PMH
(PENYAKIT MEMBRAN HYALIN)
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
Salah satu penyebab
gangguan pernapasan yg SERING pada bayi prematur
Merupakan sindrom
yg terdiri >1 gejala: -RR>60x/'
-Retraksi
-Merintih dengan/ tanpa Sianosis pada udara kamar
-Memburuk 48-96 jam pertama kehidupan
Pada +50%
BBL (Berat Badan Lahir) 501-1500g (<34 minggu usia gestasi)
Insidens PMH
berbanding terbalik dengan masa gestasi
Diagnosis
Anamnesis
-Riwayat kelahiran
kurang bulan; Ibu DM
-Riwayat persalinan
mengalami asfiksia perinatal (Gawat janin)
-Riwayat kelahiran
saudara kandung dengan PMH
Pemeriksaan
fisis
-Gejala BIASAnya
dalam 24 jam pertama kehidupan
-Dijumpai sindrom
klinis: -Takipnea (>60x/')
-Grunting
-Retraksi
-KADANG
Sianosis (udara kamar)
-Perhatikan tanda
prematuritas
-KADANG:
-hipoTensi
-hipoTermi
-Edema perifer
-Edema paru
-Perjalanan klinis
bervariasi sesuai: -Berat penyakit
-Besar bayi
-Adanya infeksi
-Derajat PDA
-Penyakit dapat:
-Menetap
-ATAU progresif dalam 48-96 jam pertama
Pemeriksaan
penunjang
CXR AP, Lateral,
BILA perlu serial
Gambaran KHAS
penyakit membran hialin:
-Pola RetikuloGranular
-Disebut Ground Glass Appearance
-Disertai
gambaran bronkus di bagian perifer paru (Air bronchogram)
4 Stadium: -Stadium
1: Pola Retikulogranular
2: Stadium 1 + air bronchogram
3: Stadium 2 + batas jantung-paru kabur
4: Stadium 3 + white lung
Komplikasi
ventilator: -Pneumotoraks sekunder
-BPD
(BronchoPulmonary Dysplasia) [lama]
Laboratorium
DPL & Kultur
darah
AGD:
-hipOksia
-AsMet/
Res/ Kombinasi
-Saturasi
oksigen tidak normal
L/S Ratio (Rasio
Lesitin/ Sfingomielin) pada cairan paru <2
Shake test (tes
kocok): Kocok cairan lambung: Tidak ada gelembung: Risti PMH 60%
Tata
Laksana
Medikamentosa
Manajemen
Umum
-Jaga jalan napas
tetap bersih dan terbuka.
-Terapi O2: -Nasal
kanul ATAU Head box dengan kelembaban & konsentrasi cukup
untuk pertahankan
PaO2 50-70mmHg
-NCPAP (Nasal Continuous Positive Airway Pressure) JIKA PaO2 tidak
dapat dipertahankan di atas 50mmHg pada FiO2>60%
Sedini mungkin (Early NCPAP) untuk stabilisasi bayi BBLSR sejak ruang
persalinan
untuk cegah kolaps alveoli.
Nasal prong yg TERLALU ketat merusak septum nasi.
-Ventilator pada PMH berat ATAU Komplikasi yg timbulkan Apneu
persisten
Indikasi:
-pH<7,2
-PaCO2 >60mmHg
-PaO2 <50mmHg pada FiO2 70-100% dan tekanan CPAP 6-10cmH20
-Apneu persisten
-Jaga
kehangatan
-IV cairan
rumatan
-Nutrisi bertahap,
TERUTAMA ASI
-Antibiotik:
-Spektrum luas
-Ampisilin 50mkd q12
-Gentamisin: <2kg: 3mkD
-JIKA tak terbukti ada infeksi: stop antibiotik
-AGD dilakukan
berulang untuk manajemen respirasi.
Goal: -PaO2
50-70mmHg
-PaCO2
45-60mmHg (Permissive hypercapnia)
-pH>7,25
-Sat O2:
88-92%
Manajemen
Khusus
Syarat surfaktan:
-Oleh dokter kualifikasi:
-Resusitasi Neonatal
-Tata Laksana Respiratorik
-Mampu berikan perawatan bayi hingga 1 jam pertama stabilisasi
-Ada
staf (Perawat ATAU Terapis respiratorik) yg berpengalaman tata
laksana ventilasi
BBLR
-Peralatan pemantauan (Radiologi, AGD, Pulse oximetry)
-Protokol pemberian surfaktan yg disetujui institusi bersangkutan
Sufaktan
Dalam 24jam pertama
JIKA terbukti PMH.
Dalam bentuk dosis
berulang via Pipa endotrakea setiap 6-12jam, total 2-4 dosis
Survanta (Bovine
surfactant):
-Total 4mL/kg
intratrakea
-Masing-masing
1mL/kg untuk lapangan paru depan kiri dan kanan serta paru belakang kiri dan
kanan)
-Dapat diberikan
dalam 48jam pertama kehidupan.
-Interval minimal
6jam.
-Tidak perlu
dimiringkan ke kanan atau kiri karena akan menyebar sendiri.
-Potensi obstruksi
jalan napas saat pemberian surfaktan (viskositas obat)
-Efek samping:
-Perdarahan
-Infeksi
paru
Bedah
BILA komplikasi
fatal: -Pneumotoraks
-Pneumomediastium
-Empisema subkutan
BILA gagal
drainase, segera pungsi toraks (Kurangi tekanan rongga dada)
Suportif
Rujukan:
-SubSpesialis/ Spesialis lain
-RS
berfasilitas Pelayanan Neonatal Level III (NICU)
Preventif
Cegah persalinan
prematur
Terapi
kortikosteroid pada ancaman persalinan prematur
Kelola ibu DM
Pemantauan
Terapi
Setelah BKB/ BBLR
lewati masa krisis:
-Kebutuhan O2 terpenuhi dengan oksigen ruangan
-Suhu stabil di luar inkubator
-Dapat minum sendiri/ menetek
-Ibu dapat: -Merawat
-Mengenali tanda sakit
-Tidak ada komplikasi/ penyulit
Pada BBLR, ibu
diajarkan PMK (Perawatan metode kangguru)
ROP: -Retinopathy
of Prematurity
-Berat
lahir <1500g atau <34minggu
-Pemeriksaan usia 4minggu dan usia koreksi 32-33minggu
Tumbuh
kembang
BILA timbul
komplikasi: -hipOksia serebri
-Gagal
ginjal
-Keracunan O2
-Epilepsi
-Palsi serebral
Maka alami gangguan
ringan sampai berat termasuk gangguan penglihatan
Pantau berkala pada
masa balita
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 22 Oktober 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar