Jumat, 04 Mei 2018

Bab 9 Masalah Bedah yg Sering Dijumpai

Bab 9 Masalah Bedah yg Sering Dijumpai
(Disadur dr. Freddy Adiwinata dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO 2005)
 
 
9.1 Perawatan pra-, selama dan pasca-pembedahan
Anak & ortunya harus disiapkan u/ menghadapi prosedur pembedahan & memberi persetujuan thd prosedur tsb
~Jelaskan pd ortu: ^Mengapa diperlukan pembedahan
                           ^Antisipasi hasil yg akan terjadi
                           ^Risiko & keuntungan yg ada
~Bedakan antara kasus yg memerlukan tindakan bedah kedaruratan dan kasus bedah elektif
 
KASUS BEDAH KEDARURATAN
#Resusitasi bedah (perdarahan intra-abdomen)
#Obstruksi strangulasi (hernia strangulata, invaginasi, dll)
#Infeksi (peritonitis)
#Trauma
 
Faktor yg dihadapi:
Hipovolemia/ dehidrasi
*D5 1/3NS ATAU RL
*Kebutuhan cairan rumatan: 10kg pertama: 100ml/kg/h
                                          10kg kedua: 50ml/kg/h
                                          10kg ketiga: 25ml/kg/h
Contoh: Px 24kg, kebutuhan cairan adalah 10x100 + 10x50 + 4x25 = 1600ml/24j
 
*Jumlah defisit cairan pd dehidrasi: ringan 5% BB (dlm g)
                                                   sedang 10% BB
                                                   berat 15% BB
Contoh: Bayi 4kg dg dg kasus bedah kedaruratan dehidrasi sedang yg akan dioperasi dlm waktu 6j, maka kebutuhan cairannya adalah:
Kebutuhan cairan dehidrasi = 10% x 4000 g = 400ml
Kebutuhan cairan rumatan 6 jam = (4x100 ml) x 6/24 = 100ml
Kebutuhan total cairan selama 6 jam = 500 ml
Kateter uretra harus terpasang dan produksi urin dipantau (n= 1/2 - 2 ml/kg)
 
Hipotermia: px dihangatkan
Kembung obstruksi: pasang NGT
Asidosis: koreksi dikerjakan bila rehidrasi tlh selesai dilakukan
Infeksi: AB sbg tx maupun profilaksis
 
 
KASUS BEDAH ELEKTIF
-Pastikan px sehat secara medis u/ menjalani pembedahan
-Siapkan darah u/ transfusi bila diperkirakan jenis operasi akan mengakibatkan perdarahan yg cukup banyak, umumnya PRC 20ml/kg
-Koreksi anemia pd pasien yg tidak harus segera menjalani pembedahan
-Pasien dg hemoglobinopati yg perlu tindakan bedah & anestesi ditangani khusus
 
-Periksa bahwa perut pasien kosong sblm memberikan anestesi umum
~B12: tidak boleh diberikan Makanan padat selama 8j, Susu formula 6j, Cairan jernih 4j, atau ASI 4j sblm operasi
~Jika px harus berpuasa lebih lama (>6j), berikan cairan iv yg mengandung glukosa
 
-Pemeriksaan lab pra bedah biasanya tidak begitu perlu namun bila memungkinkan:
^<b6: Hb ATAU Ht
^b6-12: bedah minor (misalnya herniotomi): tidak perlu pemeriksaan
            bedah mayor: periksa Hb atau Ht
^Pemeriksaan lain sesuai indikasi
 
AB pra-pembedahan HARUS diberikan u/
1.Anak berisiko endokarditis (PJB atau RHD) yg harus menjalani prosedur perawatan Gigi, Mulut, Saluran pernapasan, dan Kerongkongan
Amoksisilin 50mkd po ATAU Ampisilin 50mkd iv 30' sblm operasi
2.Kasus infeksi & kontaminasi:
                                 *Operasi perut: Ampi 25-50mkd im/iv 4x/h, Genta 7,5mkd 3x/h, DAN Metro 7,5mkd 3x/h; sblm DAN 3-5h stlhnya
                                 *Operasi sal kemih: Ampi 25-50mkd im/iv 4x/h, Genta 7,5mkd im/iv sblm DAN 3-5h stlhnya
 
NILAI ULANG KEBUTUHAN NICU/ ICU
Sayatan di atas umbilikus UMUMnya perlu perawatan intensif pasca operasi
 
 
9.1.2 Perawatan Selama Pembedahan
Anestesi
#Prosedur minor pd px kooperatif: anestesi lokal spt lidokain 4-5mkd
#Prosedur mayor: anestesi umum
Di akhir prosedur, letakkan pasien pd posisi lateral dan awasi ketat proses pemulihan pasien di tempat tenang
 
Pertimbangan khusus
Jalan napas
Diameter jalan napas yg kecil membuat anak rentan thd obstruksi jalan napas shg sering memerlukan intubasi u/ melindungi jalan napas selama operasi
 

Formula panduan kasar ukuran ETT u/ pasien berumur >t2 dg kondisi gizi Normal:
Diameter bagian dlm pipa (mm) = (umur (t) +4): 4
 
Indikator kasar ETT lain dg ukur diameter jari kelingking px
 
Selalu sediakan pipa 1 ukuran lebih besar atau lebih kecil
Pipa non-cuffed akan alami sedikit kebocoran udara
Dengar irama paru dg stetoskop stlh intubasi u/ pastikan suara napas seimbang pd kedua paru
 
hipoTermia
Lebih mudah kehilangan panas badan drpd dws [relatif luas permukaan tubuh lebih besar & perlindungan tubuh tidak baik thd panas]
hipoTermi pengaruhi: -Metabolisme obat
                                -Anestesi
                                -Koagulasi drh
 
#Ketika operasi bayi/ anak kecil: cegah hipoTermi di ruang bedah dg: ~Mematikan pendingin
                                                                                                    ~Menghangatkan ruangan (>28C)
                                                                                                    ~Menyelimuti bagian terbuka pasien
#Gunakan cairan hangat
#Hindari prosedur lama (>1j) kecuali jika px dapat dijaga tetap hangat
#Awasi suhu badan px sesering mungkin sd selesai operasi
 
hipoGlikemia
Bayi & anak berisiko hipoGlikemia karena keterbatasan kemampuan mereka dlm memanfaatkan lemak & protein u/ sintesis glukosa
Berikan infus glukosa selama anestesi u/ jaga kadar gula drh
Mayoritas operasi: lar RL ditambah D5 ATAU D5 1/5NS 5ml/kg/j sbg tambahan u/ ganti cairan hilang
 
Kehilangan cairan
Sedikit kehilangan volume dpt ancam jiwa [anak memiliki volume drh yg lebih kecil drpd dws]
^Hitung jumlah darah yg hilang selama operasi dg tepat
^Pertimbangkan transfusi drh jika drh yg hilang >10%
^Siapkan persediaan drh di ruang operasi sbg antisipasi bila terjadi kehilangan drh
 
Volume drh berdsrkan umur px:
Neonatus 85-90ml/kg
Anak 80
Dws 70
 
 
9.1.3 Perawatan Pasca Pembedahan
Komunikasikan kpd keluarga px mengenai: ~Hasil operasi
                                                               ~Masalah yg dihadapi saat operasi
                                                               ~Kemungkinan masalah pasca operasi
 
Segera stlh operasi
Nilai ulang kebutuhan ICU/ NICU
^Pastikan pasien pulih dari pengaruh anestesi (RR, HR, TD tiap 15-30' sd kondisi stabil)
^Susun letak ruang shg mudah awasi pasien risiko tinggi
^Periksa & tangani TD yg tidak normal
 

Catatan: ^Pd anak yg sedang tidur, denyut nadi normal 10% lebih lambat
              ^Pd bayi & anak, ada atau tidaknya denyut nadi utama yg kuat u/ melihat ada tidaknya syok dibandingkan mengukur TD
 
Tatalaksana pemberian cairan
#Pasca operasi, anak UMUMnya butuh cairan lebih banyak: Op. perut: 150% kebutuhan dsr
                                                                                        BILA peritonitis: >150%
Pakai D5-RL atau D5-1/2NS [NS/ RL risiko hipoGlikemia; D5 risiko hipoNatremia]
 
#Awasi ketat status cairan: -Catat cairan masuk & keluar (infus, aliran dari NGT, jumlah urin) tiap 4-6j
                                       -Jumlah urin mrpk indikator paling sensitif u/ ukur status cairan (Bayi 1-2ml/kg/j; anak 1ml/kg/j)
                                        Jika curiga retensi urin, pasang kateter
                                        Curiga retensi urin jika buli2 membengkak dan anak tidak bisa kencing
 
Mengatasi rasa sakit/ nyeri: Ringan: Parasetamol 10-15mkd 4-6j po bbrp jam sbl operasi/ per rektal saat operasi selesai
                                         Nyeri hebat: infus analgetik narkotik (im menyakitkan) Morfin sulfat 0,05-1mkd iv tiap 2-4j           
 
Nutrisi
Mayoritas kondisi operasi meningkatkan kebutuhan kalori ATAU mencegah asupan gizi adekuat
Banyak anak yg butuh operasi dlm kondisi lemah
Gizi kurang baik mempengaruhi rx px thd cedera & hambat penyembuhan luka
~Beri makan pasien sesegera mungkin stlh operasi
~Beri makanan tinggi kalori, cukup protein dan suplemen vitamin
~Gunakan NGT u/ yg sulit menelan
~Pantau perkembangan BB
 
Masalah umum pasca operasi
-Takikardi:
 Mungkin disebabkan o/ Nyeri, hipoVolemi, Anemia, Demam, hipoGlikemi, dan Infeksi
-Bradikardi:
 Pertimbangkan sbg tanda hipOksia hingga terbukti sebaliknya
-Demam:
 Dpt disebabkan o/ Cedera jaringan, Inf luka, Atelektasis, ISK (kateter), Flebitis (tempat kateter iv), Inf lain (misal malaria)
-Jumlah urin sedikit
 Dpt disebabkan o/ hipoVolemi, Retensi urin, atau Ggl gjl.  HAMPIR SELALU o/ tidak cukupnya resusitasi cairan
 Jika curiga hipoVolemi --> beri NS 10-20ml/kg, ulang sesuai kebutuhan
 Jika curiga retensi urin (gelisah & buli2 teraba penuh) --> pasang kateter
 
 
9.2 Masalah pd bayi baru lahir
9.2.1 Bibir Sumbing dan Langitan Sumbing
Bibir sumbing terisolasi dpt minum dg normal
Langitan sumbing --> sulit pemberian minum [menelan normal tapi tdk dpt mengisap sempurna & muntahkan kembali susu via hidung shg bisa terjadi aspirasi ke paru]
Beri ASI perah dg cangkir dan sendok ATAU JIKA tersedia DAN sterilitas botol terjamin, dot khusus dpt dicoba
Teknik pemberian minum dg memasukkan susu bolus melalui belakang lidah ke faring menggunakan Sendok, Pipet, atau alat suap lainnya
Operasi bibir sumbing pd b6 dan langitan sumbing pd t1
Bibir sumbing dpt dioperasi lebih awal jika px aman u/ dianestesi dan prosedur operasi memungkinkan
Tindak lanjut pasca-operasi u/ awasi indera pendengaran (inf telinga tengah) dan perkembangan kemampuan bicara
 
9.2.2 Obstruksi usus pd bayi baru lahir
Dpt disebabkan o/ Stenosis hipertrofi pilorus, Atresia usus, Malrotasi dg volvulus, Sind sumbatan mekonium, Py hirschsprung, ATAU Atresia ani
Dx
Lokasi obstruksi menentukan gbrn klinis
Obstruksi proksimal: -Atresia duodenum, Pankreas anulare, Malrotasi dg volvulus midgut
                               -Muntah hijau
                               -Distensi minimal TERUTAMA di daerah epigastrium
                               -Umur j24
Obstruksi distal: ~Atresia ileum, Hirschsprung, Atresia ani/ Malformasi anorektal
                        ~Distensi seluruh abdomen
                        ~Muntah hijau
                        ~Timbul lambat
Muntah bayi berwarna empedu BIASAnya td obstruksi yg berhub dg kedaruratan bedah KECUALI bila tidak terbukti
Stenosis hipertrofi pilorus: ^Muntah proyektil TANPA disertai warna spt empedu
                                      ^BIASAnya umur m3-6
                                      ^Dehidrasi, hipoNatremi, hipoKalemi
                                      ^Alkalosis
                                      ^Palpasi: benjolan spt buah zaitun (pilorus yg membesar) pd bag atas perut
Beri minum porsi kecil tapi sering ATAU JIKA (+) td dehidrasi, tambah cairan iv
Sebab lain distensi abdomen seperti Ileus karena Sepsis, Enterokolitis nekrotikan, Sifilis bawaan, Asites
 

 

 

 

 
Mnemonic Pyloric Stenosis
P - Peristalsis which is visible
Y - Yuck! Vomitting (non bile stained)
L - Lump on left side of abdomen
O - Olive mass, Doughnut sign
R - Ramstedts operation
I - Imbalance of electrolytes
C - Circular muscle hypertrophy
 
 
Tx
SEGERA konsul bedah
Puasa
NGT JIKA muntah ATAU distensi abdomen
Cairan iv: lihat cara pemberian cairan ATAU alternatif: Half-strength Darrow ATAU NS+Dx: 10-20ml/kg, dpt diulang sd td syok hilang
                                                                                Vol cairan rumatan + vol yg keluar dari NGT
Ampisilin 25-50mkd iv/im 4x/h DAN Gentamisin 7,5mkd 1x/h
 
 
9.2.3 Defek dinding perut
Dinding perut belum sepenuhnya tertutup
 
Dx
Dpt dlm bentuk Gastroskisis atau Omfalokel
 
Tx
Cegah hilangnya cairan: Balut dg kasa steril
                                   Tutup dg kantung plastik
Cegah hipoTermi
Puasa
NGT u/ drainase
Cairan iv: lihat cara pemberian cairan ATAU alternatif: NS + Dx ATAU lar. Half-strength Darrow: 10-20ml/kg u/ atasi dehidrasi
                                                                                                                                               Cairan rumatan + vol keluar dari NGT
Benzil penisilin 50.000u/kg im 4x/h ATAU Ampisilin 25-50mg/kg im/iv 4x/h ditambah Genta 7,5mkd 1x/h
SEGERA konsul bedah anak
 
 
9.3 Cedera
Masalah yg PALING UMUM yg perlu operasi
 
9.3.1 Luka Bakar
Luka bakar & Luka akibat bd panas berkaitan dg risti kematian
Yg bertahan hidup akan cacat & trauma akibat rasa sakit & perawatan yg lama di RS
 
Penilaian
Kedalaman
Luka bakar dalam (full-thickness) berarti SELURUH ketebalan kulit pasien alami kerusakan dan TIDAK AKAN regenerasi kulit
                                                            Berwarna hitam/ putih
                                                            BIASAnya kering
                                                            TIDAK terasa
                                                            TIDAK memucat bila ditekan
Luka bakar sebagian Berwarna merah muda/ merah
                               Melepuh/ berair
                               Nyeri
 
Luas
Telapak tangan pasien memperkirakan luas luka bakar (1% dari total luas permukaan tubuh)
 

Rawat inap: Luka bakar >10%
                  Wajah, Tangan, Kaki, Perineum, Melewati sendi
                  Melingkar
                  Tidak bisa berobat jalan
Cedera sal. respiratorik karena menghirup asap: Napas mengorok
                                                                     Bulu hidung terbakar
Mungkin perlu intubasi, trakeostomi: Luka bakar wajah yg berat
                                                     Trauma inhalasi
JIKA distres pernafasan --> beri O2
 
Resusitasi cairan (Luka bakar >10%): RL + D5
                                                         NS + D5
                                                         D5 1/2NS
                                24j pertama: Kebutuhan cairan rumatan dan cairan resusitasi 4ml/kg tiap 1% luka bakar)
                                                   1/2nya dlm 8j, sisanya dlm 16j
                                24j kedua: 1/2 - 3/4 cairan yg diperlukan selama hari pertama
                                Awasi ketat selama resusitasi: HR, RR, BP, Urin
                                Transfusi drh mungkin diberikan u/ perbaiki anemia atau luka-bakar yg dlm u/ ganti kehilangan drh
 
Mencegah infeksi
Kulit utuh, bersihkan dg lar antiseptik scr perlahan tanpa merobeknya
Kulit melepuh harus dikempiskan & kulit mati dibuang
Berikan antibiotik topikal/ antiseptik: Perak nitrat, Gentian violet, Povidon, Buah pepaya tumbuk, Perak sulfadiazin (antiseptik pilihan: Menembus kulit yg sudah mati)
Bersihkan & balut luka tiap hari
 
Luka bakar kecil ATAU yg terjadi pd daerah yg sulit ditutup dapat dibiarkan terbuka serta dijaga agar tetap kering dan bersih
 
Obati bila terjadi infeksi sekunder
JIKA jelas terjadi inf lokal: Nanah, Bau busuk, Selulitis
Kompres jaringan bernanah dg kasa lembab
Nekrotomi
Amoksisilin po 15mkd 3x/h + Kloksasilin 25mkd 4x/h
JIKA curiga septisemia --> Genta 7,5mkd iv/im 1x/h + Kloksasilin 25-50mkd iv/im 4x/h
JIKA curiga terjadi inf di bwh keropeng, buang keropeng tsb
 
Menangani rasa sakit
Parasetamol po 10-15mkd 4x/h
JIKA SANGAT sakit: narkotik iv [im menyakitkan] morfin sulfat 0,05-0,1mkd iv 6-12x/h
 
Periksa status imunisasi tetanus
~BILA belum diimunisasi, beri ATS atau immunoglobulin tetanus
~BILA sudah diimunisasi, beri ulangan imunisasi TT (tetanus toksoid) JIKA sudah waktunya
 
Nutrisi
#BILA mungkin beri makan sesegera mungkin dlm 24j pertama
#Diet tinggi kalori & cukup: prot, vit, suplemen zat besi
#Luka bakar luas butuh 1,5x kalori normal; 2-3x protein normal
 
Kontraktur luka bakar
BIASAnya luka bakar yg lewati permukaan fleksor
HAMPIR SELALU terjadi pd penanganan yg buruk
Cegah dg: Mobilisasi pasif
               Bidai permukaan fleksor (gips yg HARUS dipakai saat tidur)
Fisioterapi & rehabilitasi: Sedini mungkin
                                     Berlanjut selama proses perawatan
                                     Jika dirawat-inap dlm jangka waktu lama, sediakan mainan u/ px & beri semangat u/ tetap bermain
 
9.3.2 Prinsip perawatan luka
Tujuan perawatan luka: Hentikan perdarahan
                                   Cegah inf
                                   Nilai kerusakan yg terjadi pd struktur yg terkena
                                   Sembuhkan luka
 
Hentikan perdarahan: Angkat bagian tubuh ke atas, tekan langsung luka, dan berikan balut tekan
                                Perdarahan anggota badan dpt diatasi dlm waktu singkat (<10') dg manset sfigmomanometer yg dipasang pd bag proksimal
                                 pemb arteri [Terlalu lama --. rusak ekstremitas]
 
Cegah inf: Bersihkan luka [Faktor TERPENTING u/ cegah inf] dg sabun, air atau lar antiseptik (Tuang ke dlm luka)
                Stlh di-anestesi lokal: Periksa benda asing
                                               Bersihkan jaringan mati
                Luka besar: anestesi umum
                TIDAK butuh Antibiotik KECUALI: Luka >12j
                                                                      Luka tembus jaringan (vulnus pungtum) hrs disayat/ dilebarkan u/ butuh bakt anaerob
 
Profilaksis tetanus
JIKA belum divaksinasi tetanus, beri ATS dan TT [Pemberina ATS efektif BILA diberikan sblm 24j luka
JIKA tlh divaksinasi tetanus, beri ulangan TT jika sudah waktunya
 
Menutup luka
Dpt dijahit/ ditutup JIKA terjadi <1h & tlh dibersihkan dg seksama
TIDAK boleh ditutup BILA: Tlh >24j
                                          Sangat kotor
                                          Ada bd asing
                                          Akibat gigitan hewan
Luka bernanah: TIDAK boleh dijahit
                       Tutup ringan luka tsb dg kasa lembab
Luka yg tidak ditutup dg penutupan primer: Harus tetap ditutup ringan dg kasa lembab
                                                               JIKA luka bersih dlm 48j --> dapat benar2 ditutup (penutupan luka primer yg tertunda)
 
Tx
Buka luka JIKA curiga nanah
Bersihkan dg cairan desinfektan
Tutup ringan luka dg kasa lembab.
Ganti balutan tiap hari, lebih sering bila perlu
Beri AB sd selulitis sekitar luka sembuh (5h): Kloksasilin po 25-50mkd 4x/h [Mayoritas Staphylococcus]
                                                                  JIKA curiga bakt sal cerna: Ampisililn po 25-50mkd 4x/h + Genta 7,5mkd iv/im 1x/h
                                                                                                          + Metro 7,5mkd 3x/h
 
9.3.3 Fraktur
Dx
Nyeri, Bengkak, Perubahan bentuk, Krepitasi, Gerakan yg tidak biasa dan Gangguan fungsi
Fraktur: Tertutup JIKA kulit tidak robek
            Terbuka JIKA ada luka di kulit.  Dpt inf tl serius
 
Tx
Fraktur terbuka butuh: Kloksasilin po 25-50mkd 4x/h dan Genta 7,5mkd iv/im 1x/h
                                 Dibersihkan seksama u/ cegah osteomielitis
 
Bidai posterior dpt digunakan pd cedera anggota badan
 
Komplikasi utama fraktur suprakondilar a/ penyempitan arteri pd siku --> tersumbat: Tangan px dingin
                                                                                                                          Pengisian kapiler lambat
                                                                                                                          Denyut nadi radius tidak teraba

 
Penanganan fraktur femur mid-shaft pd px <t3 a/ menggunakan traksi gantung
HARUS cek perfusi jari kaki tiap jam
>t3 dg traksi kulit
Jika px dpt mengangkat kakinya dari tempat tidur berarti fraktur tlh tersambung dan px dapat bergerak menggunakan penopang/ tongkat ketiak (BIASAnya 3m)
 

 
9.3.4. Cedera kepala
Cedera kepala dpt akibatkan fraktur pd tl tengkorak (tertutup, terbuka, atau tertekan) &/ cedera otak
Kategori cedera otak (3C):
~Concussion: cedera otak TERINGAN, ditandai hilangnya fungsi otak sementara
~Contusion: otak alami memar - fungski otak terganggu bbrp jam/ hari/ minggu
~Compression: otak bengkak ATAU timbul hematom epidural/ subdural.  JIKA akibat bekuan darah, perlu operasi DARURAT
 
Dx
Riw trauma kepala
Berkurangnya tingkat kesadaran, Bingung, Kejang, dan Td peningkatan TIK
 
Tx
#Puasakan
#Jaga jln napas
#Batasi asupan cairan (sd 2/3 kebutuhan cairan rumatan)
#Tinggikan posisi kepala 30 derajat
#Lakukan dx & tangani cedera lain
PEMERIKSAAN ULANG SEGERA o/ dokter bedah anak
 
 
9.3.5 Cedera dada & perut
Dpt ancam jiwa
Dpt disebabkan o/ luka tumpul ATAU tembus
 
Tipe Cedera
Cedera pd dada meliputi: Fraktur pd tl iga
                                     Memar paru
                                     Pneumotoraks
                                     Hemotorakss
Rangka iga pd anak lebih lentur drpd dws, ada kemungkinan terjadi cedera dada lebih luas tanpa fraktur tl iga
 
Trauma tumpul & tembus pd perut dpt sebabkan cedera pd berbagai macam organ
Cedera pd limpa karena trauma tumpul umum terjadi
HATI2 thd cedera sekitar anus karena cedera rektal mudah terlewatkan
PEMERIKSAAN ULANG SEGERA o/ dokter bedah anak
 
 
9.4 Masalah yg berhubungan dg abdomen
9.4.1 Nyeri Abdomen
Sakit perut >4j HARUS dianggap berpotensi gawat
 
Nyeri periumbilikal mrpk temuan tidak spesifik
 
Curiga peritonitis BILA: Nyeri menetap disertai Mual, Muntah, Demam, BAB sedikit2 & encer
PF: Nyeri tekan, Nyeri lepas, Defence musculaire, Nyeri ketok
Perut teraba keras, kaku, tidak bergerak mengikuti pernapasan
 
Tx
Puasakan
JIKA muntah ATAU distensi, pasang NGT
Cairan iv (MAYORITAS px sakit perut alami dehidrasi) u/ rehidrasi NS 10-20ml/kg diulang sesuai kebutuhan diikuti cairan rumatan 150%
Analgesik BILA sakit hebat
JIKA peritonitis, u/ atasi pertumbuhan kuman sal cerna (Btg g(-), Enterokokus, Anaerob): Ampisilin 25-50mkd iv/im 4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro 7,5mkd 3x/h
PEMERIKSAAN ULANG SEGERA o/ dokter bedah anak
 

9.4.2 Apendisitis
Disebabkan o/ obstruksi lumen apendiks (Fekolit, Hiperplasia limfoid, Parasit sal. cerna)
JIKA tidak dikenali, ruptur apendiks sebabkan peritonitis & terbentuk abses
 
Dx
UMUMnya tidak ada demam
BILA ada maka sakit perut timbul dahulu
BILA ada curiga perforasi apendisitis
 
Awalnya nyeri periumbilikal, namun temuan klinis TERPENTING a/ nyeri terus-menerus pd kuadran bag bawah kanan
DD/ ISK, Batu ginjal, Masalah ovarium, Adenitis mesenterik, Ileitis
Bedakan dg DBD
Leukositosis
 
Tx
Puasakan
Cairan iv
Rehidrasi dg NS 10-20ml/kg bolus, ulangi sesuai kebutuhan, diikuti cairan rumatan 150%
Ampi 25-50mkd iv/im 4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro 7,5mkd 3x/h
RUJUK segera ke dokter bedah
Segera apendektomi u/ cegah perforasi & abses
 
 
9.4.3 Obstruksi usus pd bayi dan anak
O/ Hernia inkarserata, Intususepsi, dll
 
Dx
Gbrn klinis ditentukan o/ ketinggian obstruksi
Obstruksi proksimal ditandai muntah & perut sedikit distensi terutama epigastrium
Obstruksi distal ditandai perut kembung diikuti muntah hijau yg datang kemudian
 
BIASAnya perut distensi, tegang, tidak flatus
Kadang terlihat gbrn peristaltik usus pd dinding abd
Foto polos perut menunjukkan dilatasi usus
 
Tx
Puasakan
Resusitasi cairan (MAYORITAS px obstruksi usus alami muntah & dehidrasi)
Bolus NS 10-20ml/kg, diulang sesuai kebutuhan, diikuti cairan rumatan 150%
NGT u/ hilangkan mual, muntah, dekompresi usus
RUJUK SEGERA ke dokter bedah
 
 
9.4.4 Intususepsi
Masuknya 1 segmen usus ke dlm segmen usus lain
SERING pd ileum internal
 
Dx
TERSERING b6-t1
Gbrn klinis: Awal: Kolik sangat hebat disertai muntah
                           Menangis kesakitan
                  Lebih lanjut: Pucat telapak tangan, Perut kembung, Tinja berlendir bercampur darah (currant jelly stool), Dehidrasi
Palpasi abd teraba massa spt sosis
USG: tanda donat/ pseudo-kidney
 
Tx
Enema barium/ udara u/ dx & reduksi.  Masukkan kateter Foley tanpa pelumas ke dalam rektum, tiup balonnya & rapatkan pantat pasien dg plester.  Alirkan larutan hangat barium dlm NS dari ketinggian 1m ke dlm kolon dg pemantauan via fluoroskopi.  Dx tegak BILA terlihat gbrn meniskus.  Tekanan cairan barium lambat laun mereduksi intususepsi.  Reduksi berhasil bila bbrp bag. usus halus terisi barium/ udara

 

 
Pasang NGT
Resusitasi cairan
JIKA ada td infeksi (Demam, Peritonitis): Ampi 25-50mkd iv/im 4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro 7,5mkd 3x/h.  Lama antibiotik pasca op tgt kegawatan py: Intususepsi tanpa penyulit (tereduksi dg enema), 24-48j stlh operasi
                          Dg perforasi & reseksi usus, 1m
 
PEMERIKSAAN ULANG SEGERA o/ dr bedah
Lanjutkan dg operasi JIKA enema gagal
JIKA tdp bag usus yg iskemi atau mati maka reseksi perlu dilakukan
 
 
9.4.5 Hernia Umbilikalis
Dx: Protrusi usus halus pd umbilikus
 
Tx
MAYORITAS menutup sendiri
BILA tdp td obstruksi/ strangulasi usus maka HARUS SEGERA operasi
BILA tidak tertutup dg sendirinya, operasi dpt dilakukan pd t6
 
 
9.4.6 Hernia inguinalis lateralis
Dx
#Pembesaran pd inguinal/ skrotum hilang/ timbul
Muncul saat mengejan/ menangis
Hilang saat istirahat
#Timbul di tempat korda spermatika keluar dari rongga abd
#Beda dg hidrokel [terang dg transiluminasi, tidak melebar ke arah kanalis inguinalis]
#Terkadang dpt pula terjadi pd px perempuan
 
Tx
Hernia inguinalis reponibilis (uncomplicated inguinal hernia)
Operasi elektif
Tidak boleh ditunda terlalu lama [bhy strangulasi]
Hidrokel: JIKA tidak hilang --> operasi t1
 
 
9.4.7 Hernia inkarserata
Karena usus yg masuk ke dlm kantung hernia terjepit o/ cincin hernia shg timbul gx obstruksi & strangulasi usus
 
Dx
Bengkak menetap pd wilayah inguinal ATAU umbilikus
(+) td peradangan (Merah, Nyeri, Panas, Sembab)
(+) td obstruksi usus (Muntah hijau, Perut kembung, Tidak bisa defekasi)
 
Tx
RUJUK operasi darurat
Puasakan
Cairan iv
Pasang NGT JIKA muntah/ distensi abd
JIKA curiga kerusakan usus: Ampi 25-50mkd iv/im 4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro 7,5mkd 3x/h
Obat penenang (cegah menangis --> cegah peninggian tekanan intra abd)
SEGERA PERIKSA ULANG o/ dr bedah anak
 
 
9.4.8 Atresia ani
Tidak dijumpai anus pd daerah perineum
 
Dx
Tipe pd laki: ^Tanpa fistel (rektum buntu tanpa fistel)
                   ^Fistel urin (mekoneum keluar melalui sal. kemih)
                   ^Fistel kulit (mekoneum keluar melalui lubang kecil pd kulit di daerah perineum)
Tipe pd perempuan: *Tanpa fistel
                              *Fistel vestibulum/ vagina (mekoneum keluar melalui lubang kemaluan)
                              *Kloaka (sal. kemih, vagina, dan rektum bermuara pd 1 lubang di kemaluan)
 
Tx
Tatalaksana cairan & pasang kateter uretra
Pasang NGT (Cegah distensi abdomen)
Cegah hipoTermi
Cegah infeksi
Evaluasi kelainan bawaan lain
 
SEGERA PERIKSA ULANG o/ dr. ahli bedah anak
 
 
9.4.9 Penyakit Hirschsprung
Dx
*Riw. pengeluaran mekoneum >24j
*Riw. obstruksi berulang (Sulit BAB, Perut kembung, Muntah)
*BB < rata2
*PF: Distensi abd, Gamb kontur usus, Grkn peristalsis, Venektasi
*Tes colok dubur: tinja menyemprot saat jari dicabut
*Enema barium: dijumpai Bag. rektum yg spastis, Zona transisi, Bag. rektum yg dilatasi
 
Tx
-Rehidrasi cairan & pasang kateter uretra
-NGT u/ dekompresi usus
-Cegah hipoTermi
-Cegah infeksi
 
SEGERA PERIKSA ULANG o/ sp bedah anak
 
 
dr. Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 5 Mei 2018
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar