4.11 Flu
Burung/Avian influenza (AI)
(Disadur dr. Freddy Adiwinata dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO 2005)
Mrpk py menular o/
virus influenza yg ditularkan unggas & dpt menyerang manusia
Galur virus AI:
H5N1 ada di unggas & manusia
SANGAT JARANG:
manusia ke manusia
Penularan
Kontak langsung
membran mukosa dg sekret/ ekskreta infeksius dari unggas terinfeksi
Port d'entree
(jalur masuk) utama: sal respiratorik & konjungtiva
Manifestasi
klinis
Awal:
PSI (Py Serupa
Influenza/ ILI/ Influenza Like Illness): Demam, Sakit tenggorokan, Bapi, Nyeri
oto, Sakit kepala, Lesu
Pemeriksaan
laboratorium
~Limfopeni &
trombositopeni (HAMPIR SELURUH kasus)
~Peningkatan enzim
hati (SGOT, SGPT)
~Dpt ditemukan
peningkatan urea-N & kreatinin
CXR
Gbrn aN 3-17h stlh
demam (rerata 7h)
*Infiltrat difus
multifokal/ berbercak
*Infiltrat
interstisial
*Konsolidasi
segmental atau lobar
*Progresivitas jadi
ggl nafas: Infiltrat ground-glass, Difus, Bilateral & Manifestasi ARDS
(rentang 4-13h)
Pemeriksaan
postmorterm
^KMO (Kerusakan
Multi Organ)
^KID (Koagulasi
Intravaskular Diseminata)
^Nekrosis &
atrofi jar. limfoid
Dx
Susp AI if:
-Gx PSI
-Kontak dg
unggas
-Riw berada di
daerah endemis AI
Definisi
kasus AI H5N1
1.Kasus
suspek
Px ISPAtas dg gx:
>38C, batuk &/ sakit tenggorokan, sesak napas dan <7h min
1:
*Kontak erat dg px
suspek, probable, OR confirmed (rawat, bicara, sentuh in <1 meter)
*Kunjungi
peternakan yg sedang berjangkit KLB AI
*Kontak dg unggas,
bangkai, kotoran unggas, produk mentah lain di daerah yg 1b terakhir terjangkit
flu burung pd unggas, atau adanya kasus pd manusia yg confirmed
*Bekerja di lab yg
proses spesimen manusia/ hewan yg dicurigai AI in 1b terakhir
*Makan/ konsumsi
produk unggas mentah/ kurang matang di daerah diduga ada infeksi H5N1 pd hewan/
manusia in 1b sblmnya
*Kontak erat dg
kasus confirmed H5N1 selain unggas (mis anjing,
kucing)
2.Kasus probable
A/ kasus
suspek disertai min 1:
~Infiltrat
atau terbukti pneumonia CXR dan bukti gagal napas (hipoksemia, takipnea
berat)
~Bukti lab
terbatas mengarah kpd virus AI (H5N1), mis tes HI yg gunakan antigen H5N1)
~Singkat,
gx lanjut jadi pneumonia/ gagal napas/ mati & terbukti tidak ada sebab
lain
3.Kasus konfirmasi
A/ kasus
suspek atau probable didukung min 1 hasil lab:
^Isolasi/
biakan virus AI H5N1 (+)
^PCR AI H5
(+)
^Titer ab
konvalesen HARUS 1/80 & Peningkatan titer ab netralisasi 4x pd spesimen
serum konvalesen (h7 stlh gx) dibandingkan spesimen serum akut
^Titer ab
mikronetralisasi H5N1 1/80 pd spesimen serum yg diambil >h14 stlh gx
disertai (+) uji serologi lain: HI eri kuda 1/160 atau western blot spesifik H5
(+)
Tatalaksana
Umum
-Isolasi
pasien in ruang tersendiri. If tidak bisa: bbrp tp tidur rentang 1 meter &
dibatasi sekat pemisah
-Penekanan
akan SKU (Standar Kewaspadaan Universal)
-Gunakan
APP (Alat Pelindung Pribadi) yg sesuai: Masker, Gaun proteksi, Google/ pelindung
muka, Sarung tangan
-Pembatasan
jumlah tenaga kebersihan, lab, perawat yg menangani px. Perawat tidak boleh
menangani px lain
-Tenaga
kesehatan harus dapat pelatihan Kewaspadaan pengendalian infeksi
-Pembatasan
pengunjung & harus gunakan APP
-Pemantauan
sat O2 rutin if mungkin & berikan suplementasi O2 if hO
-Serial
spesimen drh & usap hidung-tenggorok
-Serial
CXR
Khusus
Antiviral
Oseltamivir & Zanamivir aktif thd virus influenza A & B termasuk
AI
Rekomendasi WHO:
Oseltamivir:
~DOC
~Inhibitor
NA (Neuraminidase)
~Diberikan
in 36-48j stlh gx
~2mkD M75mg
2x/h 5h
Dosis alternatif:
*<15kg: 30mg 2x/h
*>15-23kg: 45mg 2x/h
*>23-40kg: 60mg 2x/h
*>40kg:
75mg 2x/h
>t13: 75mg 2x/h
~Modifikasi
rejimen antiviral, termasuk dosis ganda, u/ kasus progresif disertai
pneumonia
~Kortikosteroid u/ syok septik OR insufisiensi adrenal yg butuh
vasopresor
~AB
KALAUPUN diperlukan u/ CAP (Community Acquired Pneumonia) bukan u/ profilaksis,
sambil menunggu hasil biakan darah
~Panas
--> Pct
Kriteria Pemulangan Pasien
RI 21h
sejak awitan karena <t12 potensi shedding (mengeluarkan virus) sd h21
If tidak
mungkin --> latih keluarga u/:
*Kebersihan pribadi*Cara pengendalian inf (cuci tangan & tetap bermasker)*Tidak masuk sekolah
Pencegahan
#Hindari
kontaminasi dg: Tinja, Sekret unggas, Binatang, Bahan & alat susp tercemar
virus, dg:
^Berpelindung (masker, kacamata)^Tatalaksana tinja unggas dg baik^Desinfektan alat^Kandang & tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan^Daging ayam dimasak suhu 80C 10', Telur unggas 64C 5'^Jaga kebersihan lingkungan & pribadi
#Penerapan
SKU dg kendali inf di lingkungan & higiene pribadi u/ minimalisir kejadian
pandemi
#Oseltamivir 1x/h 1m
Zanamivir
u/ profilaksis staf kesehatan yg kontak dg px AI yg di-tx Oseltamivir
dr. Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 12 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar