INFANT
FEEDING PRACTICE
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
2002 WHO dan UNICEF
mengadaptasi Global Strategy for Infant and Young Children Feeding
Prinsip: -ASI
eksklusif 6 bulan (180 hari)
-MP-ASI
yg aman dan mengandung cukup zat gizi sejak usia 6 bulan sambil
lanjut ASI
sampai >2 tahun
ASI
Eksklusif
HANYA terima ASI
dari ibu kandung/ ibu susu
Tidak diberi
makanan cair/ padat lain KECUALI: -CRO (Cairan Rehidrasi Oral)
-Obat/ Vitamin/ Suplemen mineral
Mengandung SELURUH
zat gizi yg dibutuhkan bayi 6 bulan pertama
Mengandung: Lemak,
Protein, Karbohidrat, Vitamin, Mineral, Cairan
Mudah dicerna
Mudah
dimanfaatkan efisien oleh tubuh bayi
Mengandung faktor:
-Bioaktif yg dapat: -Tingkatkan sistem kekebalan tubuh
-Cegah infeksi
-Lain yg bantu: -Pencernaan
-Penyerapan zat gizi
Kolostrum
ASI yg diproduksi
2-3 hari pertama setelah melahirkan
Hari pertama:
Sedikit 40-50ml, sesuai kebutuhan bayi
Mengandung:
-Leukosit
-Antibodi
TERUTAMA sIgA
-Protein
-Mineral
-Vitamin larut lemak (A, E, K)
Melindungi saat
pertama terpapar mikroorganisme lingkungan
ASI diproduksi
lebih banyak hari ke 2-4
Timbulkan rasa
penuh di payudara ibu
Hari ke-3 UMUMnya
bayi terima 300-400ml per 24 jam
Hari ke-5-8
500-800ml
Hari ke 7-14
disebut ASI transisional
Hari setelah 2
minggu disebut ASI matur
Susu
Formula Bayi
SFB ATAU Infant
Formula adalah Pengganti ASI dibuat khusus penuhi kebutuhan zat gizi bayi bulan2
pertama sampai saat MP-ASI
Indikasi:
-Faktor bayi:
-Tidak boleh dapat ASI ATAU Susu jenis lain KECUALI Susu Formula
Khusus, misal:
-Galaktosemia klasik
-MSUD
-Tetap butuh ASI TAPI juga tambahan sementara waktu
Misal: -BBLSR (<1500g)
-Prematur
-Risiko hipoGlikemi karena: -Gagal Adaptasi metabolik
-Peningkatan kebutuhan glukosa
Misal: -Prematur
-KMK (Kecil Masa Kehamilan)
-hipOksia intrapartum signifikan
-Bayi sakit
-Ibunya
DM BILA gagal respon terhadap pemberian ASI optimal
-Faktor ibu:
-Keadaan halangi pemberian ASI:
-Permanen: Infeksi HIV
TERUTAMA jika SFB: -Memungkinkan
-Dapat diteruskan
-Aman
-Sementara: -Ibu sakit keras, tidak mampu rawat bayi, misal: Sepsis
-Virus Herpes Simpleks tipe 1:
Hindari kntak langsung antara lesi pada payudara
ibu dan mulut bayi
Sampai lesi aktif menghilang
-Obat ibu: 1.Psikoterapi sedatif, Antiepilepsi, Opioid,
Kombinasinya
Timbulkan:
-Depresi pernapasan
-Penurunan
kesadaran
2.Iodine-131 radiokatif
Tunggu 2 bulan untuk ASI kembali
3.Iodine topikal ATAU Iodophore (Povidone
Iodine)
TERUTAMA luka terbuka dan mukosa
Sebabkan:
-Supresi Tiroid
-Abnormalitas elektrolit
4.Kemoterapi sitotoksik
Komposisi
SFB
HARUS sesuai Codex
Standard for Infant Formula and Formulas for Spesial Medical Purposes for
Infant, berisi:
-Aturan batas atas
dan bawah kandungan zat gizi penting
-Keharusan produsen
mencantumkan kandungan susu formula
Standar kandungan
zat gizi SF:
-Densitas kalori:
20kalori/oz (0,67 kalori/ml)
-Rasio kandungan
protein whey: kasein = 60:40
-Lemak 4,4-6g/
100kkal, pasok 50% kalori
-Karbohidrat:
Laktosa: -Membantu absorpsi mineral (Kalsium, Seng, Magnesium)
-Flora normal usus besar
-Mikronutrien:
Kandungan vitamin & mineral disesuaikan dengan ASI
Kandungan pada susu sapi
Macam-macam
SFB
Berdasarkan Usia:
0-6 bulan: Starting up Formula
6-36 bulan: Follow up Formula
Berdasarkan
Penyakit:
-Bayi prematur:
-Fortifikasi ASI (HMF = Human Milk Fortifier)
-Susu formula bayi prematur
-Susu
formula bayi prematur pasca perawatan (Premature - after discharge
formula)
-ASS (Alergi Susu
Sapi): -Extensively Hydrolyzed Formulas
-Formula berbahan dasar asam amino
-Kelainan metabolik
bawaan: -PKU: Formula bebas fenilalanin
-MSUD, MMA: Formula bebas asam amino rantai cabang
-Penyakit
gastrointestinal: -Regurgitasi: Thickened formula
-Intoleransi
laktosa: Formula bebas laktosa
Petunjuk
pemilihan susu formula
Faktor pasien:
-Usia
-Diagnosis
-Masalah nutrisi
-Kebutuhan nutrisi
-Fungsi saluran cerna
Faktor formula:
-Osmolalitas (isotonik 150 -250 mOsm)
-Renal solute load
-Densitas kalori dan kekentalan
-Komposisi zat gizi
-Tipe dan jumlah karbohidrat, lemak, protein
-Ketersediaan produk
-Harga
Penyiapan dan
penyimpanan SF yg baik
SF bubuk tidak
steril
Kurangi kontaminasi
Langkah
persiapan
-Bersihkan &
desinfeksi seluruh permukaan meja
-Cuci tangan dengan
air bersih dan sabun
Keringkan dengan
kain lap yg bersih atau sekali pakai
-Rebus air bersih
sampai mendidih
-Baca petunjuk pada
kemasan untuk tahu berapa banyak air dan susu bubuk yg perlu dicampurkan.
Tuangkan air
bersuhu 70C (air mendidih yg dibiarkan 15-30' akan bersuhu 70C) dalam jumlah yg
tepat sesuai instruksi ke dalam botol bersih dan telah disterilisasi
(direbus)
-Tuangkan susu
formula bubuk sesuai jumlah yg diinstruksikan pada kemasan
-Campur hingga
merata dengan cara mengocok botol
-Segera dinginkan
dengan mengalirkan air kran ke sisi luar botol atau diletakkan pada tempat
bersuhu dingin atau direndam dalam air dingin.
Pastikan air
tersebut tidak mengontaminasi isi botol
-Periksa suhu SF yg
telah dicampur dengan cara meneteskan sedikit susu formula tsb ke pergelangan
tangan bagian dalam.
Pastikan susu
terasa hangat suam-suam kuku.
BILA masih panas,
dinginkan lagi
-Berikan SF pada
bayi
-Buang semua SF yg
tidak habis > 2jam setelah dibuat
Bahaya
SFB:
-Pencampuran tidak
tepat: -Salah baca/ tidak mengerti bahasa
-Tambah air berlebihan --> Malnutrisi
-Kurang
tambah air pada SF cair terkonsentrasi -->
-Dehidrasi
-ATAU Masalah ginjal
-Kontaminasi:
Kematian karena E. sakazakii
-Penyakit: Lebih
mudah terkena: -Common cold
-Infeksi telinga
-ASS
-Diare
-ISK
-Meningitis bakterial
MP-ASI
Proses pemberian
makanan & cairan tambahan ketika ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan zat gizi
bayi.
TERUTAMA usia 6-23
bulan
ASI dapat
diteruskan di atas 2 tahun
Selama periode
pemberian MP-ASI berisiko gizi kurang/ buruk, karena:
-Kualitas MP-ASI SERING kurang memadai
-Diberikan TERLALU dini/ terlambat/ sedikit
-Nilai
gizi rendah
-Bulky
(Dominan karbohidrat)
MP-ASI buatan
sendiri SERING kurang: -Zat besi
-Seng
-Vitamin B6
MP-ASI buatan
pabrik ikut Codex Alimentarius ATAU SNI (Standar Nasional Indonesia) sehingga
dapat penuhi kebutuhan gizi bayi.
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 6 Oktober 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar