Ke Tempat Tinggi
Hai, teman, pernahkah kalian tersesat di hutan, saya pernah......Saat itu saya diminta untuk menemukan rute perjalanan masuk hutan untuk sebuah acara anak2 SD/ SMP/ SMA. Saat itu saya sudah kelas 4 di FKUI. Terus terang saya belum pernah melakukan kegiatan seperti itu sebelumnya, maklum saya anak kuper dan kutu buku hehehehe...cuma saya pikir apa susahnya sich.....jadi tanpa pengalaman dan peralatan, saya dan 2 teman saya memberanikan diri. Kami menyusuri hutan kecil itu di rute yg sudah biasa dilalui, lalu kami pikir, koq ngak ada tantangannya yach....lalu kami melayangkan pandangan ke lokasi tujuan kami, kami berpikir mengapa kami harus ikut rute yg biasa, karena rutenya memutar, tentu pikir kami lebih jauh dan makan waktu, mengapa tidak memotong saja.....Benar2 keputusan yg saya sesali sesudahnya hehehehe...jadi kami mulai keluar dari rute utama dan berusaha memotong lembah itu yg kami anggap rute tercepat.
Awalnya biasa saja, namun makin lama pepohonan semakin tinggi dan semakin rapat. Tak terasa semakin gelap, ditambah mulai gerimis, di situ kami mulai sadar, sepertinya kami tersesat.....
Kami sukar memandang apa yang ada di depan karena tertutup oleh pohon2 besar yg rimbun, terkadang tebing terjal... Untunglah teman kami segera sadar dan naik ke tempat tinggi, dari tempat ketinggian itulah dia bisa melihat arah yg benar....Segera kami melanjutkan perjalanan, dan acap kali kami kebingungan arah, kami selalu ke tempat tinggi untuk menilai medan, mana arah yg harus ditempuh sampai akhirnya kami tiba juga di tujuan, lengkap dengan lecet di sana sini
Teman, dalam menjalani kehidupan, pernah kita bingung, bertanya apa rencana Tuhan dalam hidup kita, seakan kita selalu bertanya dan berserah pada rencanaNya tapi pada saat kita jalani koq sepertinya ngak berhasil, saat kita jalani koq malah ditentang kiri dan kanan. Terkadang kita melihat teman2 kita, orang2 yg kita kenal atau tidak kenal yg melakukan usaha yg sama, koq rasanya begitu gampang yach, begitu cepat berhasil, semua mendukung mereka. Tapi kenapa hal itu tidak terjadi pada saya? Saat itulah kita seperti saat saya berada tersesat di lembah yg paling bawah, melihat ke kanan ke kiri rasanya tidak ada jalan keluar. Ingatlah, itu yg akan kita lihat saat kita hanya melihat sejauh mata kita memandang, peta kita sangat sempit. Tapi cobalah seandainya kita pada posisi Tuhan, dari tempatnya yg tinggi, Dia melihat dengan jelas sebenarnya ke arah mana kita harus berjalan. Jadi saat kamu merasa tersesat, segeralah lari padaNya, supaya kepada kita diperlihatkan rencana jalanNya.
Namun terkadang kita sudah berdoa siang dan malam, namun tidak juga dijelaskan rencanaNya, entah kita kurang peka atau bagaimana.... Saat itulah kita tetap beriman, karena iman adalah bukti dari segala sesuatu yg kita lihat, bahwa dalam ketidaktahuan dan keputusasaan kita, Dia tetap Tuhan yg sanggup dan mau menjaga dan memimpin kita. Bahwa meski bila kita memandang ke atas, hanya awan-awan gelap yg menggantung, percayalah ada langit biru di belakang awan2 itu. Terkadang mungkin Tuhan berpikir, seandainya pun dijelaskanNya rencana indahNya untuk kita dari A sampai Z, otak kita yg sangat terbatas ini pun ngak sanggup mencernanya. Jadi ya sudah percaya saja dan jalani, percayalah bahwa Dia adalah Bapa yg sangat mengasihi kita, yg bila kita sudah ditepi jurang, tidak akan dibiarkanNya kita jatuh, tapi secepat kilat, Dia akan tarik kita ke jalan yg benar.
dr. Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 5 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar