GN (GAGAL
NAPAS)
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
GN adalah
Ketidakmampuan sistem pernapasan untuk mempertahankan Pertukaran gas normal, yg
dapat terjadi akibat kegagalan paru atau pompa napas
Dianggap menderita
gagal napas saat bernapas dalam udara ruang BILA:
-PaCO2 > 50mmHg
-PaO2 < 50mmHg
Penyebab GN:
-Gangguan pada dinding: Dada, Abdomen, Diafragma, contoh:
-Trauma ATAU Pasca bedah, Ascites
-Kelainan intra-abdomen: -Tumor intra-abdomen
-Organomegali
-Nyeri
pasca bedah
-Kelainan kongenital: -Gastroschisis
-Omphalocele
-Kelainan bentuk toraks
-Hernia diafragmatika (Dapat disertai hipoplasi paru)
-Skoliosis
-Gangguan
pada pleura, contoh:
-Pneumothorax
-Efesi pleura
-Hemotoraks
-Gangguan neuromuscular, contoh:
-Obat:
-Overdosis salisilat
-Aminoglikosida
-Suksametonium
-Opiat
-Obat
anestesi
-Nondepolarizing muscle relaxants
-Gangguan endokrin dan metabolik, contoh:
-KAD (Ketoasidosi diabetik)
-HiperTiroid
-hipoKalsemi
-hipoFosfatemia
-HipoKalemia
-Infeksi, contoh: -Ensefalitis
-Tetanus
-Guillain bare
-Sepsis
-Lesi intrakranial, contoh: -Tumor
-Perdarahan
-Lesi spinal, contoh: -Tumor
-Trauma
-Abses
-Gangguan parenkim paru, contoh:
-Pneumonia bakterial
-Pneumonia
viral
-Pneumonia karena Pneumocystis carinii
-Pneumonia karena Legionella pneumophila
-Pneumonia hidrokarbon
-Atelektasis
-Edema
paru
-ARDS
-Smoke inhalation
-Gangguan pada jalan napas, contoh:
-Croup
-Bacterial tracheitis
-Epiglotitis
-Kelainan congenital pembuluh darah besar yg menekan trakea:
-Aorta
-Arteri inominata
-Carotis comunis kiri
-Arteri pulmonalis kiri
-Arteri subklavia kanan
-Abses retrofaringeal
-Abses paratonsilar
-Aspirasi benda asing
-Asthma bronchial
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Anamnesis harus
spesifik karena sebab GN beragam
-Sesak terjadi
secara akut atau sudah lama
-Apakah pernah
mengalami sesak serupa
-Apakah anak dalam
pengobatan tertentu
-Apakah disertai
demam
-Apakah terdapat
riwayat tersedak atau trauma
Sebab obstruksi
jalan napas bawah TERSERING pada balita:
-Bronkiolitis
-Asma bronkial
-Obstruksi akibat benda asing
PEMERIKSAAN
FISIS
Tanda spesifik:
-Frekuensi napas dan volume tidal:
-Kelainan SSP dan AsMet SERING HiperVentilasi dengan
frekuensi tinggi dan volume
tidal besar
-Penurunan compliance (contohnya: Pneumonia dan Edema
paru): Dangkal &
cepat
-Peningkatan resistensi jalan napas (contohnya: Asma bronkial):
Lambat &
dalam
-Retraksi:
-Interkostal, Suprasternal, Epigastrik
-Karena tekanan (-) intratoraks yg tinggi
-BIASA pada: -Obstruksi jalan napas, TERUTAMA di luar
rongga toraks
-Penurunan
compliance paru
-Stridor:
-Stridor
inspirasi:
Pada tekanan (-) yang tinggi saat inspirasi, udara HARUS melalui
bagian sempit
di jalan napas besar di luar rongga toraks
Saat ekspirasi, tekanan (+) melebarkan jalan napas sehingga stridor
tidak
terdengar lagi
-Stridor ekspirasi:
-BILA penyebab obstruksi jalan napas besar terjadi di dalam
rongga toraks
-Misal: Tumor yg menekan trakea bagian distal
-Mengi: BILA obstruksi saluran napas terdapat dalam rongga toraks
-Grunting: -Akibat Ekspirasi dengan glottis setengah menutup
-Upaya: -Mempertahankan FRC (Functional Residual Capacity)
-Meningkatkan tekanan positif pada fase ekspirasi hingga memperbaiki
oksigenasi
-BIASAnya pada penyakit saluran napas kecil dan alveoli seperti: -Bronkiolitis
-Sindroma distress napas neonatus
-Air
entry: Penurunan suara napas dapat terjadi pada berbagai penyebab
gagal
napas
-Ronki: -Ronki basah pada lesi di alveoli, misalnya: Pneumonia bakteri
-Napas
cuping hidung: Upaya menurunkan resistensi jalan napas atas
-Aktivitas otot bantu napas: -Untuk meningkatkan kinerja otot saat terjadi
peningkatan work of breathing
-Otot:
-Pektoralis minor
-Scalenus
-Seratus anterior
-Gejala lain: -Takikardi
-Dehidrasi
-Gangguan kesadaran: Iritabel, Somnolen, Obtundasi
-Sianosis
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
AGD (Analisis gas
darah): TERPENTING
Alat pantau
non-invasif: -Pulse oxymeter
-Capnography
TATA
LAKSANA
-Mempertahankan
jalan napas terbuka dapat dilakukan dengan alat:
-Penyangga oropharyngeal airway
(guedel)
-Penyangga nasopharyngeal airway
-Pipa endotrakea
-Terapi oksigen:
-Pertimbangkan: -Kebutuhan FiO2
-Flow inspirasi
-Kenyamanan pasien (compliance)
-Humidifikasi
-Teknik:
-Kanul nasal: -Laju aliran rendah
-Konsentrasi
O2 bervariasi dengan perubahan laju aliran inspirasi
-Neonatus, aliran O2 maksimum dianjurkan tidak melebihi 2L/'
-FiO2 inspirasi yg dihasilkan amat bergantung pada pola napas pasien
-Oxygen hood/ head box:
-Memberikan konsentrasi O2 stabil pada neonatus/ bayi kecil
-FiO2
hingga 100% dapat diberikan dengan laju aliran oksigen sesuai
-Bukaan
pada oxygen hood TIDAK BOLEH DITUTUP dengan
plastik atau bahan lain agar tidak
terjadi retensi CO2
-Masker: -Aliran O2 minimal 6L/menit, untuk:
1. Mendapat konsentrasi O2 yg
diinginkan
2. Mencegah terhisapnya kembali CO2
-Masker oksigen sederhana/ simple mask:
-Memberikan konsentrasi O2 rendah (tergantung kecepatan aliran O2)
-Bukan pilihan ideal jika kita ingin FiO2 stabil
-Non-rebreathing mask:
-Katup 1 arah dan sebuah kantong reservoir yang akan
kolaps saat inspirasi
-Dapat hasilkan konsentrasi oksigen tinggi
-Partial
rebreathing mask:
-Mirip masker sederhana
-Dilengkapi kantung reservoir
-Mampu
menyalurkan konsentrasi oksigen hingga 100%
-Venturi mask: -Dapat hasilkan konsentrasi O2 yg tepat 24-50%
-Bantuan ventilasi:
-Dengan balon resusitasi dilakukan setelah jalan napas dibebaskan
Sebab GN: -Serangan
akut asma bronkial: Beta agonis via nebulizer
-Tension
pneumothorax: Pungsi pleura
********dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 29 September 2018***********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar