4.4.1
Bronkiolitis
(Disadur dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO 2005)
A/ ISPB (bawah) o/
virus, BIASAnya lebih berat pd bayi muda, terjadi epidemik setiap t, &
ditandai obstruksi sal nafas & mengi
Sebab TERSERING:
RSV
Bisa inf bakteri
sekunder
If disertai napas
cepat atau td distres nafas --> = tx pneumonia
Episode mengi bisa
terjadi bbrp b stlh serangan bronkiolitis, namun akhirnya akan berhenti
Dx:
~Mengi yg tidak
membaik dg 3 dosis bronkodilator kerja cepat
~Ekspirasi
memanjang/ Expiratory effort
~H-inflasi dinding dada dg hipersonor pd perkusi
~H-inflasi dinding dada dg hipersonor pd perkusi
~Retraksi
~Crackles
~Sulit makan,
menyusu, minum
Tx:
^AB:
*Napas cepat SAJA -->:-RJ-Kotri TMP 8mkD 2x/h 3h-Or Amok 50mkD 2x/h 3h*(+) td distres napas tanpa sianosis & masih bisa minum -->:-RI-Ampi/ amok 25-50mkd iv/im 4x/h-72j pertama: pantau 24j:`Respon baik --> lanjutkan di rumah/ RS dg amok 50mkD u/ 3h berikutnya`+ kloram 25mkd im/iv 3x/h if Respon memburuk in 48j or Keadaan berat: --> membaik: lanjut po 4x/h 10h*Datang klinis berat --> O2 + kombi ampi - kloram or ampi - gentaAlternatif: Seftriakson 80-100mkD iv/im 1x/h
Komplikasi
Pneumotoraks, if:
*Ggl respon thd tx O2*Tiba2 memburuk
-->
CXR
Tension
pneumotoraks
-Diikuti distres nafas & pergerseran jtg-Penanganan segera --> jarum di daerah terkena, diikuti insersi kateter dada dg katup di bawah air u/ jamin kelangsungan keluarnya udara sd kebocoran udara menutup spontan & paru mengembang
dr. Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 6 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar