MB
(MENINGITIS BAKTERIALIS)
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
MB adalah Suatu
peradangan selaput jaringan otak dan medulla spinalis disebabkan bakteri
patogen.
Peradangan melalui:
-Araknoid
-Piamater
-Cairan serebrospinalis
Peradangan dapat
meluas melalui ruang subaraknoid sekitar: -Otak
-Medulla spinalis
-Ventrikel
Angka kematian
tinggi: 5-10%
40% gejala sisa:
-Gangguan pendengaran
-Defisit neurologis.
Harus ditangani
sebagai keadaan emergensi.
BILA tidak
terdeteksi & diobati, dapat meninggal
Etiologi
Usia: 0-2 bulan:
-Streptococcus group B
-Escherichia coli
2 bulan -5
tahun: -Streptococcus pneumoniae
-Neisseria meningitidis
-Haemophillus influenzae
>5
tahun: -Streptococcus pneumoniae
-Neisseria meningitidis
Diagnosis
Anamnesis
SERING didahului
ISPA/ ISC (Infeksi Saluran Cerna): -Demam
-Batuk
-Pilek
-Diare
-Muntah
Gejala meningitis,
tidak ada yg khas:
-Demam
-Nyeri
kepala
-Meningismus dengan atau tanpa penurunan kesadaran.
-Letargi
-Malaise
-Kejang
-Muntah
Gejala berkaitan
usia: <3 tahun: JARANG mengeluh sakit kepala
Bayi, hanya: -Demam
-Iritabel
-Letargi
-Malas minum
-High pitched-cry
Pemeriksaan
fisis
-Gangguan
kesadaran: -Penurunan kesadaran
-Iritabilitas
-Dapat juga
ditemukan: -UUB (ubun-ubun besar) membonjol
-Kaku kuduk
-Tanda rangsang meningeal lain: -Bruzinski
-Kernig
-Kejang
-Defisit neurologis fokal
Tanda rangsang
meningeal MUNGKIN tidak ditemukan pada usia <1tahun
-Dapat juga
ditemukan tanda2 peningkatan tekanan intrakranial.
-Cari tanda infeksi
di tempat lain: -Infeksi THT
-Sepsis
-Pneumonia
Pemeriksaan
penunjang
-JIKA ada indikasi:
DPL, Kultur darah, Gula darah, Elektrolit
-Pungsi lumbal
SANGAT PENTING tegakkan diagnosis & tentukan etiologi:
-Cairan
keruh ATAU opalesence dengan Nonne (-)/ (+) dan Pandy (+)/ (++)
-Analisa LCS: -Jumlah sel 100-10000/mm3
-Hitung jenis predominan PMN
-Protein 200-500mg/dl
-Glukosa <40mg/dl
-Pewarnaan Gram
-Biakan & Uji resistensi
Stadium dini: -Jumlah sel dapat normal
-Limfosit
Gambaran LCS tidak spesifik BILA sebelumnya Antibiotik
-Kasus berat:
-Pungsi Lumbal ditunda
-Mulai Antibiotik empirik
(Penundaan 2-3
hari tidak mengubah nilai diagnostik KECUALI untuk identifikasi kuman kalau
Antibiotiknya sensitif.
-BILA curiga kuat
meningitis, meskipun terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial,
pungsi lumbal masih dapat dilakukan asal hati2.
Pemakainan jarum
spinal meminimalkan komplikasi herniasi.
-Kontraindikasi
MUTLAK pungsi lumbal HANYA Peningkatan TIK (tekanan intrakranial) karena Lesi
Desak Ruang.
-CT scan dengan
kontras ATAU MRI BILA:
-Kasus berat
-Curiga ada komplikasi seperti: -Empiema subdural
-Hidrosefalus
-Abses otak
-EEG: Perlambatan
umum
Tata
Laksana
Medikamentosa
Diawali terapi
empiris kemudian disesuaikan dengan hasil biakan dan uji resistensi
Terapi
empirik antibiotik
Usia: 1-3 bulan:
-Ampisilin 200-400mkD IV 4x1 + Sefotaksim 200-300mkD IV 4x1
-ATAU
Seftriakson 100mkD IV 2x1
>3
bulan: -Sefotaksim 200-300mkD IV 3-4x1
-ATAU Seftriakson 100mkD IV 2x1
-ATAU Ampisilin 200-400mkD IV 4x1 + Kloramfenikol 100mkD 4x1
Dexametason:
-0,6mkD IV 4x1 4hari
-15-30' sebelum atau pada saat pemberian Antibiotik
Lama pengobatan:
-Tergantung kuman
-UMUMnya
10-14hari
Bedah:
HANYA BILA komplikasi: -Empiema subdural
-Abses otak
-Hidrosefalus
Suportif
-Periode KRITIS
pengobatan MB: Hari ke-3-4
Tanda vital dan
evaluasi neurologis HARUS teratur
Puasa untuk
cegah muntah & aspirasi
-Monitor Lingkar
kepala tiap hari pada anak dengan UUB masih terbuka
-Kontrol:
-Peningkatan TIK
-SIADH (Syndrome Inappropriate AntiDiuretic Hormone)
-Kejang
-Demam
Tidak rutin:
-Restriksi cairan.
-Posisi kepala lebih tinggi
-Syarat SIADH: -Na
serum <135mEq/L (135mmol/L)
-Osmolaritas serum <270mOsm/kg
-Osmolaritas urin >2x osmolaritas serum
-Na urin >30mEq/L
-Tanpa tanda deHidrasi/ hipoVolemia
TERUTAMA JIKA Na
serum <130mEq/L: -Batasi jumlah cairan.
-Pakai cairan isotonik
Jumlah cairan
kembali normal JIKA Na serum kembali normal
Pemantauan
Terapi
Pantau efek samping
Antibiotik dosis tinggi: -DPL serial
-Uji fungsi hati
-Uji fungsi ginjal, BILA ada indikasi
Tumbuh
kembang
30% pasien
bergejala sisa Gangguan pendengaran
Gejala sisa Lain:
-Retardasi mental
-Epilepsi
-Kebutaan
-Spastisitas
-Hidrosefalus
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 16 Oktober 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar