FTT
(FAILURE to THRIVE)
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
FTT adalah
Keadaan ditandai Kenaikan berat badan tidak sesuai seharusnya, tidak naik bahkan
turun dibandingkan sebelumnya
Istilah lebih
tepat: FAIL to GAIN WEIGHT.
Ukur: Berat
terhadap umur pada minimal 2 periode pengukuran.
Sedangkan
Tinggi badan dan Lingkar kepala yg juga merupakan parameter pertumbuhan mungkin
masih normal.
Definisi yg
tepat: Perpindahan posisi berat terhadap umur ke bawah melewati lebih dari 2
persentil utama/ standar deviasi pada grafik Berat menurut Umur.
Belum tentu
gizi kurang atau gizi buruk.
FTT BUKAN
diagnosis tapi gejala yg HARUS dicari penyebabnya
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
-Asupan kalori
yg tidak cukup:
-Nafsu makan kurang:
-Anemia (Misal: Defisiensi Fe)
-Masalah psikososial (Misal: Apatis)
-Kelainan SSP (Misal: Hidrosefalus, Tumor)
-Infeksi kronik (Misal ISK, Sindrom Imunodefisiensi
Didapat)
-Gangguan gastrointestinal (Misal: Nyeri akibat
esofagitis refluks)
-Gangguan pada proses makan
-Masalah psikososial (Misal: Apatis,
Rumination)
-Cerebral palsy/ kelainan SSP (Misal:
HiperTonia, hipoTonia)
-Anomali kraniofasial (Misal: Atresia koana,
Sumbing bibir dan
langitan, Micrognathia, Glossoptosis)
-Sesak nafas (Misal: Penyakit jantung bawaan,
Penyakit paru)
-Kelemahan otot menyeluruh (Misal:
Miopati)
-Fistula trakeoesofageal
-Sindrom genetik (Misal: Sindrom Smith - Lemli
-Opitz)
-Sindrom kongenital (Misal: Fetal alcohol
syndrome)
-Paralisis palatum molle
-Unavailability of food
-Tehnik pemberian makan yg tidak
tepat
-Jumlah makanan tidak cukup
-Makanan tidak sesuai usia
-Withholding of food (Misal: Abuse,
Neglect, Psikososial)
-Muntah: -Kelainan SSP (Misal: Peningkatan tekanan intrakranial)
-Obstruksi saluran cerna (Misal: Stenosis Pilorus,
Malrotasi)
-Refluks gastroesofageal
-Obat-obatan (Misal: Pemberian sirup ipekak dengan
sengaja)
-Absorpsi zat
gizi yg tidak mencukupi:
-Malabsorpsi: -Atresia bilier/ sirosis
-Penyakit seliak
-Cystic fibrosis
-Defisiensi enzim
-Intoleransi makanan (Misal: Intoleransi
laktosa)
-Defisiensi imunologik (Misal: Enteropati
sensitif protein)
-Inflammatory bowel disease
-Diare: -Gastroenteritis bakterial
-Infeksi parasit
-Starvation diarrhea
-Diare akibat refeeding
-Hepatitis
-Penyakit Hirschsprung
-Masalah psikososial
-Pengeluaran
energi berlebihan:
-Peningkatan metabolisme/ penggunaan kalori:
-Infeksi kronik/ rekuren (Misal: ISK,
TBC)
-Insufisiensi pernapasan kronik
(Misal: Displasia bronkopulmoner)
-Penyakit jantung bawaan/
didapat
-Keganasan
-Anemia kronik
-Toksin (Misal: Timah)
-Obat-obatan (Misal: Kelebihan
levotiroksin)
-Penyakit endokrin (Misal:
HiperTiroidisme, HiperAldosteronisme)
-Gangguan penggunaan kalori:
-Penyakit metabolik (Misal:
Aminoacidopathies, Kelainan
metabolisme karbohidrat bawaan
-Asidosis tubular ginjal
-Hipoksemia kronik (Misal: Penyakit
jantung sianotik)
PEMERIKSAAN
FISIS
Pemeriksaan
antropometri:
-Minimal dilakukan di 2 periode
-Terutama dalam 3 tahun pertama
-Penurunan persentil berat terhadap
umur melewati 2 persentil mayor:
3rd, 5th, 10th, 25th, 50th, 75th,
90th, 95th, 97th
Mencari
penyakit yang mungkin mendasari:
-BILA masalah pertambahan tinggi yg dominan, pikirkan kelainan Tulang dan
Endokrin: -HiperPlasia Adrenal Kongenital
-hipoTiroid
Ukur: -Arm span
-LS (Lower segmen)
-US (Upper segmen)
-Rasio US/ LS
-BILA masalah pertambahan lingkar kepala: Kelainan neurologis
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan
laboratorium HANYA bermanfaat bila ada temuan signifikan pada Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisis
Meliputi: -DPL
(Darah Perifer Lengkap)
-LED (Laju Endap Darah)
-Urinalisis: -pH
-Osmolalitas
-Elemen seluler
-Glukosa
-Keton
-Kultur urin
-Faecalisis: -Parasit
-Malabsorpsi
-Ureum & Kreatinin serum
-AGD (Analisa Gas Darah)
-Elektrolit termasuk Kalsium, Fosfor
-Tes fungsi hati termasuk: -Protein total
-Albumin
-Lain: -Skrining Celiac BILA ada indikasi
BILA dicurigai
kelainan: -Jantung: EKG
-Paru: -Uji mantoux
-Foto Rontgen
-Endokrin atau tulang: -Pemeriksaan usia
tulang
-Bone
survei
-Neurologis: CT scan kepala
TATA
LAKSANA
Masa anak-anak
adalah periode kritis pertumbuhan dan perkembangan
Intervensi dini
pada anak dengan FTT akan memaksimalkan hasil
Syarat utama:
-Kenali penyebab
-Perbaiki secara tepat
2 prinsip tata
laksana: -Diet tinggi kalori untuk catch-up growth
-Pemantauan jangka panjang untuk melihat
adanya gejala sisa
INTERVENSI
PEMBERIAN MAKANAN untuk BAYI dan BALITA FTT
Hitung
kebutuhan kalori dan protein menggunakan prinsip BB ideal menurut PB ATAU TB
saat ini dikalikan RDA kalori/ protein sesuai dengan height age (PB saat ini
ideal untuk usia berapa?)
Evaluasi
pemberian ASI pada bayi:
-Perbaiki
manajemen laktasi
-Pastikan
jumlah asupan serta jadwal pemberian ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on
demand)
Frekuensi
pemberian berkisar antara 8-12x/ 24 jam
Lama
pemberian minimal 10 menit tiap payudara untuk memastikan asupan hind-milk
-Atasi masalah
ibu misalnya kelelahan, stress, rasa lapar
-Berkurangnya
produksi susu dapat diatasi dengan: -Pompa ASI
-Metoklopramid
Pemberian ASI
pada batita (1-3 tahun):
-Kebutuhan
ASInya 1/3 dari total kebutuhan kalori dalam sehari
-PASTIkan
pemberian makanan cukup
-Hindari
"ngempeng", bila berlanjut dan mendominasi asupan makanan maka hentikan
pemberian ASI dan tingkatkan asupan susu formula atau MP-ASI
Bottle
Feeding
-Berikan susu
formula yang tepat:
-Starting up untuk yang berusia < 6 bulan
-Follow-on (Formula
lanjutan) untuk usia 6-36
-Pastikan cara
pelarutan dilakukan dengan benar
-Jika perlu
dapat diberikan formula khusus yg tinggi kalori misalnya:
-Formula
prematur
-After discharge formula
-Formula tinggi kalori
-Formula elemental
Pemberian
makanan pada balita
-3x makan dan
2x snack bergizi per hari
-Susu sebanyak
480-960mL per hari
-Stop pemberian
jus, punch, soda sampai berat badan normal
-Hentikan
pemberian makan secara paksa
-Perhatikan
lingkungan tempat memberikan makan
******dr.
Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 27 September 2018 *********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar