ENSEFALITIS
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
Ensefalitis adalah
infeksi jaringan otak yang dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme
(Virus, Bakteri, Jamur, Protozoa)
MAYORITAS tidak
dapat ditentukan penyebabnya
Angka kematian:
35-50%
Gejala sisa:
20-40%
Penyebab TERSERING
& TERPENTING: Virus
Gejala kurang lebih
sama dan khas
Yg bisa disembuhkan
HANYA; -Ensefalitis herpes simpleks
-Ensefalitis varisela
Diagnosis
Anamnesis
-Demam tinggi
mendadak, SERING ditemukan hiperpireksia
-Penurunan
kesadaran dengan cepat
Anak agak besar
SERING mengeluh Nyeri kepala, Ensefalopati, Kejang, dan Kesadaran menurun
-Kejang bersifat
umum ATAU fokal, dapat berupa Status konvulsivus
Dapat ditemukan
sejak awal ataupun kemudian dalam perjalanan penyakitnya
Pemeriksaan
fisis
-SERING
Hiperpireksia, Kesadaran menurun sampai koma dan Kejang.
Kejang dapat
berupa status konvulsivus
-Ditemukan gejala
peningkatan tekanan intrakranial
-Gejala serebral
lain: Kelumpuhan tipe upper motor neuron: -Spastis
-Hiperrefleks
-Refleks patologis
-Klonus
Pemeriksaan
penunjang
-DPL (Darah perifer
lengkap). Tes gula darah dan elektrolit BILA ada indikasi.
-Pungsi lumbal: Tes
CSS (Cairan SerebroSpinal) bisa normal atau menunjukkan abnormalitas ringan
sampai sedang:
-Peningkatan
jumlah sel 50-200/mm3
-Hitung
jenis didominasi sel limfosit
-Protein meningkat tapi tidak melebihi 200mg/dL
-Glukosa normal
-Pencitraan
(CT-Scan ATAU MRI)) kepala: Gambaran edema otak baik umum maupun fokal
-Pemeriksaan EEG
(Elektroensefalografi) SANGAT PENTING: Gambaran Perlambatan/ gelombang
epileptiform baik umum maupun fokal
Tata
Laksana
Medikamentosa
Tidak ada yg
spesifik
Suportif: tata
laksana Hiperpireksia, Keseimbangan cairan dan elektrolit, Peningkatan tekanan
intrakranial, Kejang
Dirawat di ruang
intensif
Obat: Antipiretik,
Cairan intravena, Anti epilepsi, kadang Kortikosteroid
Cegah kejang
berulang: Fenitoin atau Fenobarbital
Atasi peningkatan
tekanan intrakranial: Diuretik osmotik Manitol 0,5-1g/kg/x atau Furosemid
1mkd
Kortikosteroid 2
minggu BILA: -Neuritis optika
-Mielitis
-Vaskulitis inflamasi
-ADEM (Acute Disseminated EncephaloMyelitis)
Dosis tinggi
metil-prednisolon 15mkD 4x1 3-5 hari, dilanjut prednison PO 1-2mkD 7-10
hari
Jika stabil, konsul
Rehab untuk: -Mobilisasi bertahap
-Kurangi spastisitas
-Cegah kontraktur
Pemantauan pasca
rawat
SERING Gejala sisa:
-Gangguan penglihatan
-Palsi
serebral
-Epilepsi
-Retardasi mental
-Gangguan perilaku
Pantau tumbuh
kembang
Konsul departemen
terkait
**********dr.
Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 25 September 2018*********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar