Rabu, 14 Maret 2018

Sang Sutradara Agung bagian ke-2

Sang Sutradara Agung bagian ke-2


Halo, ketemu lagi...

Masih ingat bahwa Tuhan kita seperti Sutradara Agung dan kita semua adalah para pemain filmNya.  Sedangkan para malaikat dan saksi-saksi kudus sedang melihat pertunjukan kehidupan bagaikan awan-awan yg mengelilingi kita

Sebagai aktor tentu kita harus ikut alur ceritaNya sang Sutradara, meski kadang alur ceritanya ngak sejalan dengan yg kita mau.  Kita maunya enak terus, menang terus hehehehehe.....bayangkan kalau kita menonton cerita di mana sang aktor menang terus, misal berkelahi dengan penjahat, sekali tinju, langsung KO, pasti kita segera bosan.  Tapi kita mencari dan menantikan hal-hal klimaks, di mana terjadi perubahan situasi dengan tak terduga, maka kita akan berdecak kagum memuji kepiawaian sang Sutradara meramu jalan cerita.  Demikian juga Tuhan, sebenarnya itulah rencana keberadaan kita di dunia yaitu untuk memuliakan namaNya.  Karena di dalam klimaks, itu nyata benar, bahwa kalau bukan karena kasih kuasaNya, kita sebagai sang aktor tidak bisa apa-apa, pasti hancur.  Di dalam klimakslah, mujizatNya terjadi, kemustahilan dijadikanNya terjadi.

Pada proses pembuatan film, sang aktor harus memerankan persis sesuai keinginan sang sutradara.  Apa yg terjadi bila belum pas, maka adegan itu akan diulang-ulang terus sampai tepat.  Terbayang, kan, kalau si aktor sengaja menolak terus arahan sutradara, apa yg terjadi, ya filmnya ngak akan selesai2, keadaan klimaks yg membuat si aktor menang ngak akan pernah terjadi, kenapa? Ya karena adegan-adegan yg dibutuhkan untuk membuat klimaksnya belum cukup.

Jadi bagaimana, teman-temanku, para aktor yg ganteng dan aktris yg cantik, mau cepat klimaks sehingga kalian bisa menikmati kemenangan? Ya, harus merendahkan hati, mengosongkan diri mempersilahkan sang Sutradara yg membenahi kehidupan kita sehingga rencanaNya saja yg terjadi dalam hidup kita


dr. Freddy Adiwinata, Baung, Palembang, 14 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar