SERANGAN ASMA AKUT
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
Asma adalah Mengi
berulang DAN/ ATAU Batuk persisten dengan ciri:
-Timbul episodik
-Cenderung nokturnal (Malam/ Dini hari)
-Musiman
-Setelah aktivitas fisik
-Riwayat asma/ atopi lain pada pasien/ keluarga
Prevalens total
asma: -Dunia: 7,2% (10% pada anak)
-Indonesia tahun 2002 usia 13-14tahun:
6,7%
Eksaserbasi
(Serangan asma) adalah episode perburukan gejala asma secara progresif
Mencerminkan
kegagalan pengelolaan jangka panjang penyakit
Gejala asma:
-Sesak
-Batuk
-Mengi
-Dada terasa tertekan
-Kombinasinya
UMUMnya disertai
distress pernapasan
Tanda serangan:
Penurunan:
-FEV1 (Forced Expiratory Volume in 1 Second)
-ATAU PEF (Peak Expiratory Flow) =
PEFR (Peak Expiratory Flow Rate)
Derajat serangan
asma: -Ringan
-Sedang
-Berat
-Ancam jiwa
Perburukan dapat
terjadi dalam beberapa ', jam, atau hari
Untuk mengarahkan
pengobatan yg diberikan
Serangan akut
BIASAnya timbul akibat pajanan terhadap faktor pencetus
TERSERING:
-Infeksi virus
-ATAU alergen
Diagnosis
Anamnesis
Serangan
mengi?
Terganggu batuk
malam hari?
Mengi/ batuk
setelah olahraga?
Mengi/ batuk/
dada berat setelah terpajan alergen/ polutan?
Butuh >10hari
untuk sembuh pilek?
Membaik setelah
obat antiasma?
Pola gejala:
-Timbul saat infeksi virus
-Timbul tersendiri di antara batuk pilek biasa
Pencetus
spesifik: -Aktivitas
-Emosi: -Menangis
-Tertawa
-Debu
-Makanan/ minuman
-Pajanan terhadap hewan berbulu
-Perubahan suhu lingkungan atau cuaca
-Aroma parfum yg kuat atau Aerosol
-Asap rokok
-Asap dari perapian
Pemeriksaan Fisis
-Kesadaran
-Suhu
-Sesak
-Tanda gagal
napas
-Tanda infeksi
penyerta/ komplikasi
-Nilai derajat
serangan asma
Pemeriksaan
Penunjang
Fungsi paru:
-Peak Flow Meter
-Spirometer
AGD: -AsRes
-AsMet
Darah
lengkap
Elektrolit
serum
CXR:
-HiperAerasi
-Komplikasi: -Atelektasis
-Pneumotoraks
-Pneumomediastinum
Tata
laksana
Serangan Asma
Ringan
Complete Response
setelah 1x nebulisasi
Observasi 1-2jam,
BILA: -Respons bertahan: Pulang
-Timbul kembali: Serangan Asma Sedang
B-agonis hirupan/
PO q4-6jam
Tambahkan steroid
PO jangka pendek 3-5hari JIKA pencetusnya infeksi virus (Evidence D)
Kontrol 24-48jam
evaluasi tata laksana
JIKA sebelum
serangan pasien sudah mendapat obat pengendali, obat tersebut diteruskan hingga
evaluasi ulang
Serangan Asma Sedang
InComplete
Response (Respons parsial) setelah 3x nebulisasi
Nilai ulang
derajat serangan sesuai pedoman
Diobservasi &
ditangani di RRS (Ruang Rawat Sehari)
MetilPrednisolon
PO0,5-1mkD 3-5hari (Evidence A)
Jalur IV
(persiapan keadaan darurat) sejak dari UGD
Serangan Asma Berat
Poor response
setelah 3x nebulisasi
HARUS RI
O2 2-4L/' sejak
awal, termasuk saat nebulisasi (Evidence B)
Jalur IV
CXR deteksi
komplikasi: -Pneumotoraks
-Pneumomediastinum
BILA ancaman
henti napas HARUS di Ruang Rawat Intensif
JIKA perlu:
-Rehidrasi
-Koreksi asidosis
Steroid IV bolus
0,5-1mkD q6-8jam (Evidence A)
Nebulisasi:
-B-agonis + AntiKolinergik dengan O2 q1-2jam
-JIKA mulai perbaikan setelah 4-6x nebul, jadi q4-6jam (Evidence B)
Aminofilin IV:
-JIKA belum sebelumnya, berikan dosis awal (inisial) 6-8mg/kg dalam D5/ NS 20mL
20-30'
-JIKA telah diberikan kurang dari 4jam, berikan 1/2
dosis inisial
-SEBAIKnya kadar dalam darah diukur & dipertahankan
10-20ug/mL
-Rumatan 0,5-1mg/kg/jam (Evidence D)
JIKA terjadi
perbaikan klinis: -Nebulisasi diteruskan q6jam sampai
24jam
-Steroid dan Aminofilin diganti
PO
BILA 24jam tetap
stabil: -Pulangkan
-B-Agonis: q4-6jam selama
24-48
Steroid PO
dilanjut hingga pasien kontrol ke klinik dalam 24-48jam (Evaluasi ulang tata
laksana)
Ancaman henti
napas: -Hipoksemia tetap dapat terjadi walaupun sudah diberi oksigen
-Kadar PaO2<60mmHg DAN/ ATAU
PaCO2>45mmHg
-Diperlukan ventilasi mekanik
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 10 November 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar