Bab 9
Masalah Bedah yg Sering Dijumpai
(Disadur dr. Freddy
Adiwinata dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO
2005)
9.1
Perawatan pra-, selama dan pasca-pembedahan
Anak & ortunya
harus disiapkan u/ menghadapi prosedur pembedahan & memberi persetujuan thd
prosedur tsb
~Jelaskan pd ortu:
^Mengapa diperlukan pembedahan
^Antisipasi hasil yg akan terjadi
^Risiko & keuntungan yg ada
~Bedakan antara
kasus yg memerlukan tindakan bedah kedaruratan dan kasus bedah elektif
KASUS BEDAH
KEDARURATAN
#Resusitasi bedah
(perdarahan intra-abdomen)
#Obstruksi
strangulasi (hernia strangulata, invaginasi, dll)
#Infeksi
(peritonitis)
#Trauma
Faktor yg
dihadapi:
Hipovolemia/
dehidrasi
*D5 1/3NS ATAU
RL
*Kebutuhan cairan
rumatan: 10kg pertama: 100ml/kg/h
10kg kedua: 50ml/kg/h
10kg ketiga: 25ml/kg/h
Contoh: Px 24kg,
kebutuhan cairan adalah 10x100 + 10x50 + 4x25 = 1600ml/24j
*Jumlah defisit
cairan pd dehidrasi: ringan 5% BB (dlm g)
sedang 10% BB
berat 15% BB
Contoh: Bayi 4kg dg
dg kasus bedah kedaruratan dehidrasi sedang yg akan dioperasi dlm waktu 6j, maka
kebutuhan cairannya adalah:
Kebutuhan cairan
dehidrasi = 10% x 4000 g = 400ml
Kebutuhan cairan
rumatan 6 jam = (4x100 ml) x 6/24 = 100ml
Kebutuhan total
cairan selama 6 jam = 500 ml
Kateter uretra
harus terpasang dan produksi urin dipantau (n= 1/2 - 2 ml/kg)
Hipotermia:
px dihangatkan
Kembung
obstruksi: pasang NGT
Asidosis:
koreksi dikerjakan bila rehidrasi tlh selesai dilakukan
Infeksi:
AB sbg tx maupun profilaksis
KASUS BEDAH
ELEKTIF
-Pastikan px sehat
secara medis u/ menjalani pembedahan
-Siapkan darah u/
transfusi bila diperkirakan jenis operasi akan mengakibatkan perdarahan yg cukup
banyak, umumnya PRC 20ml/kg
-Koreksi anemia pd
pasien yg tidak harus segera menjalani pembedahan
-Pasien dg
hemoglobinopati yg perlu tindakan bedah & anestesi ditangani khusus
-Periksa bahwa
perut pasien kosong sblm memberikan anestesi umum
~B12: tidak boleh
diberikan Makanan padat selama 8j, Susu formula 6j, Cairan jernih 4j, atau ASI
4j sblm operasi
~Jika px harus
berpuasa lebih lama (>6j), berikan cairan iv yg mengandung glukosa
-Pemeriksaan lab
pra bedah biasanya tidak begitu perlu namun bila memungkinkan:
^<b6: Hb ATAU
Ht
^b6-12: bedah minor
(misalnya herniotomi): tidak perlu pemeriksaan
bedah
mayor: periksa Hb atau Ht
^Pemeriksaan lain
sesuai indikasi
AB pra-pembedahan
HARUS diberikan u/
1.Anak berisiko
endokarditis (PJB atau RHD) yg harus menjalani prosedur perawatan Gigi, Mulut,
Saluran pernapasan, dan Kerongkongan
Amoksisilin 50mkd
po ATAU Ampisilin 50mkd iv 30' sblm operasi
2.Kasus infeksi
& kontaminasi:
*Operasi perut: Ampi 25-50mkd im/iv 4x/h, Genta 7,5mkd 3x/h, DAN Metro 7,5mkd
3x/h; sblm DAN 3-5h stlhnya
*Operasi sal kemih: Ampi 25-50mkd im/iv 4x/h, Genta 7,5mkd im/iv sblm DAN 3-5h
stlhnya
NILAI ULANG
KEBUTUHAN NICU/ ICU
Sayatan di atas
umbilikus UMUMnya perlu perawatan intensif pasca operasi
9.1.2
Perawatan Selama Pembedahan
Anestesi
#Prosedur minor pd
px kooperatif: anestesi lokal spt lidokain 4-5mkd
#Prosedur mayor:
anestesi umum
Di akhir prosedur,
letakkan pasien pd posisi lateral dan awasi ketat proses pemulihan pasien di
tempat tenang
Pertimbangan
khusus
Jalan
napas
Diameter jalan
napas yg kecil membuat anak rentan thd obstruksi jalan napas shg sering
memerlukan intubasi u/ melindungi jalan napas selama operasi
Formula panduan
kasar ukuran ETT u/ pasien berumur >t2 dg kondisi gizi Normal:
Diameter bagian dlm
pipa (mm) = (umur (t) +4): 4
Indikator kasar ETT
lain dg ukur diameter jari kelingking px
Selalu sediakan
pipa 1 ukuran lebih besar atau lebih kecil
Pipa non-cuffed
akan alami sedikit kebocoran udara
Dengar irama paru
dg stetoskop stlh intubasi u/ pastikan suara napas seimbang pd kedua paru
hipoTermia
Lebih mudah
kehilangan panas badan drpd dws [relatif luas permukaan tubuh lebih besar &
perlindungan tubuh tidak baik thd panas]
hipoTermi
pengaruhi: -Metabolisme obat
-Anestesi
-Koagulasi drh
#Ketika operasi
bayi/ anak kecil: cegah hipoTermi di ruang bedah dg: ~Mematikan pendingin
~Menghangatkan ruangan (>28C)
~Menyelimuti bagian terbuka pasien
#Gunakan cairan
hangat
#Hindari prosedur
lama (>1j) kecuali jika px dapat dijaga tetap hangat
#Awasi suhu badan
px sesering mungkin sd selesai operasi
hipoGlikemia
Bayi & anak
berisiko hipoGlikemia karena keterbatasan kemampuan mereka dlm memanfaatkan
lemak & protein u/ sintesis glukosa
Berikan infus
glukosa selama anestesi u/ jaga kadar gula drh
Mayoritas operasi:
lar RL ditambah D5 ATAU D5 1/5NS 5ml/kg/j sbg tambahan u/ ganti cairan
hilang
Kehilangan
cairan
Sedikit kehilangan
volume dpt ancam jiwa [anak memiliki volume drh yg lebih kecil drpd dws]
^Hitung jumlah
darah yg hilang selama operasi dg tepat
^Pertimbangkan
transfusi drh jika drh yg hilang >10%
^Siapkan persediaan
drh di ruang operasi sbg antisipasi bila terjadi kehilangan drh
Volume drh
berdsrkan umur px:
Neonatus
85-90ml/kg
Anak 80
Dws 70
9.1.3
Perawatan Pasca Pembedahan
Komunikasikan kpd
keluarga px mengenai: ~Hasil operasi
~Masalah yg dihadapi saat operasi
~Kemungkinan masalah pasca operasi
Segera stlh
operasi
Nilai ulang
kebutuhan ICU/ NICU
^Pastikan pasien
pulih dari pengaruh anestesi (RR, HR, TD tiap 15-30' sd kondisi stabil)
^Susun letak ruang
shg mudah awasi pasien risiko tinggi
^Periksa &
tangani TD yg tidak normal
Catatan: ^Pd anak yg sedang tidur, denyut nadi normal 10% lebih lambat
^Pd
bayi & anak, ada atau tidaknya denyut nadi utama yg kuat u/ melihat ada
tidaknya syok dibandingkan mengukur TD
Tatalaksana
pemberian cairan
#Pasca operasi,
anak UMUMnya butuh cairan lebih banyak: Op. perut: 150% kebutuhan dsr
BILA peritonitis: >150%
Pakai D5-RL atau
D5-1/2NS [NS/ RL risiko hipoGlikemia; D5 risiko hipoNatremia]
#Awasi ketat status
cairan: -Catat cairan masuk & keluar (infus, aliran dari NGT, jumlah urin)
tiap 4-6j
-Jumlah urin mrpk indikator paling sensitif u/ ukur status cairan (Bayi
1-2ml/kg/j; anak 1ml/kg/j)
Jika curiga retensi urin, pasang kateter
Curiga retensi urin jika buli2 membengkak dan anak tidak bisa kencing
Mengatasi rasa
sakit/ nyeri: Ringan: Parasetamol 10-15mkd 4-6j po bbrp jam sbl operasi/ per
rektal saat operasi selesai
Nyeri
hebat: infus analgetik narkotik (im menyakitkan) Morfin sulfat 0,05-1mkd iv tiap
2-4j
Nutrisi
Mayoritas kondisi
operasi meningkatkan kebutuhan kalori ATAU mencegah asupan gizi adekuat
Banyak anak yg
butuh operasi dlm kondisi lemah
Gizi kurang baik
mempengaruhi rx px thd cedera & hambat penyembuhan luka
~Beri makan pasien
sesegera mungkin stlh operasi
~Beri makanan
tinggi kalori, cukup protein dan suplemen vitamin
~Gunakan NGT u/ yg
sulit menelan
~Pantau
perkembangan BB
Masalah
umum pasca operasi
-Takikardi:
Mungkin disebabkan
o/ Nyeri, hipoVolemi, Anemia, Demam, hipoGlikemi, dan Infeksi
-Bradikardi:
Pertimbangkan sbg
tanda hipOksia hingga terbukti sebaliknya
-Demam:
Dpt disebabkan o/
Cedera jaringan, Inf luka, Atelektasis, ISK (kateter), Flebitis (tempat kateter
iv), Inf lain (misal malaria)
-Jumlah urin
sedikit
Dpt disebabkan o/
hipoVolemi, Retensi urin, atau Ggl gjl. HAMPIR SELALU o/ tidak cukupnya
resusitasi cairan
Jika curiga
hipoVolemi --> beri NS 10-20ml/kg, ulang sesuai kebutuhan
Jika curiga
retensi urin (gelisah & buli2 teraba penuh) --> pasang kateter
9.2 Masalah
pd bayi baru lahir
9.2.1 Bibir
Sumbing dan Langitan Sumbing
Bibir sumbing
terisolasi dpt minum dg normal
Langitan sumbing
--> sulit pemberian minum [menelan normal tapi tdk dpt mengisap sempurna
& muntahkan kembali susu via hidung shg bisa terjadi aspirasi ke paru]
Beri ASI perah dg
cangkir dan sendok ATAU JIKA tersedia DAN sterilitas botol terjamin, dot khusus
dpt dicoba
Teknik pemberian
minum dg memasukkan susu bolus melalui belakang lidah ke faring menggunakan
Sendok, Pipet, atau alat suap lainnya
Operasi bibir
sumbing pd b6 dan langitan sumbing pd t1
Bibir sumbing dpt
dioperasi lebih awal jika px aman u/ dianestesi dan prosedur operasi
memungkinkan
Tindak lanjut
pasca-operasi u/ awasi indera pendengaran (inf telinga tengah) dan perkembangan
kemampuan bicara
9.2.2
Obstruksi usus pd bayi baru lahir
Dpt disebabkan o/
Stenosis hipertrofi pilorus, Atresia usus, Malrotasi dg volvulus, Sind sumbatan
mekonium, Py hirschsprung, ATAU Atresia ani
Dx
Lokasi obstruksi
menentukan gbrn klinis
Obstruksi
proksimal: -Atresia duodenum, Pankreas anulare, Malrotasi dg volvulus
midgut
-Muntah hijau
-Distensi minimal TERUTAMA di daerah epigastrium
-Umur
j24
Obstruksi distal:
~Atresia ileum, Hirschsprung, Atresia ani/ Malformasi anorektal
~Distensi seluruh abdomen
~Muntah hijau
~Timbul lambat
Muntah
bayi berwarna empedu BIASAnya td obstruksi yg berhub dg kedaruratan bedah
KECUALI bila tidak terbukti
Stenosis hipertrofi
pilorus: ^Muntah proyektil TANPA disertai warna spt empedu
^BIASAnya
umur m3-6
^Dehidrasi, hipoNatremi, hipoKalemi
^Alkalosis
^Palpasi: benjolan spt buah zaitun (pilorus yg membesar) pd bag atas perut
Beri minum porsi
kecil tapi sering ATAU JIKA (+) td dehidrasi, tambah cairan iv
Sebab lain distensi
abdomen seperti Ileus karena Sepsis, Enterokolitis nekrotikan, Sifilis bawaan,
Asites
Mnemonic
Pyloric Stenosis
P - Peristalsis
which is visible
Y - Yuck! Vomitting
(non bile stained)
L - Lump on left
side of abdomen
O - Olive mass,
Doughnut sign
R - Ramstedts
operation
I - Imbalance of
electrolytes
C - Circular muscle
hypertrophy
Tx
SEGERA konsul
bedah
Puasa
NGT JIKA muntah
ATAU distensi abdomen
Cairan iv: lihat
cara pemberian cairan ATAU alternatif: Half-strength Darrow ATAU NS+Dx:
10-20ml/kg, dpt diulang sd td syok hilang
Vol cairan rumatan + vol yg keluar dari NGT
Ampisilin 25-50mkd
iv/im 4x/h DAN Gentamisin 7,5mkd 1x/h
9.2.3 Defek
dinding perut
Dinding perut belum
sepenuhnya tertutup
Dx
Dpt dlm bentuk
Gastroskisis atau Omfalokel
Tx
Cegah hilangnya
cairan: Balut dg kasa steril
Tutup dg kantung plastik
Cegah
hipoTermi
Puasa
NGT u/
drainase
Cairan iv: lihat
cara pemberian cairan ATAU alternatif: NS + Dx ATAU lar. Half-strength Darrow:
10-20ml/kg u/ atasi dehidrasi
Cairan rumatan + vol keluar dari NGT
Benzil penisilin
50.000u/kg im 4x/h ATAU Ampisilin 25-50mg/kg im/iv 4x/h ditambah Genta 7,5mkd
1x/h
SEGERA konsul bedah
anak
9.3
Cedera
Masalah yg PALING
UMUM yg perlu operasi
9.3.1 Luka
Bakar
Luka bakar &
Luka akibat bd panas berkaitan dg risti kematian
Yg bertahan hidup
akan cacat & trauma akibat rasa sakit & perawatan yg lama di RS
Penilaian
Kedalaman
Luka bakar dalam
(full-thickness) berarti SELURUH ketebalan kulit pasien alami kerusakan dan
TIDAK AKAN regenerasi kulit
Berwarna hitam/ putih
BIASAnya kering
TIDAK terasa
TIDAK memucat bila ditekan
Luka bakar sebagian
Berwarna merah muda/ merah
Melepuh/ berair
Nyeri
Luas
Telapak tangan
pasien memperkirakan luas luka bakar (1% dari total luas permukaan tubuh)
Rawat inap: Luka bakar >10%
Wajah, Tangan, Kaki,
Perineum, Melewati sendi
Melingkar
Tidak bisa berobat
jalan
Cedera sal. respiratorik karena menghirup
asap: Napas mengorok
Bulu
hidung terbakar
Mungkin perlu intubasi, trakeostomi: Luka
bakar wajah yg berat
Trauma
inhalasi
JIKA distres pernafasan --> beri
O2
Resusitasi cairan (Luka
bakar >10%): RL + D5
NS + D5
D5 1/2NS
24j pertama: Kebutuhan cairan rumatan dan cairan resusitasi 4ml/kg tiap 1% luka
bakar)
1/2nya dlm 8j, sisanya dlm 16j
24j kedua: 1/2 - 3/4 cairan yg diperlukan selama hari pertama
Awasi ketat selama resusitasi: HR, RR, BP, Urin
Transfusi drh mungkin diberikan u/ perbaiki anemia atau luka-bakar yg dlm u/
ganti kehilangan drh
Mencegah
infeksi
Kulit utuh,
bersihkan dg lar antiseptik scr perlahan tanpa merobeknya
Kulit melepuh harus
dikempiskan & kulit mati dibuang
Berikan antibiotik
topikal/ antiseptik: Perak nitrat, Gentian violet, Povidon, Buah pepaya tumbuk,
Perak sulfadiazin (antiseptik pilihan: Menembus kulit yg sudah mati)
Bersihkan &
balut luka tiap hari
Luka bakar kecil
ATAU yg terjadi pd daerah yg sulit ditutup dapat dibiarkan terbuka serta dijaga
agar tetap kering dan bersih
Obati bila
terjadi infeksi sekunder
JIKA jelas terjadi
inf lokal: Nanah, Bau busuk, Selulitis
Kompres jaringan
bernanah dg kasa lembab
Nekrotomi
Amoksisilin po
15mkd 3x/h + Kloksasilin 25mkd 4x/h
JIKA curiga
septisemia --> Genta 7,5mkd iv/im 1x/h + Kloksasilin 25-50mkd iv/im
4x/h
JIKA curiga terjadi
inf di bwh keropeng, buang keropeng tsb
Menangani
rasa sakit
Parasetamol po
10-15mkd 4x/h
JIKA SANGAT sakit:
narkotik iv [im menyakitkan] morfin sulfat 0,05-0,1mkd iv 6-12x/h
Periksa
status imunisasi tetanus
~BILA belum
diimunisasi, beri ATS atau immunoglobulin tetanus
~BILA sudah
diimunisasi, beri ulangan imunisasi TT (tetanus toksoid) JIKA sudah
waktunya
Nutrisi
#BILA mungkin beri
makan sesegera mungkin dlm 24j pertama
#Diet tinggi kalori
& cukup: prot, vit, suplemen zat besi
#Luka bakar luas
butuh 1,5x kalori normal; 2-3x protein normal
Kontraktur
luka bakar
BIASAnya luka bakar
yg lewati permukaan fleksor
HAMPIR SELALU
terjadi pd penanganan yg buruk
Cegah dg:
Mobilisasi pasif
Bidai permukaan fleksor (gips yg HARUS dipakai saat tidur)
Fisioterapi &
rehabilitasi: Sedini mungkin
Berlanjut selama proses perawatan
Jika dirawat-inap dlm jangka waktu lama, sediakan mainan u/ px & beri
semangat u/ tetap bermain
9.3.2
Prinsip perawatan luka
Tujuan perawatan
luka: Hentikan perdarahan
Cegah
inf
Nilai kerusakan yg terjadi pd struktur yg terkena
Sembuhkan luka
Hentikan
perdarahan: Angkat bagian tubuh ke atas, tekan langsung luka, dan berikan balut
tekan
Perdarahan
anggota badan dpt diatasi dlm waktu singkat (<10') dg manset sfigmomanometer
yg dipasang pd bag proksimal
pemb arteri [Terlalu lama --. rusak ekstremitas]
Cegah inf:
Bersihkan luka [Faktor TERPENTING u/ cegah inf] dg sabun, air atau lar
antiseptik (Tuang ke dlm luka)
Stlh di-anestesi lokal: Periksa benda asing
Bersihkan jaringan mati
Luka
besar: anestesi umum
TIDAK butuh Antibiotik KECUALI: Luka >12j
Luka tembus jaringan (vulnus pungtum) hrs disayat/ dilebarkan u/ butuh bakt
anaerob
Profilaksis
tetanus
JIKA belum
divaksinasi tetanus, beri ATS dan TT [Pemberina ATS efektif BILA diberikan sblm
24j luka
JIKA tlh
divaksinasi tetanus, beri ulangan TT jika sudah waktunya
Menutup
luka
Dpt dijahit/
ditutup JIKA terjadi <1h & tlh dibersihkan dg seksama
TIDAK boleh ditutup
BILA: Tlh >24j
Sangat kotor
Ada
bd asing
Akibat gigitan hewan
Luka bernanah:
TIDAK boleh dijahit
Tutup
ringan luka tsb dg kasa lembab
Luka yg tidak
ditutup dg penutupan primer: Harus tetap ditutup ringan dg kasa lembab
JIKA luka bersih dlm 48j --> dapat benar2 ditutup (penutupan luka primer yg
tertunda)
Tx
Buka luka JIKA
curiga nanah
Bersihkan dg cairan
desinfektan
Tutup ringan luka
dg kasa lembab.
Ganti balutan tiap
hari, lebih sering bila perlu
Beri AB sd
selulitis sekitar luka sembuh (5h): Kloksasilin po 25-50mkd 4x/h [Mayoritas
Staphylococcus]
JIKA curiga bakt sal cerna: Ampisililn po 25-50mkd 4x/h + Genta 7,5mkd iv/im
1x/h
+ Metro 7,5mkd 3x/h
9.3.3
Fraktur
Dx
Nyeri, Bengkak,
Perubahan bentuk, Krepitasi, Gerakan yg tidak biasa dan Gangguan fungsi
Fraktur: Tertutup
JIKA kulit tidak robek
Terbuka
JIKA ada luka di kulit. Dpt inf tl serius
Tx
Fraktur terbuka
butuh: Kloksasilin po 25-50mkd 4x/h dan Genta 7,5mkd iv/im 1x/h
Dibersihkan seksama u/ cegah osteomielitis
Bidai posterior dpt
digunakan pd cedera anggota badan
Komplikasi utama
fraktur suprakondilar a/ penyempitan arteri pd siku --> tersumbat: Tangan px
dingin
Pengisian
kapiler lambat
Denyut nadi radius tidak teraba
Penanganan fraktur
femur mid-shaft pd px <t3 a/ menggunakan traksi gantung
HARUS cek perfusi
jari kaki tiap jam
>t3 dg traksi
kulit
Jika px dpt
mengangkat kakinya dari tempat tidur berarti fraktur tlh tersambung dan px dapat
bergerak menggunakan penopang/ tongkat ketiak (BIASAnya 3m)
9.3.4. Cedera
kepala
Cedera kepala dpt akibatkan fraktur pd tl
tengkorak (tertutup, terbuka, atau tertekan) &/ cedera otak
Kategori cedera otak (3C):
~Concussion: cedera otak TERINGAN,
ditandai hilangnya fungsi otak sementara
~Contusion: otak alami memar - fungski
otak terganggu bbrp jam/ hari/ minggu
~Compression: otak bengkak ATAU timbul
hematom epidural/ subdural. JIKA akibat bekuan darah, perlu operasi
DARURAT
Dx
Riw trauma
kepala
Berkurangnya
tingkat kesadaran, Bingung, Kejang, dan Td peningkatan TIK
Tx
#Puasakan
#Jaga jln
napas
#Batasi asupan
cairan (sd 2/3 kebutuhan cairan rumatan)
#Tinggikan posisi
kepala 30 derajat
#Lakukan dx &
tangani cedera lain
PEMERIKSAAN ULANG
SEGERA o/ dokter bedah anak
9.3.5
Cedera dada & perut
Dpt ancam
jiwa
Dpt disebabkan o/
luka tumpul ATAU tembus
Tipe Cedera
Cedera pd dada
meliputi: Fraktur pd tl iga
Memar paru
Pneumotoraks
Hemotorakss
Rangka iga pd anak
lebih lentur drpd dws, ada kemungkinan terjadi cedera dada lebih luas tanpa
fraktur tl iga
Trauma tumpul &
tembus pd perut dpt sebabkan cedera pd berbagai macam organ
Cedera pd limpa
karena trauma tumpul umum terjadi
HATI2 thd cedera
sekitar anus karena cedera rektal mudah terlewatkan
PEMERIKSAAN ULANG
SEGERA o/ dokter bedah anak
9.4 Masalah
yg berhubungan dg abdomen
9.4.1 Nyeri
Abdomen
Sakit perut >4j
HARUS dianggap berpotensi gawat
Nyeri periumbilikal
mrpk temuan tidak spesifik
Curiga peritonitis
BILA: Nyeri menetap disertai Mual, Muntah, Demam, BAB sedikit2 & encer
PF: Nyeri tekan,
Nyeri lepas, Defence musculaire, Nyeri ketok
Perut teraba keras,
kaku, tidak bergerak mengikuti pernapasan
Tx
Puasakan
JIKA muntah ATAU
distensi, pasang NGT
Cairan iv
(MAYORITAS px sakit perut alami dehidrasi) u/ rehidrasi NS 10-20ml/kg diulang
sesuai kebutuhan diikuti cairan rumatan 150%
Analgesik BILA
sakit hebat
JIKA peritonitis,
u/ atasi pertumbuhan kuman sal cerna (Btg g(-), Enterokokus, Anaerob): Ampisilin
25-50mkd iv/im 4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro 7,5mkd 3x/h
PEMERIKSAAN ULANG
SEGERA o/ dokter bedah anak
9.4.2 Apendisitis
Disebabkan o/
obstruksi lumen apendiks (Fekolit, Hiperplasia limfoid, Parasit sal.
cerna)
JIKA tidak
dikenali, ruptur apendiks sebabkan peritonitis & terbentuk abses
Dx
UMUMnya tidak ada
demam
BILA ada maka sakit
perut timbul dahulu
BILA ada curiga
perforasi apendisitis
Awalnya nyeri
periumbilikal, namun temuan klinis TERPENTING a/ nyeri terus-menerus pd kuadran
bag bawah kanan
DD/ ISK, Batu
ginjal, Masalah ovarium, Adenitis mesenterik, Ileitis
Bedakan dg
DBD
Leukositosis
Tx
Puasakan
Cairan iv
Rehidrasi dg NS
10-20ml/kg bolus, ulangi sesuai kebutuhan, diikuti cairan rumatan 150%
Ampi 25-50mkd iv/im
4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro 7,5mkd 3x/h
RUJUK segera ke
dokter bedah
Segera apendektomi
u/ cegah perforasi & abses
9.4.3
Obstruksi usus pd bayi dan anak
O/ Hernia
inkarserata, Intususepsi, dll
Dx
Gbrn klinis
ditentukan o/ ketinggian obstruksi
Obstruksi proksimal
ditandai muntah & perut sedikit distensi terutama epigastrium
Obstruksi distal
ditandai perut kembung diikuti muntah hijau yg datang kemudian
BIASAnya perut
distensi, tegang, tidak flatus
Kadang terlihat
gbrn peristaltik usus pd dinding abd
Foto polos perut
menunjukkan dilatasi usus
Tx
Puasakan
Resusitasi cairan
(MAYORITAS px obstruksi usus alami muntah & dehidrasi)
Bolus NS
10-20ml/kg, diulang sesuai kebutuhan, diikuti cairan rumatan 150%
NGT u/ hilangkan
mual, muntah, dekompresi usus
RUJUK SEGERA ke
dokter bedah
9.4.4
Intususepsi
Masuknya 1 segmen
usus ke dlm segmen usus lain
SERING pd ileum
internal
Dx
TERSERING
b6-t1
Gbrn klinis: Awal:
Kolik sangat hebat disertai muntah
Menangis kesakitan
Lebih lanjut: Pucat telapak tangan, Perut kembung, Tinja berlendir bercampur
darah (currant jelly stool), Dehidrasi
Palpasi abd teraba
massa spt sosis
USG: tanda donat/
pseudo-kidney
Tx
Enema barium/ udara
u/ dx & reduksi. Masukkan kateter Foley tanpa pelumas ke dalam rektum, tiup
balonnya & rapatkan pantat pasien dg plester. Alirkan larutan hangat barium
dlm NS dari ketinggian 1m ke dlm kolon dg pemantauan via fluoroskopi. Dx tegak
BILA terlihat gbrn meniskus. Tekanan cairan barium lambat laun mereduksi
intususepsi. Reduksi berhasil bila bbrp bag. usus halus terisi barium/
udara
Pasang NGT
Resusitasi
cairan
JIKA ada td infeksi
(Demam, Peritonitis): Ampi 25-50mkd iv/im 4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro
7,5mkd 3x/h. Lama antibiotik pasca op tgt kegawatan py: Intususepsi tanpa
penyulit (tereduksi dg enema), 24-48j stlh operasi
Dg perforasi & reseksi usus, 1m
PEMERIKSAAN ULANG
SEGERA o/ dr bedah
Lanjutkan dg
operasi JIKA enema gagal
JIKA tdp bag usus
yg iskemi atau mati maka reseksi perlu dilakukan
9.4.5
Hernia Umbilikalis
Dx:
Protrusi usus halus pd umbilikus
Tx
MAYORITAS menutup
sendiri
BILA tdp td
obstruksi/ strangulasi usus maka HARUS SEGERA operasi
BILA tidak tertutup
dg sendirinya, operasi dpt dilakukan pd t6
9.4.6
Hernia inguinalis lateralis
Dx
#Pembesaran pd
inguinal/ skrotum hilang/ timbul
Muncul saat
mengejan/ menangis
Hilang saat
istirahat
#Timbul di tempat
korda spermatika keluar dari rongga abd
#Beda dg hidrokel
[terang dg transiluminasi, tidak melebar ke arah kanalis inguinalis]
#Terkadang dpt pula
terjadi pd px perempuan
Tx
Hernia inguinalis
reponibilis (uncomplicated inguinal hernia)
Operasi
elektif
Tidak boleh ditunda
terlalu lama [bhy strangulasi]
Hidrokel: JIKA
tidak hilang --> operasi t1
9.4.7
Hernia inkarserata
Karena usus yg
masuk ke dlm kantung hernia terjepit o/ cincin hernia shg timbul gx obstruksi
& strangulasi usus
Dx
Bengkak menetap pd
wilayah inguinal ATAU umbilikus
(+) td peradangan
(Merah, Nyeri, Panas, Sembab)
(+) td obstruksi
usus (Muntah hijau, Perut kembung, Tidak bisa defekasi)
Tx
RUJUK operasi
darurat
Puasakan
Cairan iv
Pasang NGT JIKA
muntah/ distensi abd
JIKA curiga
kerusakan usus: Ampi 25-50mkd iv/im 4x/h, Genta 7,5mkd iv/im 1x/h, Metro 7,5mkd
3x/h
Obat penenang
(cegah menangis --> cegah peninggian tekanan intra abd)
SEGERA PERIKSA
ULANG o/ dr bedah anak
9.4.8
Atresia ani
Tidak dijumpai anus
pd daerah perineum
Dx
Tipe pd laki:
^Tanpa fistel (rektum buntu tanpa fistel)
^Fistel urin (mekoneum keluar melalui sal. kemih)
^Fistel kulit (mekoneum keluar melalui lubang kecil pd kulit di daerah
perineum)
Tipe pd perempuan:
*Tanpa fistel
*Fistel vestibulum/ vagina (mekoneum keluar melalui lubang kemaluan)
*Kloaka (sal. kemih, vagina, dan rektum bermuara pd 1 lubang di kemaluan)
Tx
Tatalaksana cairan
& pasang kateter uretra
Pasang NGT (Cegah
distensi abdomen)
Cegah
hipoTermi
Cegah infeksi
Evaluasi kelainan
bawaan lain
SEGERA PERIKSA
ULANG o/ dr. ahli bedah anak
9.4.9
Penyakit Hirschsprung
Dx
*Riw. pengeluaran
mekoneum >24j
*Riw. obstruksi
berulang (Sulit BAB, Perut kembung, Muntah)
*BB <
rata2
*PF: Distensi abd,
Gamb kontur usus, Grkn peristalsis, Venektasi
*Tes colok dubur:
tinja menyemprot saat jari dicabut
*Enema barium:
dijumpai Bag. rektum yg spastis, Zona transisi, Bag. rektum yg dilatasi
Tx
-Rehidrasi cairan
& pasang kateter uretra
-NGT u/ dekompresi
usus
-Cegah
hipoTermi
-Cegah
infeksi
SEGERA PERIKSA
ULANG o/ sp bedah anak
dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 5 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar