Selasa, 06 Maret 2018

4.4.1 Bronkiolitis

4.4.1 Bronkiolitis
(Disadur dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO 2005)

 
A/ ISPB (bawah) o/ virus, BIASAnya lebih berat pd bayi muda, terjadi epidemik setiap t, & ditandai obstruksi sal nafas & mengi
 
Sebab TERSERING: RSV
 
Bisa inf bakteri sekunder
 
If disertai napas cepat atau td distres nafas --> = tx pneumonia
 
Episode mengi bisa terjadi bbrp b stlh serangan bronkiolitis, namun akhirnya akan berhenti
 
 
 
Dx:
~Mengi yg tidak membaik dg 3 dosis bronkodilator kerja cepat
~Ekspirasi memanjang/ Expiratory effort
~H-inflasi dinding dada dg hipersonor pd perkusi
~Retraksi
~Crackles
~Sulit makan, menyusu, minum
 
 
 
Tx:
^AB:
*Napas cepat SAJA -->:
-RJ
-Kotri TMP 8mkD 2x/h 3h
-Or Amok 50mkD 2x/h 3h
*(+) td distres napas tanpa sianosis & masih bisa minum -->:
-RI
-Ampi/ amok 25-50mkd iv/im 4x/h
-72j pertama: pantau 24j:
`Respon baik --> lanjutkan di rumah/ RS dg amok 50mkD u/ 3h berikutnya
`+ kloram 25mkd im/iv 3x/h if Respon memburuk in 48j or Keadaan berat: --> membaik: lanjut po 4x/h 10h
*Datang klinis berat --> O2 + kombi ampi - kloram or ampi - genta
Alternatif: Seftriakson 80-100mkD iv/im 1x/h
 
 
 
Komplikasi
Pneumotoraks, if:
*Ggl respon thd tx O2
*Tiba2 memburuk
--> CXR
 
 
 
Tension pneumotoraks

-Diikuti distres nafas & pergerseran jtg
-Penanganan segera --> jarum di daerah terkena, diikuti insersi kateter dada dg katup di bawah air u/ jamin kelangsungan keluarnya udara sd kebocoran udara menutup spontan & paru mengembang



dr. Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 6 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar