PENANGANAN
BAYI BARU LAHIR dari IBU TERINFEKSI HIV
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
MAYORITAS infeksi
HIV pada anak (90%) didapatkan dari Transmisi Vertikal yaitu penularan dari ibu
ke bayi yg dikandungnya (MTCT/ Mother-To-Child Transmission)
Proses transmisi
dapat terjadi pada: -Saat kehamilan (5-10%)
-Proses persalinan (10-20%)
-ASI (5-20%)
Angka transmisi ini
akan menurun sampai <2% BILA pasangan ibu dan anak menjalani program
pencegahan PMTCT (Prevention MTCT) sejak saat kehamilan dengan penggunaan obat
antiretroviral untuk ibu sampai dengan penanganan setelah kelahiran
Faktor risiko
transmisi: -Jumlah virus
-Kadar CD4
-Infeksi lain: -Hepatitis
-CMV
-Ketuban
pecah dini
-Kelahiran spontan
-Prematuritas
-Pemberian ASI/ mixed feeding
Diagnosis
Anamnesis
dan pemeriksaan fisis
Ibu ATAU ayah
berisiko terinfeksi HIV DAN sudah dilakukan skirining HIV, minimal
serologis
Keadaan umum dan
pantau adanya infeksi oportunistik
Tata
Laksana
Kamar
bersalin: -Bedah kaisar
-SeMINIMAL mungkin prosedur invasif
-Bersihkan bayi dengan patuhi kewaspadaan universal
-Pilihan nutrisi bayi dilakukan berdasarkan konseling pemilihan nutrisi
Pemberian
ARV profilaksis untuk bayi: -Zidovudin 4minggu (Prematur
6minggu)
-Nevirapin
dosis Tunggal
Pemilihan
Nutrisi
Konseling pemilihan
nutrisi HARUS dilakukan sejak antenatal care
SF (susu formula)
hindarkan bayi dari risiko transmisi HIV via ASI
Penuhi persyaratan
AFASS: -Acceptable
-Feasible (Layak)
-Affordable
-Sustainable
-Safe
Pemberian
imunisasi: -Sesuai jadwal KECUALI BCG.
-BCG diberikan BILA diagnosis HIV sudah ditentukan
Pemberian
profilaksis untuk infeksi oportunistik:
-Kotrimoksazol sejak usia 4-6minggu
sampai diagnosis HIV disingkirkan.
-Untuk semua bayi dari ibu HIV (+)
Pemantauan tumbuh
kembang: Setiap kunjungan
Pemantauan
status HIV bayi
Usia: 4-6minggu:
PCR RNA HIV pertama
4-6bulan:
PCR RNS HIV kedua
18bulan:
Antibodi HIV
BILA PCR RNA HIV
(+): SEGERA lalukan PCR RNA HIV kedua.
BILA PCR RNA HIV
kedua (+): HIV (+)
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 20 Oktober 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar