MT
(MENINGITIS TUBERKULOSIS)
Disadur o/ dr.
Freddy Adiwinata dari buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
jilid 1, 2009
MT adalah Radang
selaput otak oleh Mycobacterium tuberculosis.
BIASAnya jaringan
otak ikut terkena disebut Meningoensefalitis tuberkulosis
Angka kejadian:
< 3 bulan: JARANG
5 tahun pertama: Mulai meningkat
Angka kejadian
tertinggi: 6 bulan - 2 tahun
Angka kematian
10-20%
MAYORITAS bergejala
sisa
18% Normal
JIKA tidak diobati,
akan mati dalam 3-5 minggu
Diagnosis
Anamnesis
-Riwayat demam
lama/ kronis, dapat pula akut
-Kejang:
-Deskripsi: -Jenis
-Lama
-Frekuensi
-Interval
-Kesadaran setelah kejang
-Penurunan
kesadaran
-Penurunan BB
(Berat badan), Anoreksi, Muntah, Sering batuk dan pilek
-Riwayat kontak
dengan pasien TB dewasa
-Riwayat imunisasi
BCG
Pemeriksaan
Fisis
3 stadium: -Stadium
1 (Inisial): -Apatis
-Iritabel
-Nyeri kepala
-Demam
-Malaise
-Anoreksia
-Mual
-Muntah
-BELUM TAMPAK kelainan neurologi
-Stadium 2: -Mengantuk
-Disorientasi
-Tanda
rangsang meningeal
-Kejang
-Defisit neurologis fokal
-Paresis nervus kranial
-Gerakan involunter: -Tremor
-Koreoatetosis
-Hemibalismus
-Stadium 3: Stadium 2 dengan: -Kesadaran semakin menurun sampai koma
-Tanda2 peningkatan tekanan intrakranial
-Pupil
terfiksasi
-Pernapasan ireguler
-Peningkatan suhu badan
-Ekstremitas spastis
Funduskopi: -Papil
pucat
-Tuberkel pada retina
-Nodul
pada koroid
Periksa di lokasi
lain: -Parut BCG
-Tanda-tanda infeksi tuberkulosis lain
Pemeriksaan
penunjang
DPL: Lekositosis
10.000 - 20.000 sel/mm3
LED, Gula
Darah
SERING sekresi
AntiDiuretik Hormon tidak adekuat: -hipoNatremia
-hipoKalemia
Pungsi lumbal:
-LCS: -Jernih
-Cloudy
-Xantokrom
-Jumlah
sel meningkat 10-250 sel/mm3 (JARANG >500sel/mm3)
-Predominan: Limfosit (Stadium awal: PMN)
-Protein >100mg/dL sedangkan glukosa <35mg/dL
Rasio glukosa LCS dan darah < Normal
-Pemeriksaan
BTA (Basil tahan Asam) dan kultur M.TBC tetap dilakukan.
-Jika hasil pemeriksaan LCS pertama meragukan, pungsi lumbal ulangan dapat
perkuat diagnosis dengan interval 2 minggu
Untuk deteksi kuman
Mycobacterium di LCS:
-PCR (Polymerase Chain Reaction)
-ELISA (Enzyme - Linked ImmunoSorbent Assay)
-Latex
Particle Agglutination
CT/ MRI kepala
dengan kontras, menunjukkan: -Lesi parenkim pada daerah Basal otak
-Infark
-Tuberkuloma
-Hidrosefalus
CXR (Chest X ray)
menunjukkan gambaran penyakit tuberkulosis
Uji Tuberkulin
dapat dukung diagnosis
EEG: Perlambatan
gelombang irama dasar
Diagnosis
(pasti)
Ditemukan M.tbc
pada pemeriksaan apus LCS/ kultur
Tata
Laksana
Medikamentosa
AAP (American
Academy of Pediatrics) 1994: 4 Macam obat 2 bulan, lanjut INH & Rifampisin
10 bulan.
Dosis: -INH
(Isoniazid) 10-20mkD Max 300mg/hari
-Rifampisin 10-20mkD Max 600mg/hari
-Pirazinamid 15-30mkD Max 2000mg/hari
-Etambutol 15-20mkD Max 1000mg/hari
ATAU
Streptomisin IM 20-30mkD Max 1000mg/hari
Kortikosteroid
untuk menurunkan:
-Inflamasi dan edema serebral: Prednison 1-2mkD
6-8minggu
-TIK: Dexametason 6mg/m2 q 4-6jam ATAU 0-3-0,5mkD
SIADH: -BILA: -Na
serum <135mEq/L
-Osmolaritas serum <270mOsm/kg
-Osmolaritas urin >2x osmolaritas serum
-Na urin >30mEq/L
-Tanpa tanda deHidrasi/ hipoVolemia
-Tata Laksana, JIKA Na
serum: <130mEq/L: Batasi jumlah cairan dengan NS
Normal:
Kembali ke jumlah cairan rumatan
Bedah
Hidrosefalus:
-Terjadi pada 2/3 kasus dengan lama sakit >3minggu
-Asetazolamid: -30-50mkD 3x1
-Pantau AsMet selama pemberian
-VP shunt JIKA: -Hidrosefalus obstruktif dengan gejala ventrikulomegali
-DAN peningkatan TIK/ edema periventrikuler
Suportif
JIKA stabil, konsul
RM (Rehabilitasi Medik) untuk: 1.Mobilisasi bertahap
2.Kurangi spastisitas
3.Cegah kontraktur
Pantau
pasca rawat
Komplikasi obat
tuberkulostatik: DPL & Fungsi hati tiap 3-6 bulan
Gejala sisa yg
SERING: -Gangguan penglihatan
-Gangguan pendengaran
-Gangguan perilaku
-Palsi serebral
-Epilepsi
-Retardasi mental
Pantau tumbuh
kembang, konsul sesuai gejala sisa
Pencegahan
Angka kejadian
meningkat seiring peningkatan jumlah pasien TB dewasa
Imunisasi BCG cegah
MT
Faktor risiko:
-Malnutrisi
-Pemakaian kortikosteroid
-Keganasan
-Infeksi HIV
*****dr. Freddy
Adiwinata, Baung, Palembang, 17 Oktober 2018*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar