EHS
(ENSEFALITIS HERPES SIMPLEKS)
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
EHS disebabkan oleh
virus herpes simpleks
TERSERING
menimbulkan kematian
Angka kematian
70%
HANYA 2,5% pasien
kembali normal
Keberhasilan terapi
tergantung: -Diagnosis dini
-Waktu memulai pengobatan
Virus herpes
simpleks tipe: -1: Anak
-2: Neonatus
Diagnosis
Anamnesis
Sifat: -Akut
-SubAkut
-Fase prodromal
mirip Influenza, diikuti gambaran KHAS ensefalitis:
-Demam tinggi
-Kejang
-Penurunan kesadaran
-Sakit kepala,
Mual, Muntah, ATAU Perubahan perilaku
Pemeriksaan
fisis
Kesadaran menurun:
40% Sopor koma sampai koma
Gejala peningkatan
tekanan intrakranial
80% gejala
neurologis fokal: -Hemiparesis
-Paresis nervus kranialis
-Kehilangan lapangan penglihatan
-Afasia
-Kejang fokal
Gejala serebral
lain: Kelumpuhan tipe upper motor neuron: -Spastis
-Hiperrefleks
-Reflek patologis
-Klonus
Pemeriksaan
penunjang
-Gambaran darah
tepi tidak spesifik
-Pemeriksaan CSS:
-90%: Peningkatan jumlah sel antara 10-1000 sel/mm3
-50%: Ditemukan eritrosit
-Protein meningkat sedikit sampai 100mg/dL
-Glukosa
normal
-EEG khas:
-Periodic lateralizing epileptiform discharge
-ATAU perlambatan fokal di area: -Temporal
-Frontotemporal
-SERING juga Perlambatan umum yg tidak spesifik
-CT Scan: -3 hari
pertama setelah timbul gejala neurologi: Normal
-Lalu
muncul lesi hipodens di regio frontotemporal
-T2-weight MRI:
-Lesi hiperdens di regio temporal, paling cepat 2 hari setelah timbul
gejala
-Peningkatan intensitas signal pada daerah: -Korteks
-Substansia alba pada:
-Temporal
-Lobus
frontalis inferior
-PCR (Polymerase
Chain Reaction):
-Deteksi cepat titer antibodi virus herpes simpleks (HSV) di
CSS
-Menjadi (+) SEGERA setelah timbul gejala
-Mayoritas tetap (+) selama > 2 minggu
-IgG - IgM HSV-1
dan HSV-2 serum dapat menunjang diagnosis
Tata
Laksana
Medikamentosa
-Asiklovir 10mkd
3x1 10-14 hari dalam infus 100ml NS 1 jam
Neonatus 20mkd 3x1
14-21 hari
-BILA alergi
terhadap asiklovir ATAU HSV resisten: Vidarabin 15mkD 14 hari
-Monitor:
-Keseimbangan cairan dan elektrolit
-Peningkatan tekanan intrakranial
-Tata laksana
kejang
-Di ruang
intensif
-JIKA stabil,
konsultasi Rehab untuk: -Mobilisasi bertahap
-Mengurangi spastisitas
-Mencegah
kontraktur
-BILA ragu, berikan
tata laksana EHS sampai terbukti bukan
Pemantauan pasca
rawat
Gejala sisa SERING:
-Epilepsi
-Gangguan perilaku
-Retardasi mental
Pantau tumbuh
kembang
Bila ada gejala
sisa, konsul departemen terkait
KADANG sindrom
koreoatetosis 1 bulan pasca perawatan
*******dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 25 September 2018************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar