SEPSIS
NEONATAL
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
Sepsis neonatal
merupakan Sindrom klinis penyakit Sistemik akibat Infeksi yg terjadi dalam
1bulan pertama kehidupan
Penyebab:
-Bakteri
-Jamur
-Protozoa
-Virus
Insidens: 1-8 per
1000 kelahiran hidup
13-27
per 1000 kelahiran hidup bayi berat <1500g
Mortalitas:
13-25%
Tanda awal tidak
spesifik sehingga perlu: -Skrining
-Pengelolaan
terhadap faktor risiko
Terapi awal: -HARUS
segera
-Tidak menunggu hasil kultur
Sepsis dibedakan
menjadi:
-EOS: -Early Onset
Sepsis
-Usia
<3hari
-Gangguan
multisistem dengan gejala pernapasan yg menonjol
-Awitan
tiba-tiba
-Cepat
berkembang menjadi syok septik dengan mortalitas tinggi
-LOS: *Late Onset
Sepsis
*Usia:
>3hari
LEBIH SERING >1minggu
*BIASAnya
ditemukan fokus infeksi
*SERING
disertai meningitis
-Sepsis nosokomial:
-Pada bayi risti yg dirawat
-Berhubungan dengan: -Monitor invasif
-Berbagai teknik yg digunakan di ruang rawat intensif
Kecurigaan besar sepsis
<3hari:
-Riwayat ibu: -Infeksi rahim
-Demam dengan kecurigaan infeksi berat
-Ketuban pecah dini
->2 gejala kategori A ATAU >3 B
>3hari:
>2 A ATAU >3 gejala kategori B
Kategori A:
-Sulit napas:
-Apnea
-FN >60x/'
-Retraksi
-Grunting ekspirasi
-Sianosis sentral
-Kejang
-Tidak sadar
-Suhu Abnormal:
-Sejak lahir
-Tidak
respon terhadap terapi
ATAU suhu tidak
stabil setelah pengukuran suhu normal >3x
-Persalinan di
lingkungan yg kurang higienis (Menyokong ke arah sepsis)
-Kondisi memburuk
cepat & dramatis (Menyokong ke arah sepsis)
Kategori B:
-Tremor
-Letargi atau
lunglai
-Mengantuk atau
aktivitas berkurang
-Iritabel atau
rewel, Muntah, Perut kembung
-Tanda-tanda mulai
muncul setelah hari ke-4
-Air ketuban
bercampur mekonium
-Malas minum,
sebelumnya minum dengan baik
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat ibu:
-Infeksi intrauterin
-Demam dengan kecurigaan infeksi berat
-Ketuban pecah dini
Riwayat kurang
higienis: -Tindakan persalinan
-Penolong persalinan
-Lingkungan persalinan
Riwayat: -Lahir
asfiksia berat
-Kurang bulan
-BBLR
Riwayat air
ketuban: -Keruh
-Purulen
-Bercampur
mekonium
Riwayat: -Bayi
malas minum
-Penyakit cepat memberat
Riwayat: -Keadaan
bayi lunglai
-Mengantuk
-Aktivitas berkurang
-Iritabel/ Rewel
-Muntah
-Perut
kembung
-Tidak
sadar
-Kejang
Pemeriksaan
Fisis
Keadaan Umum
-Suhu abNormal
(LEBIH SERING hipoTermia)
-Letargi atau
lunglai, Mengantuk, atau Aktivitas berkurang
-Malas minum
setelah sebelumnya minum dengan baik
-Iritabel atau
rewel
-Kondisi memburuk
cepat, dramatis
Gastrointestinal
-Muntah, Diare,
Perut kembung, Hepatomegali
-Tanda mulai muncul
sesudah hari ke-4
Kulit
-Perfusi kulit
kurang
-Sianosis
-Petekie
-Ruam
-Sklerema
-Ikterik
Kardiopulmonal
-Takipnu
-Distres respirasi:
-Napas cuping
-Merintih
-Retraksi
-Takikardi
-Hipotensi
Neurologis
-Iritabilitas
-Penurunan
kesadaran
-Kejang
-Ubun-ubun
membonjol
-Kaku kuduk sesuai
dengan meningitis
Pemeriksaan Penunjang
-Jumlah L dan
hitung jenis secara serial untuk:
-Perubahan akibat infeksi
-Lekositosis ATAU Lekopeni
-Netropeni
-Peningkatan rasio I/ T (Netrofil Imatur/ Total) >0,2
-Peningkatan:
-Protein fase akut (C-reactive protein)
-IgM
-Pada darah, urin,
CSS (cairan serebrospinal): -Ditemukan kuman pada:
-Pemeriksaan kultur
-Pengecatan gram
-Uji kepekaan kuman
-AGD:
-hipOksia
-AsMet
-AsLak
-Pemeriksaan CSS:
-Peningkatan: -L TERUTAMA PMN
L
pada Usia: <7hari: >20/mL
>7hari: >10/mL
-Kadar protein
-Penurunan kadar Glukosa
-Ditemukan kuman pada pengecatan Gram
Sesuai gambaran
meningitis yg SERING terjadi pada LOS
-Gangguan
metabolik: -hipoGlikemi ATAU HiperGlikemi
-AsMet
-Peningkatan kadar
Bilirubin
Radiologis
CXR JIKA ada
distress pernapasan
Dapat ditemukan:
-Pneumonia
kongenital berupa: -Konsolidasi bilateral
-Efusi pleura
-Pneumonia karena
infeksi: -Intrapartum:
-Infiltrasi dan Destruksi jaringan bronkopulmoner
-Atelektasis: -Segmental
-ATAU Lobaris
-Gambaran retikulogranular difus (Seperti PMH)
-Efusi pleura
-Pascanatal: Gambaran sesuai pola kuman setempat
CT scan kepala JIKA
ditemukan gejala Neurologis, dapat ditemukan: -Obstruksi aliran css
-Infark
-Abses
USG kepala, dapat
ditemukan Ventrikulitis
Tata Laksana
Dugaan Sepsis
Kecurigaan besar
sepsis
-Antibiotik: -Awal:
Ampisilin & Gentamisin
-BILA:
-Organisme tidak dapat ditemukan
-DAN
bayi tetap menunjukkan tanda infeksi sesudah 48jam
Ganti ampisilin dengan sefotaksim, sedangkan gentamisin tetap dilanjutkan
-Pada
Sepsis nosokomial: Antibiotik disesuaikan dengan pola kuman setempat
-JIKA disertai meningitis: Antibiotik sesuai dosis meningitis: -Gram (+):
14hari
-Gram (-): 21hari
-Lanjutan terapi berdasarkan: -Hasil kultur & sensitivitas
-Gejala klinis
-Pemeriksaan laboratorium serial
-Respirasi: -Jaga
patensi jalan napas
-Beri O2 untuk cegah hipOksia
-Kadang butuh Ventilator mekanik
-Kardiovaskular:
-Pasang jalur IV + Cairan dosis rumatan
-Deteksi dini syok, pantau: -Tekanan darah
-Perfusi jaringan
Pada gangguan
perfusi, berikan: -Volume ekspander 10ml/kg dalam 30': -NS
-Darah
-Albumin
-Dapat diulang 1-2x
Monitor
keseimbangan cairan
Kadang butuh obat
inotropik seperti Dopamin ATAU Dobutamin
-Hematologi:
Transfusi JIKA
perlu
Atasi kelainan
dasar
-Tunjangan nutrisi
adekuat
-Manajemen
khusus:
Pengobatan
terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyerta serta komplikasi yg
terjadi:
-Kejang
-Gangguan: -Metabolik -Hematologi -Respirasi
-Gastrointestinal -Kardiovaskular
-Hiperbilirubin
Kadang butuh:
-Imunoterapi: -Imunoglobulin
-Antibodi monoklonal
Transfusi tukar
JIKA setelah pemberian antibiotik: Tidak ada respons: -Klinis
-Laboratorium
-Bedah:
-Hidrosefalus dengan akumulasi progresif
-Enterokolitis nekrotikan
-Lain-lain: Kelola
bersama Sub Neuro, PedSos, Mata, Bedah Saraf, RM
-Tumbuh
Kembang:
Komplikasi yg
SERING, TERUTAMA JIKA disertai meningitis:
-Retardasi mental
-Gangguan penglihatan
-Kesukaran belajar
-Kelainan tingkah laku
Langkah
Preventif:
-Cegah & obati
ibu demam dengan kecurigaan: -Infeksi berat
-Infeksi intrauterin
-Cegah & obati
ibu KPD
-Perawatan
antenatal yg baik
-Cegah aborsi
berulang, cacat bawaan
-Cegah persalinan
prematur
-Menolong
persalinan bersih & aman
-Resusitasi dengan
benar
-Cuci tangan untuk
cegah infeksi
-Identifikasi awal
terhadap faktor risiko sepsis
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 8 November 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar