatan scr
IV yg dpt diberikan a/: D5 1/2NS [JANGAN berikan D5 SAJA karena dpt sebabkan
hipoNatremia]
10.3
Tatalaksana Demam
SELALU suhu rektal
KECUALI disebutkan lain
Suhu mulut lebih
rendah 0,5C
Suhu aksilar lebih
rendah 0,8C
Demam BUKAN
indikasi Antibiotik
Membantu kekebalan
tubuh melawan penyakit
Demam tinggi
berefek mengganggu: ^Berkurangnya nafsu makan
^Membuat gelisah
^Bbrp anak kejang (b6 - t5)
^Tingkatkan konsumsi O2 (misalnya Pneumonia sangat berat, Ggl jtg,
Meningitis)
Pemberian
Antipiretik
Parasetamol
HARUS >b2
yg >39C DAN gelisah/ rewel karena demam tinggi tsb
Anak yg sadar &
aktif, kemungkinan tidak akan mendapatkan manfaat dg parasetamol
Dosis: 15mkd
4x/h
Aspirin
Bukan lini pertama
karena berkaitan dg sindrom Reye [JARANG namun serius, serang hati &
otak]
HINDARI diberikan
pd: Cacar air, Demam dengue, Kelainan hemoragik lain
Tidak
direkomendasikan
Bersifat toksik:
Dipiron, Fenilbutazon
Mahal:
Ibuprofen
Perawatan
penunjang
Berpakaian
tipis
Dijaga tetap
hangat
Di ruangan dg
ventilasi baik
Dibujuk u/ banyak
minum
Kompres air hangat
HANYA u/ menurunkan suhu selama pemberian kompres
10.4
Mengatasi Nyeri/ Rasa Sakit
Berikan
analgesik:
#PO, bila mungkin
(IM mungkin sakit)
#Teratur [tidak
rasakan berulangnya rasa sangat sakit yg timbul sblm pemberian berikutnya
#Dosis yg makin
meningkat bertahap ATAU mulai dg analgesik ringan dan lanjutkan dg analgesik yg
lebih kuat sesuai kebutuhan ATAU ketika timbul toleransi
#Tiap anak
membutuhkan dosis berbeda u/ mendapatkan efek yg sama
Gunakan obat di
bawah ini sbg obat pereda nyeri yg efektif:
1.Bius
lokal: u/ nyeri pd lesi kulit atau mukosa ATAU akibat prosedur
menyakitkan
Lidokain:
Oleskan salep pd kain kasa pd luka mulut sblm anak diberi makan
[Dg sarung tangan kecuali bila anggota keluarga/ petugas kesehatan HIV (+) dan
tidak memerlukan pelindung infeksi]
Akan
bereaksi dlm waktu 2-5'
TAC
(Tetracaine, Adrenaline, Cocaine): Oleskan pd kasa dan tempatkan di atas
luka
Berguna ketika menjahit luka
2.Analgesik:
U/ nyeri ringan dan sedang (spt Sakit kepala, Nyeri pasca trauma, Nyeri akibat
kejang)
Parasetamol
Aspirin
Obat
anti-inflamasi non-steroid, spt Ibuprofen
3.Analgesik
Poten, spt Opiat: u/ nyeri sedang & hebat yg tidak memberikan
respons thd analgesik
Morfin: Pereda
nyeri yg kuat
Murah
PO/ IV 4-6x/h ATAU infus kontinyu
Petidin: PO/
IM 4-6x/h
Kodein: PO
1-2x/h, kombinasikan dg non-opioid u/ memperkuat
Catatan: Pantau seksama potensi depresi pernapasan
JIKA
timbul toleransi, tingkatkan dosis u/ mendapatkan efek pereda nyeri yg
sama
4.Obat
lain: U/ nyeri spesifik: Diazepam u/ spasme otot
Karbamazepin u/ nyeri saraf
Kortikosteroid (mis dexametason) u/ nyeri karena pembengkakan yg menekan
saraf
10.5
Tatalaksana Anemia
Anemia (yg
tidak berat)
<t6:
JIKA Hb<9,3g/dL (Ht<27%)
KECUALI pd gizi
buruk, JIKA timbul anemia --> Zat besi (tab besi/ folat atau sirup 14h)
Catatan:
JIKA sedang dpt tx Sulfadoksin-pirimetamin, JANGAN diberi zat besi yg mengandung
folat sd kunjungan ulang 2m berikut
[Folat
ganggu kerja obat anti malaria]
Minta ortu datang
lagi stlh 2m, JIKA mungkin tx selama 2b
Dibutuhkan
waktu: 2-4m u/ sembuhkan anemia
1-3b u/ kembalikan persediaan besi tubuh stlh Hb Normal
>t2:
belum mendapatkan mebendazol dlm kurun waktu 6b, berikan 1 dosis mebendazol
500mg u/ potensi inf cacing cambuk/ pita
Ajari ibu mengenai
praktik pemberian makan yg baik
Anemia
berat
Transfusi sesegera
mungkin u/: SEMUA Ht<12% ATAU Hb<4g/dL
Anemi
tidak berat (Ht 13-18%; Hb 4-6g/dL) dg klinis: Dehidrasi terlihat klinis
Syok
Ggn kesadaran
Ggl jtg
Pernapasan yg dlm & berat
Parasitemia malaria yg SANGAT tinggi (>10% eritrosit berparasit)
PRC (komponen
eritrosit) 10ml/kg 3-4j LEBIH BAIK drpd pemberian darah utuh segar 20ml/kg
3-4j
Cek FN & DN
tiap 15'. JIKA salah satu meningkat --> lambatkan transfusi. JIKA tampak
kelebihan cairan --> furosemid 1-2mkd iv Max20mg
BILA stlh transf,
kadar Hb masih sama --> ulangi transf
Pd gizi buruk
--> kelebihan cairan mrpk komplikasi UMUM DAN serius
Berikan PRC/ darah utuh, 10ml/kg HANYA 1x [JANGAN ulang]
10.6
Transfusi Darah
10.6.1
Penyimpanan Darah
Gunakan darah yg
tlh diskrining & bebas py yg dpt ditularkan via transfusi drh
JANGAN gunakan
darah kedaluarsa ATAU berada di luar lemari es >2j
Transf darah
disimpan 4C, jumlah besar & cepat >15ml/kg/j --> hipoTermi TERUTAMA
bayi kecil
10.6.2
Masalah yg berkaitan dg transf drh
Drh dpt mjd media
penularan inf (mis Malaria, Hep B & C, HIV)
Skrining
ketat
Transf dilakukan
HANYA JIKA diperlukan
10.6.3
Indikasi pemberian transf drh
5 indikasi umum:
Kehilangan darah akut: 20-30% vol drh hilang & masih terus perdarahan
Anemia berat
Syok septik (JIKA cairan iv tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah dan
sbg tambahan dari pemberian antibiotik)
Memberikan plasma dan tromb sbg tambahan faktor pembekuan, karena komponen darah
spesifik lain tidak ada
Transfusi tukar pd neonatus dg ikterus berat
10.6.4
Memberikan Transfusi Darah
Sblm pemberian
transfusi, periksa:
^Golongan darah
donor sama dg resipien
Nama anak serta
nomor tercantum pd label dan formulir
Pd kasus gawat
darurat --> kurangi risiko terjadinya ketidakcocokan/ rx transf dg melakukan:
Uji silang golongan darah spesifik
Beri darah gol O bila tersedia
^Kantung darah
TIDAK bocor
^Kantung darah
TIDAK berada di luar lemari es >2j
Warna plasma darah
TIDAK merah jambu atau bergumpal
Eritrosit TIDAK
terlihat keunguan atau hitam
^Td ggl jtg (+):
Furosemid 1mkd iv saat awal transf drh
[JANGAN disuntikan ke kantung]
Catatan awal: Suhu,
FN, DN
Jumlah awal transf:
darah utuh 20ml/kg 3-4j
Selama transfusi:
JIKA tersedia: gunakan alat infus yg dpt
atur laju transfusi
Periksa apakah
darah mengalir pd laju yg tepat
Waspada td rx
transf TERUTAMA 15' pertama
Catat KU, Suhu, DN, FN tiap
30'
Catat waktu
permulaan dan akhir transf dan berbagai rx yg timbul
Setelah
transfusi:
Nilai kembali
anak
JIKA diperlukan
tambahan darah, jumlah sama harus ditransfusikan dan dosis furosemid (JIKA
diberikan) diulangi kembali
10.6.5 Reaksi yg timbul stlh
transfusi
Periksa label
kemasan darah & identitas pasien
JIKA beda -->
SEGERA stop & hubungi bank darah
Rx
ringan
Hipersensitivitas
ringan
Td & gx: Ruam
kulit yg gatal
Tx: Lambatkan
transfusi
Beri
klorfenamin 0,1mkd im (JIKA tersedia)
Teruskan
transf dg kecepatan normal JIKA TIDAK terjadi perburukan gx stlh 30'
JIKA gx
menetap, tangani sbg rx hipersensitivitas sedang
Rx
sedang-berat
Karena:
Hipersensitivitas sedang
Rx
non-hemolitik
Pirogen
Kontaminasi bakteri
Td & gx:
Urtikaria berat
Flushing (Kulit kemerahan)
Demam
>38C (demam mungkin sudah timbul sblm transf diberikan)
Menggigil
Gelisah
Peningkatan detak jtg
Tx: Stop transf TAPI biarkan jalur infus
dg berikan NS
Beri
hidrokortison 200mg iv ATAU klorfenamin 0,25mkd im
JIKA wheezing
--> beri bronkodilator
Kirim ke bank darah: Perlengkapan
bekas transf
Sampel drh dari tempat tusukan lain
Sampel urin 24j
JIKA
perbaikan, mulai kembali transf perlahan dg drh baru dan amati seksama
JIKA tidak perbaikan dlm 15',
tangani sbg rx mengancam jiwa & laporkan ke dokter jaga & bank
darah
Rx yg mengancam
jiwa
Karena: Hemolisis
Kontaminasi bakteri & syok septik
Kelebihan cairan atau anafilaksis
Td & gx:
>38C (Demam mungkin sudah timbul sblm transf diberikan)
Menggigil
Gelisah
Peningkatan detak jantung
Napas
cepat
Urin
yg berwarna hitam/ gelap
Perdarahan yg tidak jelas sebabnya
Bingung
Ggn kesadaran
Catatan: Pada anak yg tidak
sadar, Perdarahan yg tidak terkontrol atau Syok mungkin mrpk tanda satu2nya
rx yg ancam jiwa
Tx: Stop transf
tapi biarkan jalur infus dg NS
Jaga jalan
napas & beri O2
Epinefrin
0,01mg/kg (setara dg 0,1ml lar Epi 1:10.000)
Tangani
syok
Hidrokortison 200mg iv ATAU
Klorfeniramin 0,25mkd im
Bronkodilator
JIKA wheezing
Lapor dr.jaga
& lab sesegera mungkin
Jaga aliran
darah ke ginjal dg Furosemid 1mkd iv
Antibiotik u/
septisemia
10.7 Tx/
Pemberian O2
Indikasi
JIKA tersedia, pemberian O2 HARUS dipandu
dg pulse oxymetry
SaO2 <90% -->
Berikan O2 sd >90%
JIKA pulse oxymetry
tidak tersedia, kebutuhan tx O2 HARUS dipandu tanda klinis yg tidak begitu
tepat
BILA persediaan O2
terbatas, prioritas harus diberikan u/ anak dg Pneumonia SANGAT berat,
Bronkiolitis, atau Serangan asma yg: Sianosis sentral ATAU
Tidak bisa minum [krn ggn respiratorik]
JIKA persediaan O2
banyak, O2 HARUS diberikan pd anak dg min 1 td: Retraksi
FN >70x/m
Merintih (bayi muda)
Anggukan kepala (Head nodding)
Sumber
O2
Persediaan O2 HARUS
tersedia setiap waktu
Sumber O2 u/ RS
rujukan tk pertama: Silinder/ tabung O2
Konsentrator O2
Metode
Pemberian O2
3 metode yg
direkomendasikan u/ pemberian O2: Nasal prongs
Kateter nasal
Kateter nasofaring
Nasal
Prongs
Metode terbaik u/
bayi muda & anak dg croup yg berat atau pertusis
A/ pipa pendek yg
dimasukkan ke dlm cuping hidung
O2 1-2L/m (bayi
muda: 0,5L/m) --> kadar O2 inspirasi 30-35%
Tidak perlu
pelembapan
Kateter
nasal
Kateter ukuran 6
atau 8FG dimasukkan ke dlm lubang hidung hingga melewati bag blk rongga
hidung
Tempatkan kateter
dg jarak dari sisi cuping hidung hingga ke bag tepi dlm dari alis anak
O2 1-2L/m
Tidak perlu
pelembapan
Kateter
nasofaring
Butuh pemantauan
ketat & reaksi cepat JIKA kateter masuk esofagus
Kateter ukuran 6
atau 8FG dimasukkan ke dlm faring tepat di bwh uvula
Letakkan kateter pd
jarak dari sisi cuping hidung hingga ke arah telinga
JIKA alat ini
diletakkan terlalu ke bawah, anak dapat Tersedak, Muntah, Distensi lambung
O2 1-2L/m -->
kadar O2 inspirasi 45-60%
JIKA kecepatan
aliran berlebih --> distensi lambung
Sungkup
wajah atau Headbox: TIDAK direkomendasikan
Pemantauan
Bersihkan prongs
atau kateter min 2x/h
Pantau px min tiap
3j: Nilai SaO2 dg pulse oxymetry
Kateter nasal/ prongs yg bergeser
Kebocoran sistem aliran O2
Kecepatan aliran O2 tidak tepat
Sumbatan jalan napas o/ lendir/ kotoran (bersihkan hidung dg ujung kain yg
lembap atau sedot perlahan
Distensi lambung (periksa posisi kateter)
Pulse
oxymetry
A/ alat u/ ukur sat
O2 spt Jari, Jempol kaki, atau Anak kecil: seluruh bagian tangan/ kaki
Disebut Sa O2 atau
Arterial oxygen saturation karena Sat O2 diukur pd pemb arteri kecil
Ada yg dpt berulang
kali sd bbrp bulan ada juga yg sekali pakai
Nilai saturasi O2
normal anak pd permukaan laut: 95-100%
Anak dg pneumonia
berat --> ambilan oksigen terhambat --> sat turun
Rx yg timbul dari
pemberian O2: Py paru --> meningkat
PJB sianotik --> tidak berubah
Lama
pemberian oksigen
Lanjutkan pemberian
O2 sd anak mampu jaga nilai SaO2 >90%
BILA sudah stabil
& membaik, lepas O2 bbrp menit: JIKA SaO2 >90% --> hentikan pemberian
O2 --> cek 1/2j kemudian dan tiap 3j pd h1 penghentian O2, u/ memastikan anak
benar-benar stabil
10.8 Mainan
anak dan terapi bermain
Contoh
kurikulum u/ terapi bermain
Setiap sesi
meliputi kegiatan berbahasa, bergerak, dan bermain
dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 21 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar